Dukun Bayi Terlatih Penolong Persalinan

2.1.2 Dukun Bayi Terlatih

Pengertian dukun bayi terlatih adalah seseorang dengan jenis kelamin wanita yang dapat dan mampu membantu persalinan dan merawat bayi yang telah mendapatkan pelatihan sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menolong persalinan secara normal, minimal tentang kebersihan dalam menolong persalinan Depkes RI, 1993. Peran dukun bayi terlatih ini tidak berbeda jauh dengan peran Bidan dalam kehidupan masyarakat, yang membedakan hanya latar belakang dan jenis pendidikan formal yang pernah diperoleh, disamping itu dukun bayi terlatih berada langsung dibawah pengawasan pimpinan Puskesmas atau bidan koordinator di Puskesmas, dengan demikian seluruh tugas dan kegiatan yang dilakukannya langsung dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan Puskesmas atau bidan koordinator di Puskesmas Depkes RI, 1993. Pada saat ini fasilitas pelayanan kesehatan belum mampu menjangkau masyarakat secara luas seperti saat ini yang dilakukan melalui program pembangunan di bidang kesehatan. Masyarakat di daerah pedesaan umumnya memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bersifat tradisional, pelayanan kesehatan tersebut tidak terbatas pada penyembuhan penyakit tetapi juga pertolongan persalinan Depkes RI, 1993. Sampai saat ini keberadaan dukun bayi masih menjadi pilihan yang utama bagi masyarakat di desa kurang mampu untuk menjangkau pelayanan persalinan yang disediakan oleh pemerintah seperti Bidan di Desa yang maupun Bidan di Puskesmas, Universitas Sumatera Utara atau masyarakat itu sendiri yang tidak mampu untuk menjangkau pelayanan persalinan akibat keterbatasan tingkat ekonomi, masalah sosial budaya yang ditradisikan oleh nenek moyang, maupun faktor lainnya Depkes RI, 1993. Para dukun bayi terlatih yang membantu persalinan tersebut umumnya berusia lanjut dan keterampilan mereka terbatas. Sering kali persalinan yang seharusnya dibantu dokter kebidanan, tidak tertangani dengan baik. Hal ini membuat seorang ibu bisa dalam ancaman maut. Menyikapi situasi tersebut perlu dijalin kemitraan bidan dan dukun bayi terlatih. Dengan adanya kemitraan ini diharapkan tenaga dukun bayi terlatih dapat dimanfaatkan dalam hal memandikan bayi dan membantu ibu yang baru melahirkan untuk memulihkan kesehatannya Suprihatini, 2003. Secara historis keberadaan dukun bayi terlatih sangat dekat dengan proses pertolongan persalinan oleh bidan dalam masyarakat Indonesia, mengingat di masa lalu jumlah tenaga medis yang mampu menolong persalinan dokter atau bidan masih sangat sedikit, sehingga masyarakat tidak memiliki alternatif lain dalam pertolongan persalinan oleh dukun bayi terlatih. Keadaan ini berlangsung cukup lama sampai pemerintah membuat program penempatan bidan di desa sebagai tenaga penolong persalinan. 2.2 Persalinan Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh si ibu. Universitas Sumatera Utara Jenis persalinan adalah 1 spontan, yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir atau tanpa usaha dari luar, 2 persalinan buatan, yaitu persalinan dengan dibantu tenaga dari luar, misalnya : ekstraksi dengan forceps, atau melakukan operasi section caesarea, dan 3 persalinan anjuran, yaitu persalinan setelah pemecahan ketuban, pemberian potocin atau prostaglandin. Menurut Manuaba 2001 peningkatan pelayanan antenatal care, penerimaan gerakan keluarga berancana, melaksanakan persalinan bersih dan aman pelayanan kebidanan dasar, dan meningkatkan pelayanan obstetric essensial dan darurat yang merupakan pelayanan kesehatan primer. Tidak jarang ibu hamil yang