51
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara uji signifikansi pengaruh nayata variabel independen X terhadap variabel dependen Y baik
secara parsial, dilakukan dengan mrnggunakan uji statistik t t-test, dan untuk melihat kelayakan model dilakukan dengan uji statistiK F F-test, pada level 5
α=0,05.
3.11.1 UJi F Uji Serempak
Uji F ini digunakan untuk menguji signifikansi secara serempak. Langkah- langkah dalam pengujian ini adalah:
Menyusun H Hipotesis Nol dan H
1
Hipotesis Alternatif 1. H
: β
1
= 0, artinya Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Institusional secara serempak
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. 2. H
1
: β ≠ 0,
artinya Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen,Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Institusional secara serempak
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kriteria Pengujian:
1. Jika F
hitung
F
tabel
atau tingkat signifikansi α = 5, maka H
ditolak, H
1
diterima. 2. Jika F
hitung
Ftabel atau tingkat signifikansi α = 5, maka H
diterima, H
1
ditolak.
52
3.11.2 Uji T Uji Parsial
Pengujian secara parsial menggunakan uji t. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian ini adalah:
Menyusun H Hipotesis Nol dan H
1
Hipotesis Alternatif 1. H
: β
i
= 0, artinya Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen,Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Institusional secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan . 2. H
1
: β
i
≠ 0, artinya Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Institusional secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kriteria pengujian:
1. Jika t
hitung
t
tabel
atau tingkat signifikansi α = 5, maka H
ditolak, H
1
diterima. 2. Jika t
hitung
t
tabel
atau tingkat signifikansi α = 5, maka H
diterima, H
1
ditolak.
3.11.3 Analisis Koefisien Determinasi R
2
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan oleh variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen sangat terbatas dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian