2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu
No Peneliti
Judul Hasil
Tahun
1 Harry Murti
dan Veronika AgustiniSrimulyani
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja Pada
PDAM Kota Madiun Motivasi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai.
2013
2 Muhammad Afiq
Pengaruh Motivasi Dan Pelatihan Terhadap
PengambanganKarir Dan Prestasi Kerja
Karyawan Bagian Kredit LiniStudi PT. Bank Rakyat
Indonesia TBK. Cabang Tulungagung
Variabel motivasi X
1
dan pelatihan X
2
berpengaruh singifikan terhadap
prestasi kerja Y karyawan bagian
kredit lini PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Tulungagung baik secara
parsial maupun secara simultan
2012
3 Muhamad Noor,
Masjaya, Massad Hatuwe
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi KerjaTerhadap
Prestasi Kerja Pegawai Di Kecamatan Tenggarong
Kabupaten Kutai Kartanegara variabel lingkungan
kerja dan variabel motivasi kerja secara
bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi kerja
pegawai di Kecamatan Tenggarong Kabupaten
Kutai Kartanegara
2013
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti Sugiono, 2008:47.
Pada umumnya perusahaan akan berusaha meningkatkan Prestasi karyawan dalam perusahaannya. Ada banyak hal yang
dapat meningkatkan prestasi tersebut. Salah satu di antaranya melalui motivasi kerja. Sesuai dengan Teori motivasi yang di kemukakan Abraham Maslow dalam
Sutrisno 2007:131 mengenai 5 Hirarki Kebutuhan. Maka
Kebutuhan Aktualisasi diri
Universitas Sumatera Utara
merupakan kebutuhan paling puncak dari Hirarki kebutuhan, dimana Kebutuhan ini adalah untuk mewujudkan diri dan mengembangkan kapasitas prestasinya secara
optimal. Kebutuhan aktualisasi diri memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan ciri-ciri kebutuhan yang lain karena aktualisasi terpenuhi melalui diri sendiri yaitu melaui
usaha pribadi, dan pemenuhannya sejalan dengan jenjang karier seseorang sehingga tidak semua orang mendapatkan kebutuhan ini.
Sejalan dengan Kebutuhan Akutalisasi diri lebh lanjut Maslow menyatakan di hirarki ke 4 yaitu Kebutuhan Penghargaan dimana merupakan Kebutuhan yang di
butuhkan oleh setiap manusia yang normal, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam perusahaan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan penghargaan tersebut.
Wujud dari Kebutuhan ini berupa penghargaan dan pengakuan akan kontribusinya oleh orang lain. Kebutuhan akan Penghargaan ini di dapatkan apabila seseorang telah
berhasil atau berprestasi. Pada tahap Berikutnya Maslow menyakini ada kebutuhan yang tak kalah
penting yaitu Kebutuhan sosial atau sering pula dikatakan dengan affiliation needs merupakan kebutuhan tingkat ketiga dimana Maslow menyatakan kebutuhan ini
merupakan kebutuhan untuk hidup bersama dengan orang lain. Kebutuhan ini hanya dapat terpenuhi bersama masyarakat, karena memang orang lainlah yang dapat
memenuhinya, bukan diri sendiri. Kebutuhan sosial meliputi Kebutuhan untuk di sayangi, di cintai, dan diterima oleh orang lain. Kebutuhan untuk di hormati oleh
orang lain, keikutsertaan dalam pergaulan, dan berprestasi.
Byars dan Rue dalamSutrisno 2007: 164 mengartikan prestasi adalah tingkat kecapakan seseorang
pada tugas-tugas mencakup pada pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kabutuhan aktualisasi diri, Penghargaan dan Kebutuhan sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi
Karyawan.Jika kebutuhan dasar seperti
psikologi
dan rasa aman tercapai, maka tiga teori kebutuan dalam motivasi kerja diharapkan juga dapat tercapai, karena apabila tiak
maka seorang karyawan mungkin sulit untuk berprestasi, oleh karena itu dalam hal motivasi kerja harus sejalan dengan tingkat kecapakan seorang karyawan dalam
menjalankan tugas dalam organisasi sehingga prestasi karyawan dapat tercapai dengan baik. Secara skematis, kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar
2.2 .
Gambar 2.2 KerangkaKonseptual diolah Sumber :A Maslow dalam Sutirisno 2007: 131 Byars dan Rue dalam Sutrisno 2007 : 164
2.4 Hipotesis Penelitian