3.5 Skala Pengukuran Varibel
Skala untuk mengukur variable penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Dimana menurut Effendi dalam Singarimbun dan Effendi 1995:111 cara
pengukuranskala Likert adalah dengan menggunakan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kemudian jawaban tersebut
diberi skor masing-masing 5,4,3,2 dan 1.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama yang berjumlah 50 orang . Teknik pengambilan sample adalah
teknik sampling jenuh, dimana seluruh anggota pupulasi di jadikan sample karena ukuran nya relatif kecil. Jadi seluruh anggota populasi di jadikan sample.
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah : a. Data Primer ; yaitu data yang didapat dari pengamatan peneliti di
lapangan dengan penyebaran angket ke seluruh karyawan PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan yang menjadi sampel.
b. Data Skunder ; yaitu data yang digunakan diambil dari referensi, buku atau dokumen-dokumen yang terkait dengan, Teori motivasi, serta
perestasi Kerja
Universitas Sumatera Utara
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah penyebaran Kuesioner atau angket.Teknik Pengumpulan data dengan
menyebarkan angket tertutup, dimana responden hanya memiliki jawaban yang sudah tersediadengan member tanda cross X. Kuesioner atau angket
disebarkan kepada para pegawai level menengah dan atas PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur Umar 2005. Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur atau kuesioner mengukur apa yang akan diukur. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah setiap pertanyaan - pernyataan berkaitan satu dengan
yang lainnya, dan juga berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Kuesioner merupakan daftar dari butir-butir pernyataan –pernyataanyang saling
berhubungan dengan konsep yang diinginkan. Uji validitas di lakukan kepada 30 responden diluar sample yaitu karyawan PT Bank Mandiri Kanwil I Medan.
Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi a 0,05 maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas atau konsistensi
internal dalam pernyataan tersebut dan layak digunakan. Pada uji validitas penelitian ini digunakan bantuan software SPSS 20.dan Microsoft Excel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
a1 78.6667
63.816 .517
.864 a2
78.5000 60.672
.665 .858
a3 78.9333
61.099 .357
.871 a4
78.6667 61.402
.596 .860
a5 78.6333
63.964 .414
.866 b1
78.7333 62.892
.478 .864
b2 78.6333
59.826 .637
.858 b3
78.6333 62.999
.426 .866
b4 78.8000
58.786 .676
.856 b5
79.0333 64.654
.236 .872
c1 78.6333
62.999 .426
.866 c2
78.8000 58.786
.676 .856
c3 78.9333
60.547 .377
.870 c4
78.6000 61.697
.500 .863
c5 78.6000
62.179 .289
.874 d1
79.0333 64.654
.236 .872
d2 78.5333
60.740 .667
.858 d3
78.7333 62.685
.454 .865
d4 78.6667
60.437 .640
.858 d5
78.7000 61.872
.446 .865
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Interpretasi item total statistic yaitu:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika butir item satu dihapus maka rata-rata variabel
sebesar 78.6667. 2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir
item satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 63.816. 3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai r
hitung
yang akan dibandingkan dengan r
tabel
untuk mengetahui validitas pada setiap butir instrument. Nilai r
tabel
pada α 0,05 dengan derajat bebas df=n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai r Tabel Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 a1
0,361 0.517
Valid 2
a2 0,361
0.665 Valid
3 a3
0,361 0.357
Tidak Valid 4
a4 0,361
0.596 Valid
5 a5
0,361 0.414
Valid 6
b1 0,361
0.478 Valid
7 b2
0,361 0.637
Valid 8
b3 0,361
0.426 Valid
9 b4
0,361 0.676
Valid 10
b5 0,361
0.236 Tidak Valid
11 c1
0,361 0.426
Valid 12
c2 0,361
0.676 Valid
13 c3
0,361 0.377
Valid 14
c4 0,361
0.500 Valid
15 c5
0,361 0.289
Tidak Valid 16
d1 0,361
0.236 Tidak Valid
17 d2
0,361 0.667
Valid 18
d3 0,361
0.454 Valid
19 d4
0,361 0.640
Valid 20
d5 0,361
0.446 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 3.3 diketahui bahwa butir pernyataan a3, b5, c5, dan d1
tidak valid karena tabel r untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation butir a3, b5, c5, dan d1 di bawah 0,361. Berarti butir tersebut
harus dibuang dan setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil pengujian kembali dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen
Nilai r Tabel Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 a1
0,361 0.627
Valid 2
a2 0,361
0.640 Valid
3 a4
0,361 0.582
Valid 4
a5 0,361
0.530 Valid
5 b1
0,361 0.576
Valid 6
b2 0,361
0.620 Valid
7 b3
0,361 0.512
Valid 8
b4 0,361
0.702 Valid
9 c1
0,361 0.512
Valid 10
c2 0,361
0.702 Valid
11 c3
0,361 0.380
Valid 12
c4 0,361
0.573 Valid
13 d2
0,361 0.706
Valid 14
d3 0,361
0.434 Valid
15 d4
0,361 0.645
Valid 16
d5 0,361
0.581 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 3.4 diketahui bahwa setelah dilakukan pengujian kembali,
semua butir pernyataan valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukurdalam mengukur gejala yang sama Umar, 2003. Ada dua manfaat
dalammemiliki skala dengan keandalan tinggi High Reability, yaitu: 1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik dari
padaskala dengan keandalan rendah. 2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang
signifikansangat berarti antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu samalain berkorelasi.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian realibilitas yang digunakan pada penelitian ini adalahmenggunakan rumus alpha. Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel,
jikar hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwakuesioner tersebut reliabel.
Rumus yang digunakan adalah:
�
�� =
� �
� − �� �� − ∑ �
� �
�
� �
�
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrument
�
= banyaknya butir pernyataan
�
� �
=
varians total
∑ �
� �
=
jumlah varians butirpernyataan
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen
Nilai Cronbach’s
Alpha Cronbach’s
Alpha if Item Deleted
Keterangan
1 a1
0,8 0.894
Reliabel 2
a2 0,8
0.892 Reliabel
3 a4
0,8 0.894
Reliabel 4
a5 0,8
0.896 Reliabel
5 b1
0,8 0.894
Reliabel 6
b2 0,8
0.892 Reliabel
7 b3
0,8 0.896
Reliabel 8
b4 0,8
0.889 Reliabel
9 c1
0,8 0.896
Reliabel 10
c2 0,8
0.889 Reliabel
11 c3
0,8 0.907
Reliabel 12
c4 0,8
0.894 Reliabel
13 d2
0,8 0.890
Reliabel 14
d3 0,8
0.899 Reliabel
15 d4
0,8 0.892
Reliabel 16
d5 0,8
0.894 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:\
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items
.900 16
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 data diolah
3.10Teknik Analisis Data
Berdasarkan data yang akan dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam melakukan analisis digunakan teknik
analisis jalur. Kegiatan perhitungan statistik menggunakan anlisis regresi linier berganda.
Pada bagian ini dianalisis pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, maka pada bagian deskripsi ini akan tergambar persentase dan
kategori pencapaian responden tersebut. Untuk mengetahui pencapaian dan kriteria responden tersebut dilakukan dengan menggunakan klasifikasi dalam Arikunto 2002
: 244, dengan rumus sebagai berikut :
STS TS
TM S
SS STS
TS TM
S SS
skor rata
Rata +
+ +
+ +
+ +
+ =
− .
1 .
2 .
3 .
4 .
5 .
Dimana : SS
= Sangat setuju S
= Setuju TM
= Tidak menentukan TS
= Tidak setuju STS
= Sangat tidak setuju Sedangkan untuk mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan
rumus, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
100 5
. x
skor rata
Rata TCR
− =
TCR = Tingkat pencapaian jawaban responden Dengan kriteria capaian sebagai berikut :
Persentase Pencapaian Kriteria
Nilai TCR 90-100 : Sangat baik
Nilai TCR 80-89,99 : Baik
Nilai TCR 65-79,99 : Cukup
Nilai TCR 55-64,99 : Kurang Baik
Nilai TCR 0-54,99 : Tidak Baik
3.10.1 Uji Asumsi Klasik
3.10.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam melakukan analisis regresi. Jika data yang akan digunakan dalam analisis regresi
tidak mengikuti distribusi normal, maka analisis tidak dapat memenuhi asumsi yang dibenarkan.
a. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
b. Analisis Statistik Untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang diteliti seperti
data kinerja karyawan, variabel motivasi kerja dan variabel budaya
Universitas Sumatera Utara
organisasi, selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan memanfaatkan uji Kolmogorov-Smirnov yang penghitungannya dilakukan melalui paket
program SPSS guna mendapatkan nilai x
2
Chi kuadrat. Selanjutnya untuk penentuan normal atau tidaknya sebaran data yang akan
diteliti dapat ditentukan berdasarkan nilai sig probability masing-masing variabel. Jika nilai sig probability lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian
bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data
yang dianalisis tidak berdistribusi normal.
