Jenis Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik

47 12 GIAA Garuda Indonesia 13 GEMA Gema Graha Sarana 14 HITS Humpuss Intermoda Transportasi 15 ISAT Indosat 16 ISMR Jasa Marga 17 KLBF Kalbe Farma 18 KRAS Krakatau Steel 19 TMAS Pelayaran Tempuran Mas 20 PJAA Pembangunan Jaya Ancol 21 SMDR Samudera Indonesia 22 UNVR Unilever 23 UNTR United Tractors 24 VOKS Voksel Elektrik 25 WCO Wicaksana Overseas 26 WIKA Wijaya Karya

3.7 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian data dokumenter. Data dokumen merupakan data yang berupa bukti tertulis yang diperoleh dari objek penelitian atau bisa juga didapat dari media perantara Indriantoro dan Supomo, 1999:147.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data yang diperoleh berupa literature jurnal penelitian, serta laporan – laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti serat laporan – laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui media internet.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dikumpulkan melalui penelitian harus menggunakan metode analisis yang teratur agar lebih terarah. Penelitian ini menggunakan 48 Software SPSS 18.0 For Windows. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasikan dan menginterpretasikan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

3.9.2 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis yang digunakan penelitian ini adalah model persamaan regresi linear berganda, hubungan fungsional variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat diformulasikan dalam fungsi regresi sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Y = Kinerja Keuangan Perusahaan ROA α = Konstanta b 1 = Dewan Komisaris b 2 = Dewan Komisaris Independen b 3 = Ukuran Dewan Direksi b 4 = Ukuran Komite Audit b 5 = Kepemilikan Institusional e = Standar Error 49

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar – benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu:

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005 : 110. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini Uji Normalitas dilakukan dengan menguji normalitas residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan membandingkan distribusi komulatif relatif hasil observasi dengan distribusi komulatif relatif teoritisnya. Jika probabilitas signifikansi nilai residual lebih besar dari 0,05 berarti residual terdistribusi dengan normal. Demikian pula sebaliknya, jika probabilitas signifikansi residual lebih rendah dari 0,05 berarti residual tidak terdistribusi secara normal.

3.10.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas Ghozali, 2005 : 91. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah bebas dari multikolinearitas. 50

3.10.3 Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisisnya adalah jika tidak ada pola tertentu pada grafik serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.10.4 Autokorelasi Uji autokorelasi terjadi apabila terdapat penyimpangan terhadap suatu observasi oleh penyimpangan yang lain atau terjadi korelasi diantara observasi menurut waktu dan tempat. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam satu model regresi digunakan model D-W Durbin-Watson dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi c. Jika nilai D-W di atas 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negative Selain menggunakan uji Durbin Watson, untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan uji Runs Test. Dengan menggunakan uji Runs Test, jika diketahui nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka hipotesis nol diterima yang berarti data residual tidak terkena autokorelasi. 51

3.11 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 46 93

Analisis Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2008-2010)

1 28 108

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan

1 25 1

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.

1 2 12

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 1 108

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis pengaruh penerapan prinsip good corporate governance terhadap kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia

0 0 10