Latar Belakang Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hati berperan utama dalam metabolisme dari lemak, karbohidrat, dan protein serta dalam detoksifikasi. Aktivitas hati tersebut didukung dengan memiliki kapasitas cadangan yang besar pula serta hanya memerlukan 10-20 fungsi jaringan untuk mempertahankan kerjanya Baradero, Daydrit, dan Siswadi, 2008. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh berbagai macam substansi kimia hepatotoksin dan ditandai dalam dua cara yaitu akumulasi lemak atau steatosis dan kematian sel-sel hati atau nekrosis. Akumulasi lemak dalam hati steatosis merupakan tanda-tanda umum toksisitas hati dan mungkin diakibatkan oleh zat kimia yang toksik, termasuk alkohol. Nekrosis hati kematian sel-sel hati terjadi akibat paparan terhadap sejumlah zat kimia, antara lain alfatoksin, karbon tetraklorida, klorofom, dan asam tannat. Pada kasus sirosis, suatu kondisi hati yang cukup dikenal, sejumlah besar sel hati hancur akibat penyalahgunaan alkohol secara kronis, hepatitis viral, atau akibat agen kimia yang dapat menyerang sel-sel hati Anonim, 2012. Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai senyawa model yang dapat menimbukan kerusakan hati adalah CCl 4 . Karbon tetraklorida CCl 4 adalah bahan kimia yang bersifat toksik. CCl 4 sebagai pelarut lipid memudahkan senyawa tersebut dapat menyeberangi membran sel dan terdistribusi ke semua organ. Sifat toksik CCl 4 telah terbukti dari beberapa penelitian, bahwa dosis yang 2 kecil sekalipun dapat menimbulkan efek pada berbagai organ tubuh termasuk susunan saraf pusat, hati, ginjal dan peredaran darah. Efef toksik CCl 4 yang paling terlihat adalah pada hati toksisitas CCl 4 melebihi daripada kloroform walaupun keduanya sama-sama merusak organ-organ lain. Gene, 1999. Tanaman macaranga adalah salah satu tanaman yang tersebar di daerah Asia Tenggara, Afrika, Madagaskar, Australia dan daerah sekitar Pasifik. Di daerah Malaysia akar tanaman ini dimanfaatkan sebagai dekok yang khasiatnya sebagai antitusif dan antipiretik Lim, Lim, dan Yule, 2009, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif pengobatan yang baru. Studi yang dilakukan Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit 2005 melaporkan adanya konstituen senyawa flavonoid dari ekstrak n-heksana dan kloroform daun

M. tanarius

yaitu tanariflavanone D, nymphaeol A, dan nymphaeol C yang mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi dalam uji siklooksigenase-2. Hasil penelitian Adrianto 2011 mengemukakan bahwa kandungan kimia ekstrak metanol-air daun

M. tanarius

yang diduga larut dan dapat memberikan efek hepatoprotektif adalah golongan glikosida dari senyawa didalamnya yaitu malofenol B dan macarangiosida A. Kemungkinan mekanisme kerja antioksidan ini dalam memberikan efek hepatoprotektif adalah dengan menghambat oksidasi parasetamol menjadi metabolit reaktifnya, yaitu NAPQI oleh sitokrom P-450. Selain sebagai antioksidan, kemungkinan lain senyawa malofenol B dan macarangiosida A mampu meningkatkan jumlah enzim glutation 3 transferase dalam hati yang berfungsi sebagai enzim penetralisir setiap metabolit reaktif, sehingga dapat dieliminasi dengan mudah oleh tubuh. Menurut Moyler 1991, beberapa sifat pelarut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses ekstraksi yang diinginkan yang didasarkan pada polaritas. Polaritas metanol 0,73 dan etanol 0,68 yang memiliki selisih 0.05 memungkinkan adanya kesamaan kandungan antara ekstrak metanol-air daun

M. tanarius

L. dengan ekstrak etanol-air daun

M. tanarius

L., yaitu macarangiosida A-C dan malofenol B. Dari uraian di atas, penelitian ini dilakukan menggunakan ekstrak etanolik daun