kritis meninggal sesampai di rumah sakit, artinya si ibu terlambat mendapatkan pertolongan. Kejadian ini dapat berupa kasus kelainan letak janin, hipertensi, perdarahan rupture uteri karena dukun bayi terlatih mendorong janin keluar rahim. Dalam keadaan kritis ditangan dukun bayi terlatih barulah si ibu dirujuk ke rumah sakit. Kasus persalinan yang dirujuk ke rumah sakit antara lain partus lama, bayi lahir tetapi placenta dalam kandungan retensio plasenta, anak besar, ketuban pecah sebelum waktu persalinan, abortus, eklampsia. Beberapa kasus yang terlambat dirujuk oleh dukun bayi terlatih membuat para ibu yang hendak bersalin meninggal setelah beberapa jam di rumah sakit. Uniknya, dalam beberapa kasus meskipun ibu hamil memeriksakan kehamilan ke bidan atau ke dokter, belum tentu bersalin dibantu oleh dokter atau bidan. Universitas Sumatera Utara Masalah pertolongan persalinan di daerah pedesaan sangat memprihatinkan, hal ini semakin diperparah apabila selama masa kehamilan seorang ibu juga tidak pernah melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan, kalaupun dilakukan pemeriksaan hanya kepada dukun bayi yang tentunya tidak memiliki kemampuan dan fasilitas yang cukup untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini apabila terdapat kelainan atau penyakit yang mengiringi kehamilan tersebut Resty, 2003. Masalah mendasar yang sering menjadi kendala dalam peningkatan kesehatan perempuan adalah sering terjadinya nilai-nilai sosial budaya yang menempatkan posisi perempuan pada posisi subordinatif yaitu stereotip masyarakat terhadap peran dan kedudukan perempuan Sumaryoto, 2003. Upaya untuk meningkatkan harga diri dan martabat perempuan selain pendidikan keterampilan, juga sangat memperhatikan character building pembangunan karakter. Pembangunan hanya bisa sukses jika masyarakat termasuk perempuan mempunyai karakter yang baik. Penerapan kemampuan harus berjalan secara selaras. Negara hanya dapat bertahan jika etika dan moral penduduknya bagus. Masyarakat yang pintar secara intelektual tidak bermanfaat apabila moral dan etikanya rusak karena kurang memperhatikan kepentingan masyarakat. Kenyataan selama ini perempuan baru bisa dihargai jika memiliki kemampuan intelektual dan emosi yang seimbang Resty, 2003. Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, masa persalinan dan masa nifas meliputi pelayanan yang berkaitan dengan kewenangan yang diberikan. Perhatian khusus diberikan pada masa sekitar persalinan, karena kebanyakan kematian ibu dan Universitas Sumatera Utara bayi terjadi dalam masa tersebut. Pelayanan kesehatan kepada anak diberikan pada masa bayi khususnya bayi baru lahir, balita dan anak pra sekolah. Dalam melaksanakan pertolongan persalinan, bidan dapat memberikan uterotonika. Pelayanan dan pengobatan kelainan ginekologik yang dapat dilakukan oleh bidan adalah kelainan ginekologik ringan, seperti keputihan dan penundaan haid. Pengobatan ginekologik yang diberikan tersebut pada dasarnya bersifat pertolongan sementara sebelum dirujuk ke dokter, atau tindak lanjut pengobatan sesuai advis dokter. Masalah pertolongan persalinan di daerah pedesaan sangat memprihatinkan, hal ini semakin diperparah apabila selama masa kehamilan seorang ibu juga tidak pernah melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan, kalaupun dilakukan pemeriksaan hanya kepada dukun bayi yang tentunya tidak memiliki kemampuan dan fasilitas yang cukup untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini apabila terdapat kelainan atau penyakit yang mengiringi kehamilan tersebut.

2.3 Permasalahan Persalinan