3.10.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians
sama, maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: a. Metode Grafik
Dasar analisis metode grafik adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah tejadi
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Statistik Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
3.10.1.3 Uji Multikolinieritas
Gejala Multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor.Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable indeenden
manakah yang dijelaskan oleh variable independen lainnya.Tolerance adalah mengukur variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
variable independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menghitung besarnya pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan dua
variabel bebas digunakan analisis regresi linier berganda.Bentuk umum persamaan regresi linier berganda ialah sebagai berikut :
Y =
a+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
Y = Prestasi Kerja X
1
= Kebutuhan Aktualisasi Diri X
2
= Kebutuhan Harga Diri
Universitas Sumatera Utara
X
3 =
Kebutuhan Sosial e = Standar error
a = konstanta regeresi b= Koefisien regresi
Selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan SPSS Statistical Package for the Social Sience. Dari hasil perhitungan akan didapatkan angka
korelasi antara frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan .Jika korelasi posotif menunjukkan
bahwa hubungan antara frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan searah.Artinya,
jika frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial semakin kuat maka Prestasi karyawan akan semakin meningkat. Sebaliknya
jika korelasi negatif menunjukkan bahwa hubungan antara Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan
berlawan arah. Artinya, jika frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan Penghargaan dan Kebutuhan Sosial semakin kuat maka Prestasi Kerja karyawan
akan semakin menurun. Hubungan antara variabel frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri, Kebutuhan
Penghargaan dan Kebutuhan Sosial dengan Prestasi kerja karyawan signifikan atau tidak dapat dilihat dari angka probabilitas sig sebesar 0,00 yang angka lebih kecil
dari 0,05 di tabel atas. Ketentuan mengatakan jika angka probabilitas 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Jika angka probabilitas 0,05
maka ada hubungan yang tidak signifikan antara kedua variabel.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Pengujian Hipotesis 3.10.3.1Uji F Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara
yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan
ketentuan sebagai berikut
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Ha : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikan 5 λ = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika F hitung F tabel dan probabilitas nilai signifikan tingkat
signifikansi5 α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Jika F hitung F tabel dan probabilitas nilai signifikansi tingkat signifikansi 5 α = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti ada
variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F tabel ditentukan dengan
mencari derajat bebasnya yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, dimana N = jumlah sampel dan k = jumlah variabel.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3.2 Uji Secara Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan
membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali, 2009 :
H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikan 5 α = 0,05
dengan kriteria sebagai berikut : 1.
Jika t hitung t tabel dan probabilitas nilai signifikan tingkat signifikansi 5 α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada pengaruh yang
signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung t tabel dan probabilitas nilai signifikansi tingkat
signifikansi 5 α= 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Dimana t tabel ditentukan dengan mencari derajat bebasnya yaitu df = N-k.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3.3 Koefisien Determinasi
Untuk menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel dilihat dari korelasi antar variabel tersebut. Patokan angkanya adalah sebagai berikut
Sarwono,2006 : a. 0 - 0,25 : korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
b. 0,25 – 0,5 : korelasi cukup c. 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
d. 0,75 – 1 : korelasi sangat kuat Untuk menghitung besarnya pengaruh frekuensi motivasi kerja dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan menggunakan angka R square R
2
. Angka R
2
disebut juga Koefisien Determinasi KD. KD = R
2
x 100
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank SUMUT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk Perseroan
Terbatas.Berdasarkan Undang - Undang Nomor. 13 Tahun 1962 Tentang Ketentuan Pokok Bank Pembagunan Daerah, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik
Daerah BUMD sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal sebesar Rp 100.000.000,- dan saham dimiliki oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Dalam perkembangannya selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan,
terjadi beberapa kali perubahan Peraturan Daerah untuk meningkatkan modal yang disetor.
Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor. 38
Tahun 1999 Notaris Alina Nasution, S.H. yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01 Tahun 1999, dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999, dengan modal dasar Rp 400.000.000.000,-. Dasar perubahan bentuk hukum
dan modal dasar sebelumnya dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya dengan Akte Nomor 31 Tanggal 15 Desember 1999 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU yang disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April
1999 tercatat pernah menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian dipindahkan ke Jl. Imam Bonjol Nomor7Medan. Padatanggal 20 April 1989 Rudini
sebagai Menteri Dalam Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan meresmikan pemakaian gedung kantor baru yang cukup megah yang terletak di jantung bisnis
kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang ditempati hingga saat ini.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka kini PT Bank SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 27 Kantor Cabang
yang terdiri dari 24 Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang Syariah, 71 Kantor Cabang Pembantu yang terdiri dari 68 Kantor Cabang Pembantu
Konvensional dan 3 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 2 Kantor Kas, 20 Payment Point dan 72 mesin ATM.
4.1.2Visi PT Bank SUMUT
Menjadi Bank andalan dalam membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
4.1.3 Misi PT Bank SUMUT
Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip - prinsip compliance.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Statemen Budaya Perusahaan
Memberikan pelayanan terbaik merupakan tekad seluruh karyawan PT Bank
SUMUT untuk memenuhi ekspektasi dan kepuasan nasabah. 4.1.5 Fungsi Bank Sumut
Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan,PTBank Sumut berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,bertindak
sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha
sebagai Bank Umum seperti dimaksudkan pada Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992,tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998.
4.1.6 Deskripsi Logo PT Bank SUMUT
Logo merupakan cerminan jiwa dan identitas bagi PT Bank SUMUT yang merefleksikan visi dan misi yang telah ditetapkan serta mengandung makna yang
optimis, dinamis, professional, semangat tinggi dan memiliki kemampuan antisipatif terhadap perubahan.Tujuan dari logo Bank SUMUT adalah untuk menumbuhkan
semangat dan meningkatkan kinerja sehingga dapat menampilkan citra Bank SUMUT sebagai bank yang diandalkan.
