Pengaruh Lokasi Sarana Pertolongan Persalinan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan

masyarakat sehingga masyarakat tidak mengakui keberadaan bidan didesa mereka adalah sebagai penolong persalinan. Selain itu citra bidan di desa dianggap komersial karena tarif bidan lebih tinggi dan datang ke rumah ibu bila di panggil, dengan cara pendekatan hanya sesaat. Ini merupakan kendala yang cukup besar terhadap pemanfaatan bidan sebagai penolong sebagai penolong persalinan. Permasalahan lain bidan dalam menjalankan tugasnya belum sesuai dengan standar kebidanan sehingga kompetensinya dalam memberikan asuhan pada ibu dan bayi masih rendah kualitasnya yang membuat masyarakat masih mempercayai dukun sebagai penolong persalinan. Keberadaan bidan ditempat tugasnya juga masih menjadi kendala, karena masih ada bidan yang tidak bertempat tinggal di desa tempat tugasnya. Penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian Mira 2009 yang menyimpulkan tidak ada pengaruh yang bermakna dari keberadaan tenaga kesehatan terhadap pemilihan penolong persalinan, hasil analisis bivariat menunjukkan 47,4 ibu menyatakan petugas kesehatan sulit ditemui saat membutuhkan layanan persalinan namun mereka tetap memilih tenaga profesional sebagai penolong persalinannya.

5.3.5 Pengaruh Lokasi Sarana Pertolongan Persalinan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan

Hasil analisis bivariat dengan uji statistik chi square menunjukkan ibu yang menyatakan lokasi sarana pertolongan persalinan jauh dengan tempat tinggalnya 91,9 memilih bidan sebagai penolong persalinan, sedangkan ibu yang menyatakan dekat lokasi sarana pertolongan persalinan dengan tempat tinggalnya hanya 64,4 Universitas Sumatera Utara memilih bidan sebagai penolong persalinan. Hasil uji regresi logistik berganda membuktikan bahwa ada pengaruh yang bermakna lokasi sarana pertolongan persalinan pemilihan penolong persalinan dengan koefisien regresi= -1,862 dan nilai p=0,002. Berpengaruhnya lokasi sarana pertolongan persalinan terhadap pemilihan penolong persalinan di sebabkan oleh karena ibu yang bertempat tinggal jauh dari lokasi sarana pertolongan persalinan justru yang lebih banyak memilih bidan sebagai penolong persalinannya di bandingkan ibu yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi sarana pertolongan persalinan. Hal ini disebabkan karena jauhnya lokasi sarana pertolongan persalinan dari tempat tinggal ibu bukan merupakan hambatan bagi ibu di saat membutuhkan bidan sebagai penolong persalinan, banyak cara yang bisa diatasi keluarga dalam menghadapi kesulitan mengenai akses sarana pertolongan persalinan, salah satu yang mempermudah masyarakat untuk mendapatkan bidan sebagai penolong persalinan adalah karena bidan desa bersedia datang kerumah ibu pada saat ibu membutuhkan pertolongan persalinan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Thabarany dan Pujianti 2000 menyimpulkan bahwa perbedaan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan antara penduduk dengan lokasi yang dekat dengan sarana kesehatan kota dibandingkan lokasi yang jauh dengan sarana pelayanan desa menunjukkan terdapat ketidak merataan akses terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia. Harus diakui bahwa sampai saat ini fasilitas kesehatan relatif lebih banyak tersedia di kota dibandingkan di desa. Universitas Sumatera Utara Hasil ini berbeda dengan penelitian di Bangladesh bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di perkotaan relatif rendah kurang dari 15 dibandingkan dengan Negara lain di Asia Selatan seperti India. Hal ini berhubungan dengan kultur dan alasan ekonomi Hardeman et al., 2004.

5.4 Pengaruh Faktor Kebutuhan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan