38
5. Komite Audit berpengaruh
negative tidak signifikan
Bernard S Black,Has ung
Jang, Wochan Kim
2003 Jurnal Of
Accounting Research Volume
40 Number 2 2003
Does Corporate Governance
Affect Firm Value
Independen X 1.Dewan
Direksi 2.Komisaris
Independen 3. Komite Audit
4. Eksternal Auditor
Dependen Y Tobins Q
Regresi Berganda
1.Dewan Direksi berpengaruh
signifikan terhadap Tobins Q
2. Komisaris Indepen den berpengaruh
Signifikan terhadap Tobins Q
3. Komite Audit
berpe ngaruh terhadap
Tobins Q 4. Eksternal Auditor
berpengaruh terhadap
Tobins Q
2.11 Kerangka Konseptual
Pelaksanaan corporate governance yang efektif menciptakan sistem pengendalian perusahaan, sehingga dapat menekan seminimal mungkin peluang
terjadinya kecurangan, korupsi, dan penyalahgunaan laporan keuangan wewenang masing – masing organisasi.
Prinsip – prinsip dasar dari Good Corporate Governance pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan.
Dikalangan pebisnis, secara umum, GCG diartikan sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Corporate Governance CG diartikan pula
sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah value added untuk semua stakeholder.
39 Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya
hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan kedua kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan
disclosure secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Indikator Mekanisme corporate
governance yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini meliputi : Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi,
Komite Audit, Kepemilikan Institusional. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
masukan kepada dewan direksi perusahaan. Dengan semakin banyaknya anggota dewan komisaris pengawasan terhadap dewan direksi jauh lebih baik, masukan
atau opsi yang didapat direksi akan jauh lebih baik. Dewan Komisaris Independen bertugas memilik weenang untuk mengawasi kebijakan direksi serta
memberikan nasihat. Dengan semakin besarnya jumlah komisaris independen maka dapat mendorong untuk bertindak objektif dan mampu melindungi seluruh
stakeholders. Dewan Direksi memiliki peranan yang sangat vital dalam suatu perusahaan. Dengan adanya pemisahan peran dengan dewan komisaris, dewan
direksi memiliki kuasa yang lebih besar dalam mengelola sumber daya yang ada dalam perusahaan. Jumlah dewan direksi secara logis akan sangat berpengaruh
terhadap kecepatan mengambil keputusan.
40 Komite Audit berperan dalam memastikan kredibilitas proses penyusunan
laporan keuangan. Fungsi komite Audit yang efektif dapat meminimalisasi konflik keagenan.
Kepemilikan Institusional akan melakukan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Distribusi saham antara pemegang saham dari luar
yaitu investor institusional mampu meniminalisir biaya keagenan.
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Dewan Komisaris X1
Dewan Komisaris Independen
X2
Dewan Direksi X3
Komite Audit X4
Kepemilikan Institusional
X5 Kinerja Perusahaan
Y
41
2.12 Hipotesis