Gambar 4.1 Logo PT Bank SUMUT
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Cabang Utama Tahun 2013 Pe
m
im p
in C
a b
a n
g
W a
k il
P e
m im
p
in C
ab an
g
Bagi an
P e
layan an
Nas ab
ah
Se ksi
Pen g
elo la
K as
da
Se ksi
P e
lay. I
n f
Nas bah
Se ksi
K u
an gan
K a
n to
r K
as
Pelaksana Pengelola Kasda
Pel. Pelayanan Info Nasabah CS
Pelaksana Overbooking
Pelaksana Teller
H e
ad T
e ll
er
A TM
K C
P Ke
la
s 1
,2 ,3
Se ksi
Jas
a Lu
ar
N e
ge r
i
Se ks
i
T ran
sf er
Se ks
i
Ak u
tan si
Se ks
i
U mu
m
Pelaksana Transfer Inkaso Pajak
Pelaksana Kliring
Pelaksana Verifikasi Checker
Pelaksana Akuntansi IT Laporan
Pel. Adm. Umum dan Kepegawaian
Pelaksana Jasa Luar Negeri
D ivi
si P
en gaw
a san
K on
tr
o l
In ter
n
Kas Mob
il P
aym e
n t
Poi n
t
B agi
an
O p
eras ion
al
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 50, dimana semua anggota populasi di
observasi. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang disajikan dibawah ini:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin: Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin f
Laki-Laki 28
56 Perempuan
22 44
Total 50
100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor
Cabang Utama Medan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang atau 56 dan perempuan sebanyak 22 orang atau 44. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan adalah laki-laki. Jumlah karyawan didominasi oleh laki-laki dikarenakan pada proses rekrutmen, PT
Bank SUMUT lebih mengutamakan laki-laki. Sebab laki-laki cenderung lebih mampu bekerja dibawah tekanan dan ambisius.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur: Karakteristik berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur f
21-32 tahun 22
44 33-43 tahun
19 38
44-54 tahun 9
18
Total 50
100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor
Cabang Utama Medan yang memiliki umur antara 22 sampai dengan 32 tahun sebanyak 22 orang atau 44, umur 33 sampai dengan 43 tahun sebanyak 19
orang atau 38, dan yang memiliki umur 44 tahun sampai dengan 54 tahun sebanyak 9 orang atau 18. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan memiliki umur antara 21 sampai dengan 32 tahun. Jumlah karyawan yang berusia 21 sampai dengan 32
lebih banyak dikarenakan oleh karyawan diusia tersebut lebih diutamakan untuk mengisi posisi bawah yang membutuhkan keterampilan teknis dan posisi untuk
karyawan muda pada dasarnya lebih banyak dibandingkan dengan posisi lain. Sedangkan untuk usia 33 sampai dengan 43 diisi oleh karyawan level menengah
seperti supervisor. Posisi ini lebih sedikit dari posisi karyawan level bawah karena khusus untuk karyawan yang mampu memimpin atau membawahi
beberapa karyawan dan menjamin kelancaran tugas dari setiap karyawan yang dibawahinya. Posisi top management lebih sedikit yakni hanya berjumlah 9
orang dikeranakan posisi tersebut hanya ditempati oleh orang yang memiliki kemampuan konseptual dan posisi tersebut tidak lebih banyak dibandingkan
dengan posisi low dan middle. Posisi ini umumnya hanya dipegang oleh
Universitas Sumatera Utara
karyawan yang memiliki umur lebih tinggi dari karyawan lainnya baik karyawan level menengah atau level bawah. Hal ini dikarenakan posisi top management
diemban oleh karyawan yang memiliki pengalaman lebih banyak dan kemampuan konseptualnya lebih baik dari karyawan yang berada pada level
menengah dan level bawah. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir:
Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan f
SMA 4
8 D3
26 52
S1 14
28
S2 6
12
Total 50
100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 4 orang atau 8, D3 sebanyak 26 orang atau 52, S1 sebanyak 14 orang atau28, dan S2
sebanyak 6 orang atau12. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
memiliki pendidikan terakhir D3. Jumlah karyawan dengan pendidikan D3 lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan lain karena posisi yang tersedia untuk
karyawan dengan kualifikasi pendidikan D3 lebih banyak. Posisi seperti teller dan customer service dikhususkan untuk karyawan yang memiliki kualifikasi
pendidikan D3. Sedangkan untuk posisi supervisor khusus untuk karyawan yang memiliki kualifikasi pendidikan S1. Posisi ini memiliki porsi lebih sedikit jika
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan posisi yang ditempati oleh karyawan D3. Hal ini karena posisi tersebut memang terbatas bagi karyawan yang memiliki kemampuan
membawahi karyawan lain dan mampu menjamin kelancaran tugas karyawan yang dibawahinya. Untuk posisi top management khusus untuk karyawan yang
memiliki kualifikasi pendidikan S2. Jumlah karyawan S2 lebih sedikit karena posisi top management juga sedikit. Hal ini dikarenakan posisi ini hanya untuk
