Kerusakan Hati Hepatotoksin Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

11

B. Kerusakan Hati

Kerusakan sel hati akut umumnya diakibatkan nekrosis sel hati yang luas dan akut yang dapat disebabkan oleh virus hepatitis, obat dan bahan kimia yang toksik. Kerusakan hati akut dapat digolongkan menjadi jaundice kuning, hipoglikemia, kecenderungan untuk perdarahan yang disebabkan kegagalan sintesis faktor pembeku darah dalam hati, gangguan elektrolit dan asam basa, hepatik ensefalopati, sindrom hepatorenal, dan kenaikkan serum enzim yang berhubungan dengan kasus nekrosis sel hati. Kerusakan sel hati akut memiliki angka kematian yang tinggi Chandrasoma and Taylor, 1995. Kerusakan sel hati kronis biasanya diakibatkan oleh sirosis, yang berkaitan dengan nekrosis sel hati, fibrosis, dan regenerasi nodular. Efek dari kerusakan hati kronis, yaitu penurunan sintesis albumin, menyebabkan rendahnya serum albumin, edema, dan ascites, penurunan protrombin dan faktor VII, IX, dan X yang menimbulkan perdarahan. Hipertensi portal, hepatik ensefalopati, sindrom hepatorenal, dan perubahan endokrin yang disebabkan kesalahan metabolisme hormon, dan hepatikus fetor Chandrasoma and Taylor, 1995.

C. Hepatotoksin

Hepatotoksin merupakan zat yang mempunyai efek toksik pada hati dengan dosis berlebih atau diberikan dalam jangka waktu lama sehingga dapat menimbulkan kerusakan hepar akut, subkronik, maupun kronik Zimmerman,1999. 12 Obat atau senyawa kimia yang dapat menyebabkan kerusakan hati dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Hepatotoksin teramalkan intrinsik Merupakan obat atau senyawa kimia yang pada dasarnya mempunyai sifat toksik terhadap sel hati. Contoh hepatotoksin teramalkan yang dapat menimbulkan kerusakan nekrosis hepatoseluler adalah racun jamur Amanita phalloides , aflatoksin, karbontetraklorida, kloroform, parasetamol, dan lain sebagainya Chandrasoma dan Taylor, 1995. Prosesnya dikenal sebagai toksisitas-intrinsik, dan aksinya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung, maksudnya obat induk atau bentuk metabolitnya langsung berikatan dengan komponen membran sel dan merusak sel hati beserta seluruh organelnya, seperti ditunjukkan oleh CCl 4 dan parasetamol. Secara tidak langsung, maksudnya obat induk atau bentuk metabolitnya dalam menimbulkan luka hepatik dengan cara mengganggu jalur metabolik-khas misalnya tetrasiklin, atau mengganggu jalur ekskresi hepatik misalnya rifampisin Donatus,1992. Kerusakan yang ditimbulkan bergantung dosis dan dapat dicobakan pada hewan uji dan menyebabkan lesi yang mirip pada manusia Zimmerman,1999. 2. Hepatotoksin tak teramalkan idiosinkratik Senyawa yang termasuk golongan ini yaitu senyawa yang mempunyai sifat tidak toksik pada hati, akan tetapi dapat menyebabkan penyakit hati pada individu yang hipersensitif terhadap senyawa tersebut yang diperantarai oleh mekanisme alergi misalnya sulfonamid, halotan atau karena keabnormalan metabolik menuju penumpukan metabolit toksik misalnya iproniazid, isoniazid 13 Zimmerman, 1999 ; Donatus, 1992. Kerusakan hati yang ditimbulkan oleh hepatotoksin golongan ini tidak dapat diperkirakan dan tidak tergantung pada dosis Donatus, 1992. Hepatotoksin terramalkan dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni : 1 hepatotoksin kerja langsung ; 2 hepatotoksin kerja tak langsung. Hepatotoksin kerja langsung meliputi zat beracun zat induk atau metabolitnya yang mampu menimbulkan luka secara langsung pada membran plasma, retikuloendoplasma, dan organel lain hepatosit. Prototipenya adalah karbon tetraklorida. Sedangkan hepatotoksin kerja tak langsung meliputi zat beracun yang menimbulkan luka dengan cara mengganggu jalur atau proses metabolic yang khas, yang mengakibatkan kerusakan atau kekacauan struktur sel hati. Prototipenya etionin dan galaktosamina Zimmerman, 1999.

D. Karbon Tetraklorida CCl

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 123

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

0 0 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107