M. tanarius

dan bukan ekstrak metanolik daun

M. tanarius

karena ekstrak metanolik bersifat lebih toksik dibandingkan ekstrak etanol sehingga perlu dilakukan pengujian efek hepatoprotektif dari ekstrak etanolik daun Macaranga tanarius L. pada jangka waktu 6 jam untuk melihat dosis efektif yang dapat digunakan pada pengobatan kerusakan hati akut serta membandingkan dengan penelitian efek hepatoprotektif ekstrak etanolik daun Macaranga tanarius L. jangka panjang dan jangka pendek yang juga dilakukan secara bersamaan. Studi ini yang dilakukan Rahmamurti 2012 menyebutkan bahwa pada ekstrak etanol- air daun

M. tanarius

memiliki efek hepatoprotektif jangka panjang dengan dosis efektif 1280 mgKg BB. Kemudian studi ini dilanjutkan oleh Silli 2012 dengan menggunakan dosis efektif tersebut 1280 mgKg BB secara jangka pendek, yaitu pada waktu ½, 1, 2, 4, dan 6 jam dengan jangka waktu 6 jam sebagai waktu efektif yang memberikan efek hepatoprotektif paling baik. Eksplorasi tanaman yang 4 masih memungkinkan di Indonesia, sangat bagus untuk dikembangkan dan dimanfaatkan.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Berapakah dosis paling efektif hepatoprotektif pemberian ekstrak etanolik daun Macaranga tanarius L. Pada pemberian jangka waktu 6 jam pada tikus jantan yang terinduksi karbontetraklorida ?

2. Keaslian penelitian

Sejauh pengamatan penulis, studi yang dilakukan Phommart, dkk 2005 melaporkan adanya konstituen senyawa flavonoid, yaitu tanariflavanone D, nymphaeol A, dan nymphaeol C yang mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH dan nymphaeol B sebagai agen antiinflamasi dalam uji siklooksigenase-2 dari ekstrak n-heksana dan kloroform daun M. tanarius. Matsunami, dkk 2006; 2009 juga melakukan penelitian terhadap kandungan daun

M. tanarius

yang diisolasi dari ekstrak metanolik berupa kandungan glikosida, yaitu macarangioside A-C dan mallophenol B yang mempunyai aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH. Penelitian efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi parasetamol yang menggunakan infusa daun Macaranga tanarius L. pernah dilakukan oleh Mahendra 2011 secara jangka panjang dan dilanjutkan secara 5 jangka pendek oleh Nugraha 2011 Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa kandungan tanaman Macaranga tanarius L. dapat berfungsi sebagai hepatoprotektif dengan dosis efektif 5gKg BB dengan hasil praperlakuan 1 jam infusa daun

M. tanarius

5 gkg BB yang merupakan waktu paling efektif untuk menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan teriduksi parasetamol 2,5 gkg BB. Selain itu, pernah juga dilakukan penelitian yang menggunakan ekstrak methanol : air daun Macaranga tanarius L. oleh Adrianto 2011. Pada penelitian tersebut dilaporkan bahwa kandungan tanaman Macaranga tanarius L. dapat berfungsi sebagai efek hepatoprotektif dengan dosis efektif 3840 mgKg BB. Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini melihat aspek lain, yakni kemampuan ekstrak etanol daun Macaranga tanarius L. selama 6 jam dalam memberikan efek hepatoprotektif yang ditandai kenaikan aktivitas serum ALT dan AST dalam darah tikus dengan metode induksi karbontetraklorida. Kemudian hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang telah disebutkan. Adapun penelitian tentang kemampuan ekstrak etanol daun

M. tanarius

L. terhadap tikus jantan yang terinduksi karbon tetraklorida dilakukan oleh Rahmamurti 2012 menyebutkan bahwa pada ekstrak etanol-air daun

M. tanarius

memiliki efek hepatoprotektif jangka panjang dengan dosis efektif 1280 mgKg BB. Kemudian studi ini dilanjutkan oleh Silli 2012 dengan menggunakan dosis efektif tersebut secara jangka 6 pendek yaitu pada waktu ½, 1, 2, 4, dan 6 jam dengan jangka waktu 6 jam sebagai waktu efektif yang memberikan efek hepatoprotektif paling baik. Dengan selisih kepolaran yang kecil 0,05 antara metanol dan etanol dimungkinkan adanya senyawa yang sama yang dapat memberikan efek hepatoprotektif pada penelitian ini, yaitu macarangiosida A-C dan malofenol B.

3. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian mengenai ekstrak etanol daun

M. tanarius

yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek dan dosis efektif. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat akan manfaat daun

M. tanarius

yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek untuk dapat diaplikasikan pada penderita kerusakan hati tingkat akut. 7

B. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 123

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

0 0 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107