karyawan yang memiliki kemampuan konseptual yang tinggi dan memiliki kemampuan memimpin semua karyawan perusahaan.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja: Karakteristik berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja f
1-2 tahun 7
14 2 tahun
43 86
Total 50
100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan yang sudah bekerja 1 sampai dengan 2 tahun sebanyak 7 orang atau14 dan yang sudah bekerja lebih dari 2 tahun sebanyak 43 orang
atau86.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah bekerja lebih dari 2 tahun. Jumlah
karyawan senior di Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan lebih banyak dibandingkan karyawan junior dikarenakan karyawan junior lebih diutamakan
untuk bekerja pada kantor-kantor cabang pembantu atau kantor unit Bank Sumut.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan karyawan PT Bank SUMUT Kantor
Cabang Utama Medan tentang pengaruh kebutuhan aktualisasi diri, harga diri dan kebutuhan sosial terhadap prestasi kerja karyawan. Variabel penelitiannya adalah
kebutuhan aktualisasi diri X
1
, harga diri X
2
, kebutuhan sosial X
3
, dan prestasi kerja karyawan Y. Adapun tanggapan dari responden dapat dilihat pada Tabel 4.5,
Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel
Kebutuhan Aktualisasi Diri Butir
SS S
KS TS
STS Total
f f
F f
f f
1 18 36,0 32 64,0
50 100
2 4
8,0 37 74,0
9 18,0
50 100
3 17 34,0 33 66,0
50 100
4 13 26,0 37 74,0
50 100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:
1. Untuk pernyataan saya membutuhkan kebebasan dalam mengeluarkan pendapat di perusahaan, mendapatkan tanggapan 36 menyatakan sangat setuju dan 64
menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa mereka membutuhkan kebebasan
dalam mengeluarkan pendapat diperusahaan. 2. Untuk pernyataan saya membutuhkan kebebasan dalam memberikan penilaian
kinerja bawahan saya, mendapatkan tanggapan 8 menyatakan menyatakan sangat setuju, 74 menyatakan kurang setuju, dan 18 menyatakan tidak
Universitas Sumatera Utara
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa mereka tidak membutuhkan
kebebasan dalam memberikan penilain kinerja bawahan. Jawaban sangat setuju ini dikarenakan yang memiliki kewenangan untuk memberikan penilian kineja
adalah pimpinan perusahaan. 3. Untuk pernyataan saya membutuhkan kebebasan dalam mengeluarkan
kemampuan yang dimiliki dalam perusahaan, mendapatkan tanggapan 34 menyatakan sangat setuju, dan 66 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan membutuhkan kebebasan dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dalam perusahaan.
4. Untuk pernyataan saya membutuhkan kebebasan mengeluarkan keterampilan didalam saya menyelesaikan pekerjaan, mendapatkan tanggapan 26
menyatakan sangat setuju dan 74 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan membutuhkan
kebebasan mengeluarkan keterampilan didalam menyelesaikan pekerjaan.
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel
Kebutuhan Harga Diri Butir
SS S
KS TS
STS Total
f f
F f
f f
1 14 28,0 36 72,0
50 100
2 20 40,0 23 46,0
6 12,0
1 2,0
50 100
3 11 22,0 26 52,0 12 24,0
1 2,0
50 100
4 23 46,0 27 54,0
50 100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan saya membutuhkan penghasilan yang layak sesuai kecakapan
yang saya miliki, mendapatkan tanggapan 28 menyatakan sangat setuju dan 70 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT
Kantor Cabang Utama Medan membutuhkan penghasilan yang layak sesuai kecakapan yang mereka miliki.
2. Untuk pernyataan saya membutuhkan pengakuan dari atasan atas pekerjaan yang saya kerjakan di perusahaan, mendapatkan tanggapan 40 menyatakan sangat
setuju, 46 menyatakan setuju, dan 12 menyatakan kurang setuju Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan membutuhkan pengakuan dari atasan atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang
tidak membutuhkan pengakuan dari atasan. 3. Untuk pernyataan pengakuan dari rekan-rekan atas prestasi kerja yang capai
penting untuk saya, mendapatkan tanggapan 22 menyatakan sangat setuju, 52 menyatakan setuju, dan 24 menyatakan kurang setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa pengakuan dari rekan-rekan atas prestasi kerja yang capai
penting. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan tidak membutuhkan pengakuan dari rekan-rekan atas prestasi kerja yang capai.
4. Untuk pernyataan saya membutuhkan penghargan akan setiap pekerjaan yang saya capai di dalam perusahaan, mendapatkan tanggapan 46 menyatakan
sangat setuju dan 54 menyatakan setuju, Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medanmembutuhkan penghargan akan setiap pekerjaan yang mereka capai.
