18 Manfaat bagi perusahaan yang menerapkan corporate governance secara
ekonomis akan menjaga kelangsungan usaha. Selain itu dapat menghilangkan kolusi, korupsi dan nepotisme KKN. Disinilah kaitan antara penerapan
corporate governance dan kinerja perusahaan. Corporate Governance juga menjadi hal penting untuk dilaksanakan mengingat sering terjadinya konflik
kepentingan antara manajemen dan pemilik perusahaan dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Penerapan Prinsip
Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka pokok permasalahan yang menjadi topik bahasan dalam
tulisan ini adalah : “ Apakah penerapan prinsip good corporate governance yang diukur dengan menggunakan Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen,
Dewan Direksi, Komite Audit dan kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia”? 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh penerapan prinsip Good
Corporate Governance yang diukur dengan menggunakan Dewan Komisaris,
19 Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Komite Audit dan kepemilikan
Institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia 1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi pihak perusahaan untuk mengambil kebijakan dalam menganalisa kelangsungan kinerja
perusahaannya. 2. Bagi Penulis
Penelitian ini menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh prinsip good corporate governance terhadap kinerja perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan perbandingan bagi
mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan membahas masalah yang sama.
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Keagenan Agency Theory
Perspektif teori agency merupakan dasar yang digunakan untuk memahami corporate governance. Hal yang dibahas dalam teori ini adalah
hubungan antara prinsipal pemilik dan pemegang saham dan agen manajemen. Menurut Bringham dan Houston 2006:26 Hubungan keagenan
terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebabkan sebagai principal menyewa individu atau organisasi lain disebut sebagai agen untuk melakukan sejumlah jasa
dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan pada agen tersebut. Arifin 2005:7 menyebutkan bahwa Agency Problem adalah perbedaan
antara prinsipal dan agen. Prinsipal akan menyediakan fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan serta mendelegasikan kebijakan pembuatan keputusan
kepada agen. Prinsipal memiliki harapan bahwa agen akan menghasilkan return dari uang mereka investasikan. Dilain pihak, agen memiliki kewajiban untuk
mengelola perusahaan sesuai dengan keinginan prinsipal. Sebagai wujud dari akuntabilitas manajemen kepada pemilik, setiap periode manajemen memberikan
laporan mengenai informasi perusahaan kepada pemiliknya. Menurut Meisser 2006:7 hubungan keagenan mengakibatkan dua permasalahan yaitu:
a. Terjadinya informasi asimetris, dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang yang sebenarnya dan
posisi operasi etnitas dan pemilik.
21 b. Terjadinya konflik kepentingan conflict of interest akibat ketidaksamaan
tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.
Prinsip-prinsip pokok corporate governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah transparansi,
akuntabilitas, keadilan, dan responbilitas. Corporate Governance diarahkan untuk mengurangi asimetri informasi anatara prinscipal dan agent yang pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
2.2 Sejarah Good Corporate Governance