Perumusan Masalah Audit Sumber Daya Manusia 1Pengertian Audit Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja Karyawan

7 DAYA MANUSIA TERHADAPEFEKTIVITAS ORGANISASI PADA PEGAWAI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III PERSERO

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikembangkan maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah Audit Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Organisasi pada pegawai PT. Perkebunan Nusantara II Pers ero ?”. 1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian. Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh audit sumber daya manusia terhadap efektivitas organisasi pada pegawai PT. Perkebunan Nusantara III.

1.3.2 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberian manfaat yng dapat digunakan oleh : 1. PT. Perkebunan Nusantara III Diharapkan dapat memberikan bahan masukan dan informasi sebagai bahan pertimbangan yang berarti bagi kemajuan PT. Perkebunan Nusantara III. 2. Peneliti Universitas Sumatera Utara 8 Berguna untuk menambah dan memperluas wawasaan ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam merumuskan, menganalisis serta mencoba memecahkan untuk mengetahui lebih jelas penerapan dari teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dan dengan kenyataan yang ada, serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam meyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara. 3. Pihak lain Sebagai sumber informasi dan bahan informasi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan sebagai titik tolak bagi penelitian lebih lanjut, yang lebih luas dan mendalam. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Audit Sumber Daya Manusia 2.1.1Pengertian Audit Pengertian audit menurut Arens, Elder, Beasley 2003:15 yang telah dialih bahasakan dalam bukunya “Audit dan Pelayanan Verifikasi”, menyatakan bahwa: Audit adalah proses pengumpulan serta pengevaluasian bukti atas informasi untuk menentukandan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Mulyadi 2002:9 dalam bukunya “Audit” pengertian audit adalah sebagai berikut : Secara umum audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan - pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil - hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

2.2 Jenis - Jenis Audit

Seperti yang dijelaskan oleh Susilo 2004:5 dalam bukunya yang berjudul “Audit Internal Mutu” menjelaskan bahwa: Dilihat dari jenisnya saat ini audit telah berkembang mencakup berbagai bidang atau fungsi yang ada dalam organisasi antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit keuangan, audit sistem informasi, audit komunikasi, audit lingkungan, audit Universitas Sumatera Utara 10 pemasaran,dan audit sumber daya manusia. Berikut adalah penjelasan dari jenis - jenis audit yang dimaksud di atas: 1. Audit Manajemen Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit Operasional.Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. 2. Audit Operasional Audit operasional merupakan pengkajian atas setiap bagian organisasi Terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan 3E. 3. Audit Mutu Audit Mutu adalah suatu pengujian sistemik dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut di implementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan. Universitas Sumatera Utara 11

4. Audit Sistem Informasi

Merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti - bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien. 5. Audit Keuangan Audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan - laporan tersebut. 6. Audit Komunikasi Suatu bentuk evaluasi menyeluruh terhadap proses komunikasi suatu lembaga atau perorangan. Audit Komunikasi biasanya dilakukan untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan atau program komunikasi. 7. Audit Lingkungan Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal. 8. Audit Pemasaran Merupakan suatu cara untuk membantu manjemen memilih suatu posisi dalam lingkungan tersebut berdasarkan faktor - faktor yang diketahui. Universitas Sumatera Utara 12 9. Audit Sumber Daya Manusia Merupakan suatu metode untuk memastikan bahwa potencial SDM dari sebuah organisasi sudah dipenuhi. Audit yang disebutkan terakhir akan dijelaskan lebih mendalam ini berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini.

2.3 Pengertian Audit Sumber Daya Manusia

Beberapa penulis menuliskan beberapa pengertian mengenai audit sumber daya manusia. Diantaranya yang pertama adalah Martoyo 2003:218, dalam bukunya yang berjudul Audit Sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwa:Audit Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur untuk meneliti atau memeriksa apakah cara membina sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan itu sudah benar dan menurut ketentuan - ketentuan yang berlaku dan prinsip - prinsip pembinaan yang tepat sesuai kesepakatan bersama. Selain pengertian di atas, ada kutipan lain yang menjelaskan mengenai pengertian dari audit sumber daya manusia. Menurut Samsudin 2006:211 mendefinisikan:Audit Sumber Daya Manusia Human Resource Audit adalah suatu evaluasi terhadap aktivitas - aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi organisasi tersebut. 2.4Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia Untuk dapat mengetahui tujuan masing-masing proses pelaksanaan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari : Universitas Sumatera Utara 13

1. Pengadaan

Tujuan pengadaan adalah Menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik. 2. Pelatihan dan Pengembangan Tujuan Pelatihan dan pengembangan diselenggarakan dan diarah kan untuk meingkatkan kopotensi karyawan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran indeks tempat kopetensi Copentency Level Index guna mencapai knowledge sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. 3. Kompensasi Pemberian kompensasi terhadap karyawan merupakan pemberian balas jasa untuk Menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan gaji karyawan ,mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan, memperoleh karyawan yang bermutu. 4. Integrasi Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi serta terpenuhinya kebutuhan karyawan. 5. PHK Putus hubungan kerja adalah pemberhentian atau dikeluarkannya seorang karyawan atau pegawai dari lingkungan organisasi baik dengan atas inisiatif pribadi sendiri maupun secara paksa atas prakasra perusahaan Universitas Sumatera Utara 14 tempatnya bekerja. Pemberhentian sukarela biasanya berbentuk pengunduran diri atau pensiun, sedangkan yang secara paksa bentuknya seperti pemberhentian sementara waktu atau permanen alias dipecat pemecatan.

2.5 Tujuan Audit Sumber Daya Manusia

Seperti yang dituliskan Rivai 2004: 567 dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyatakan bahwa:Audit adalah kegiatan yang berorientasi terhadap tujuan. Dan tujuannya adalahmencari nilai manfaat, antara lain:

1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM.

2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien. 3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan. 4. Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. 5.Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai programa atau aktivitas SDM.” Universitas Sumatera Utara 15

2.6 Manfaat Audit SDM

Audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Dan menurut Rivai 2004 : 567 dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu: 1. Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi. 2. Meningkatkan citra profesional dari SDM. 3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisime karyawan 4. Memperjelas tugas - tugas dan tanggung jawab karyawan. 5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek – praktek SDM 6. Menenukan masalah - masalah yang berkaitan dengan SDM 7. Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM 8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif 9. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM. 2.7Standar Audit Sumber Daya Manusia Adapun standar – standar Audit Sumber Daya Manusia terdiri dari : 1. Laporan hasil audit. 2. Diskusi temuan audit. 3. Obyektif, jelas, singkat, padat, membangun dan tepat waktu. 4. Menyajikan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit, juga pernyataan pendapat auditor. 5. Laporan dapat berisi rekomendasi atas pebaikan yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara 16 6. Pandangan pendapat dari unit kerja yang diperiksa. 7. Atas auditor perlu menelaah dan menyetujuin laporan audit sebelum dipublikasikan dan kepada siap diedarkan. 2.8Tahapan - Tahapan Audit Sumber Daya Manusia 1. Perencanaan Audit SDM perencanaan audit SDM menurut Susilo 2002 :76 dalam Bukunya “Audit Sumber Daya Manusia” dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu: 1. Rancangan sistem auditSDM yang ingin dikembangkan di dalam suatu organisasi. 2.Perencanaan operasional audit SDM berupa program dan penjadwalan audit SDM. 3.Perencanaan berkenaan dengan persiapan kerja auditor pada taha pelaksanaan audit. 2. Pelaksanaan Audit SDM Pelaksanaan audit SDM baik secara individual maupun kolektif, secara formal dan informal, dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, dan baru ada artinya jika ada tindak lanjut dan hasilnya. 3. Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit SDM Setelah melakuakn kedua tahap seperti di atas, maka hal yang perlu dilakukan adalah menyusun laporan dari hasil temuan audit. Seperti yang ditulis oleh Samsudin 2006:32 6 dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, yaitu: “Pelaporan audit adalah diskriminasi komprehensif terhadap aktivitas SDM yang meliputi rekomendasi untuk Universitas Sumatera Utara 17 praktek yang efektif dan rekomendasi untuk memperbaiki praktek yang tidak efektif.” 2.2. Efektivitas Organisasi

2.2.1 Pengertian Efektivitas Organisasi

Menurut Bemard 1938:20 Efektivitas Organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif. Menurut Schein dalam bukunya “ organizational Psychology mendefenisikan organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan menyesuaikan diri, memelihara diri juga bertumbuh, lepas dari fungsi – fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Menurut Etzioni 1982:54 adalah bahwa “ efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran.” Oleh sebab itu, maka perlu lebih dipahami lagi mengenai efektivitas organisasi, agar dalam organisasi tercapainya sebuah tujuan yang sudah dirumuskan dalam visi dan misi awal sebuah organisasi. Komaruddin 1994:24 juga mengungkapkan “ efektivitas organisasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Liang 2000:24 juga mengemukakn “ efektivitas organisasi adalah keadaan dan kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan” sedangkan menurut pendapat Gibson 1984:28 mengemukakan bahwa “ efektivitas organisasi adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antara produksi, Universitas Sumatera Utara 18 kualitas, efesiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan’’, Menurut Jones 1994, pemahaman para manajer mengenai efektivitas organisasi sangat mempengaruhi kemampuannya guna memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil value creation. Semakin produktif dan efisien suatu organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya maka semakin tinggi value creation yang dicapainya.

2.2.2. Indikator Efektivitas Organisasi 1. Kualitas

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Produktivitas Kerja bahwa Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan. 2. Kuantitas Kuantitas sumber daya manuisa adalah banyaknya atau jumlah unit pekerjaan karyawan, karena kuanitas lebih terarah pada jumlah sesuatu. Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan produksi yang banyak, maka itu disebut sebagai kuantitas.

2.3. Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja Karyawan

Terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan efektivitas organisasi. Seperti yang ditulis oleh Hasibuan 2006:259 dalam buku yang berjudul Manajemen Sumbes Daya Manusi bahwa : Audit Sumber Daya Manusia penting dan mutlak harus dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara 19 mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku sesuai rencana yang telah ditetapkan baik dari segi Pengadaan, Pelatihan dan Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dimana kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan ketidakefektifan dari organisasi tersebut. Dan dengan adanya audit SDM, diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan permasalahan yang terjdi di masa mendatang.

2.4 Penelitian Terdahulu