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel
Kebutuhan Sosial Butir
SS S
KS TS
STS Total
f f
F f
f f
1 13 26,0 37 74,0
50 100
2 23 46,0 27 54,0
50 100
3 15 30,0 35 70,0
50 100
4 14 28,0 20 40,0 16 32,0
50 100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:
1. Untuk pernyataan saya butuh menjalin persahabatan yang akrab dengan rekan kerja, mendapatkan tanggapan 26 menyatakan sangat setuju dan 74
menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medanbutuh menjalin persahabatan yang akrab dengan
rekan kerja 2. Untuk pernyataan saya membutuhkan rasa saling menghormati antar sesama
rekan didalam perusahaan, mendapatkan tanggapan 46 menyatakan sangat setuju dan 54 menyatakan setuju,. Hal ini menunjukkan karyawan Bank
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan membutuhkan rasa saling menghormati antar sesama rekan didalam perusahaan.
3. Untuk pernyataan saya butuh untuk diakui keberadaaan saya diatara rekan-rekan kerja, mendapatkan tanggapan 30 menyatakan sangat setuju dan 70
menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT
Universitas Sumatera Utara
Kantor Cabang Utama Medanbutuh untuk diakui keberadaaan mereka diantara rekan-rekan kerja.
4. Untuk pernyataan penting bagi saya untuk ikut terlibat dalam semua kegiatan
sosial di perusahaan, mendapatkan tanggapan 28 menyatakan sangat setuju, 40 menyatakan setuju, dan 32 menyatakan kurang setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa penting bagi mereka untuk ikut terlibat dalam
semua kegiatan sosial di perusahaan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang merasa bahwa mereka tidak ingin
turut serta dalam kegiatan sosial di perusahaan. Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja
Butir SS
S KS
TS STS
Total
f f
F f
f f
1 17 34,0 33 66,0
50 100
2 17 34,0 33 66,0
50 100
3 18 36,0 32 64,0
50 100
4 36 72,0 14 28,0
50 100
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:
1. Untuk pernyataan saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mendapatkan tanggapan 34 menyatakan sangat setuju dan 66 menyatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
mampumenyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Untuk pernyataan saya selalu mampu mengerjakan tugas yang menjadi
tanggung jawab tanpa harus di suruh oleh pimpinan, mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
tanggapan34 menyatakan sangat setuju dan 66 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab tanpa harus ada instruksi dari pimpinan.
3. Untuk pernyataan saya selalu bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan yang saya kerjakan, mendapatkan tanggapan 36 menyatakan sangat setuju, dan
64 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan selalu bersemangat dalam menyelesaikan
pekerjaan di perusahaan. 4. Untuk pernyataan saya memberikan dorongan bagi rekan kerja untuk bekerja
lebih baik, mendapatkan tanggapan 72 menyatakan sangat setuju dan 28 menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Bank SUMUT
Kantor Cabang Utama Medan bersedia memberikan dorongan bagi rekan kerja untuk bekerja lebih baik.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:
a. Pendekatan histogram Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik
histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng kekanan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Gambar 4.3 Histogram Normalitas
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng
ke kanan.
b. Pendekatan grafik
Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang
didapat dari sampel sumbu y. Apabila plot keduanya berbentuk linier dapat didekati oleh garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa
residual menyebar normal.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah
Gambar 4.4 Pendekatan Grafik Normalitas
Pada gambar 4.4 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal.Hal ini berarti data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov- Smirnov
Tabel 4.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1.17582199
Most Extreme Differences Absolute
.097 Positive
.097 Negative
-.055 Kolmogorov-Smirnov Z
.685 Asymp. Sig. 2-tailed
.736 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Situmorang 2012:107 memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan
untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari levelof significant
α = 5 , mak a tidak mengalami gangguan distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Melalui Tabel 4.5terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,736 dan diatas nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
Nilai kolmogorov-smirnov z sebesar 0,685dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data
dikatakan normal.
2. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan
dalam spesifikasi model regresi.Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan pendekatan statistik
yang disebut sebagai Uji Glejser Situmorang, 2012:107. a. Uji glejser
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikasi 0,05 maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas.
Tabel 4.10 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.232
1.788 .689
.495 Keb_Aktualisasi
.065 .082
.121 .798
.429 Keb_Harga_diri
-.063 .062
-.149 -1.004
.321 Keb_Sosial
-.017 .076
-.033 -.220
.826 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel kebutuhan aktualisasi diri, harga diri , dan
kebutuhan sosial menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat adanya heterokedastisitas dalam model regresi.
b. Pendekatan grafik
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah
Gambar 4.5 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah
tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi karyawan, berdasarkan masukan variabel kebutuhan aktualiasi
diri, harga diri dan kebutuhan sosial.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance
Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang
bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
2.730 3.016
.905 .370
Keb_Aktualisasi .346
.138 .311
2.508 .016
.912 1.097
Keb_Harga_diri .268
.105 .308
2.543 .014
.952 1.050
Keb_Sosial .294
.127 .279
2.305 .026
.955 1.047
a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance dari kebutuhan aktualisasi diri,
harga diri, dan kebutuhan sosial 0,1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya.
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Kebutuhan aktualisasi diri, harga diri, kebutuhan sosial
terhadap variabel terikat Prestasi kerja karyawan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan metode enter. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.730
3.016 .905
.370 Keb_Aktualisasi
.346 .138
.311 2.508
.016 Keb_Harga_diri
.268 .105
.308 2.543
.014 Keb_Sosial
.294 .127
.279 2.305
.026 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Persamaan Regresi Linier Berganda dapat diperoleh dari Tabel 4.12 sebagai
berikut:
Y = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e = 2,730+0,346X
1
+0,268X
2
+0,294X
3
+e
Dimana: Y = Prestasi Kerja
X
1
= Kebutuhan aktualisasi diri X
2
= Kebutuhan harga diri X
3
= Kebutuhan sosial e
= Variabel Pengganggu standard error Interpretasi model:
1. Konstanta a = 2,730 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas kebutuhan aktualisasi diri, harga diri dan kebutuhan sosial = 0 maka prestasi
kerja karyawan Y akan sebesar 2,730 2. Variabel kebutuhan aktualisasi diri sebesar 0,346 menunjukkan bahwa
kebutuhan aktualisasi diri bernilai positif terhadap prestasi kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain, jika kebutuhan aktualisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 0,346
3. Variabel kebutuhan harga diri sebesar 0,268 menunjukkan bahwa kebutuhan harga diri bernilai positif terhadap prestasi kerja karyawan. Dengan kata lain,
jika kebutuhan harga diri ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,268.
4. Variabel kebutuhan sosial sebesar 0,294 menunjukkan bahwa kebutuhan sosial bernilai positif terhadap prestasi kerja karyawan. Dengan kata lain, jika
kebutuhan sosial ditingkatkansebesar satu satuan maka prestasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,294.
4.2.5 Pengujian Hipotesis 4.2.5.1
Uji Statistik Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya:
a. Menentukan model hipotesis untuk H dan Ha
b. Mencari nilai F
tabel
dengan cara menentukan tingkat kesalah an α dan
menentukan derajat kebebasan df c. Mencari nilai F
hitung
d. Terima H bila F
hitung
≤ F
tabel
atau H diterima apabila signifikansi F α
e. Tolak H terima Ha bila F
hitung
≥ F
tabel
atau Ha diterima apabila signifikansi F α
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Pengujian Statistik Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
37.375 3
12.458 8.459
.000
b
Residual 67.745
46 1.473
Total 105.120
49 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
b. Predictors: Constant, Keb_Sosial, Keb_Harga_diri, Keb_Aktualisasi
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.13, diperoleh nilai F hitung
sebesar 8,459 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kebutuhan aktualisasi diri, harga diri, dan kebutuhan
sosial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan karena nilai signifikan 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H
, terima Ha, variabel-variabel bebas yaitukebutuhan aktualisasi diri, harga diri, dan kebutuhan
sosial yang terdapat dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mempengaruhi prestasi kerja karyawanBank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
.Jika F
hitung
F
tabel
, maka hipotesis diterima. F
hitung
=8,459 dan F
tabel
untuk sampel 50 adalah 2,53 Artinya, F
hitung
8,459 F
tabel
2,53 maka kebutuhan aktualisasi diri, harga diri, dan kebutuhan sosialberpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja
karyawanBank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5.2 Uji Parsial Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t t test.Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: X
1
: Kebutuhan aktualisasi diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja
X
2
: Kebutuhan harga diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja
X
3
: Kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja
Tabel 4.14 Pengujian Parsial Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.730
3.016 .905
.370 Keb_Aktualisasi
.346 .138
.311 2.508
.016 Keb_Harga_diri
.268 .105
.308 2.543
.014 Keb_Sosial
.294 .127
.279 2.305
.026 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui Tabel 4.14 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil
kesimpulan yaitu: 1. Variabel kebutuhan aktualisasi diri mempunyai angka signifikansi sebesar
0,016 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kebutuhan aktualisasi dirisecara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.
Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.Jika t hitung t tabel,
maka hipotesis diterima.t hitung = 2,508 dan t tabel untuk sampel 50 dan
Universitas Sumatera Utara
signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,658. Artinya, t hitung 2,508 t tabel 1,658 maka variabel kebutuhan aktualisasi diri secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerjakaryawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
2. Variabel kebutuhan harga diri mempunyai angka signifikansi sebesar 0,014 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kebutuhan harga diri secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima.t hitung = 2,543 dan t tabel untuk sampel 50 dan
signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,658. Artinya, t hitung 2,543 t tabel 1,658 maka variabel kebutuhan harga diri secaraparsial berpengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
3. Variabel kebutuhan sosial mempunyai angka signifikansi sebesar 0,026 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel kebutuhan sosial secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima.t hitung =2,305 dan t tabel untuk sampel 50 dan
signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,658. Artinya, t hitung 2,305 t tabel 1,658 maka variabel kebutuhan sosial secara parsial berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap prestasi kerja karyawan Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
4.2.5.3 Uji Determinasi
Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted
R squaresemakin mendekati 1 maka model semakin baik.
Tabel 4.15 Pengujian Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.596
a
.356 .314
1.21356 a. Predictors: Constant, Keb_Sosial, Keb_Harga_diri,
Keb_Aktualisasi
Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square
sebesar 0,314 berarti 31.4 variabel prestasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh kebutuhan aktualisasi diri, harga diri, dan kebutuhan sosial, sedangkan sisanya 68,6
dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya stres kerja, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, maka adapun pembahasan yang didapatkan yaitu:
1. PengaruhKebutuhanAktualisasi Diri Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil memberikan kebutuhan aktualisasi
diri dengan baik kepada karyawannya dimana hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan Tabel 4.5 yaitu tabel distribusi pendapat responden terhadap
variabel kebutuhan aktualisasi diri.Sebagian besar karyawan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa karyawan diberikan kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat dan mengerahkan kemampuan atau keterampilannya dalam melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan yang
ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,346. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,016 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,508 t tabel 1,658.
Artinya dengan meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri maka prestai kerja karyawan akan semakin meningkat. Jika perusahaan semakin memberikan
kebebasan dalam memberikan pendapat dan memberikan kebebasan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengeluarkan kemampuan, mengeluarkan keterampilan maka prestasi kerja karyawan akan semakin meningkat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Afiq 2012 tentang Pengaruh Motivasi Dan Pelatihan Terhadap PengambanganKarir
Dan Prestasi KerjaKaryawan Bagian Kredit Lini Studi PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. Cabang Tulungagung yang menyimpulkan bahwa kebutuhan
aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. Cabang TulungagungBagian Kredit
Lini.
2. Pengaruh Kebutuhan Harga Diri Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.
Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medansudahberhasil memberikan kebutuhan harga diri
dengan baik kepada karyawannya dimana hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan Tabel 4.6 yaitu tabel distribusi pendapat responden terhadap
variabel kebutuhan harga diri.Sebagian besar karyawan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan mendapatkan penghasilan yang layak sesuai
dengan kecakapan yang mereka miliki dan mendapatkan penghargaan atas pekerjaan yang mereka capai. Akan tetapi, sebagian kecil karyawan merasa tidak
membutuhkan kebutuhan harga diri berupa pengakuan dari atasan atas pekerjaan yang dikerjakan dan pengakuan dari rekan-rekan atas prestasi kerja yang dicapai
di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa kebutuhan harga diri berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan yang ditandai dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0,268. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa kebutuhan harga diri berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja
karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,014 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,543 t tabel 1,658. Artinya dengan meningkatkan
kebutuhan harga diri maka prestasi kerja karyawan akan meningkat. Jika perusahaan semakin memberikan peningkatan penghasilan yang layak sesuai
kecakapan, pengakuan dari atasan atas pekerjaan yang dikerjakan
danmemberikan penghargan akan setiap pekerjaan maka prestasi kerja karyawan akan semakin meningkat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Muhamad Noor, Masjaya, Massad Hatuwe 2013 tentang Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi
KerjaTerhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegarayang menyimpulkan bahwa kebutuhan harga diri terhadap
prestasi kerja karyawan Pegawai di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Pengaruh Kebutuhan Sosial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Bank
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan
Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil memberikan kebutuhan sosial
dengan baik kepada karyawannya dimana hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan Tabel 4.7 yaitu tabel distribusi pendapat responden terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel kebutuhan harga sosial. Sebagian besar karyawan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan menjalin persahabatan yang akrab dengan rekan
kerja, karyawan saling menghormati dalam perusahaan, dan keberadaan karyawan diakui oleh rekan kerja. Akan tetapi, ada sebagian kecil karyawan
yang tidak mau terlibat dalam kegiatan sosial di PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.
Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa kebutuhan sosial berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan yang ditandai dengan nilai
koefisien regresi sebesar 0,294. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa kebutuhan sosial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan yang
ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,026 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,305 t tabel 1,658. Artinya dengan meningkatkan kebutuhan sosial
maka prestasi kerja karyawan akan meningkat. Jika perusahaan mamputerus menerus menjaga jalinan persahabatan yang akrab dengan rekan kerja,
memupuk rasa saling menghormati antar rekan kerja dan melibatkan semua karyawan dalam setiap kegiatan yang diadakan maka prestasi kerja mereka akan
semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harry Murtidan
Veronika Agustini Srimulyani2013 tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Variabel Pemediasi Kepuasan Kerja PadaPDAM
Kota Madiunyang menyimpulkan bahwa kebutuhan sosial berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan PadaPDAM Kota Madiun.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan