Metode Analisis Data Gambaran Umum Lokasi Penelitian

skor tertinggi adalah 159 53 x 3 sedangkan skor terendah adalah 53 53 x 1. Jadi skor jawaban dikategorikan : a. Tidak baik : Jika skor 80 b. Baik : Jika skor ≥ 80

4. Status gizi balita

Nilai status anak balita didasarkan dari hasil pengukuran Skor Simpang Baku Z-score dengan menghitung berat badan sebelum dan sesudah PMT kemudian dibandingkan dengan rujukan WHO-2005, yaitu : a. Gizi Kurang : -2 SD sd -3 SD b. Gizi Baik : -2 SD sd 2 SD

3.7. Metode Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan melalui suatu proses dengan tahapan, adapun tahapan tersebut adalah : 1. Editing data memeriksa yaitu dilakukan setelah semua data terkumpul 2. Coding data memberikan kode yaitu memberi tanda kode yang sepadan menurut keperluan penelitian terhadap check list 3. Tabulasi data klarifikasi data ke dalam tabel yang dipersiapkan. 4. Analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan program Statistical Program for Social Science SPSS versi 15.0, analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan analitik parametrik. Universitas Sumatera Utara Uji yang digunakan untuk membandingkan perbedaan status gizi sebelum dan sesudah PMT dan Konseling adalah uji Paired-Samples T Test dengan menggunakan derajat kepercayaan 95. Kesimpulan uji ini diambil dengan ketentuan yaitu bila nilai p value 0,05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau ada perbedaan rata-rata nilai secara statistik, dan bila nilai p value 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada perbedaan rata-rata dari nilai secara statistik. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Tebing Tinggi adalah salah satu kota dari tujuh kota yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara, yang berjarak 78 Km dari Kota Tebing Tinggi dengan luas wilayah 3,843,81 Km 2 - Sebelah Utara PTPN III Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai terletak di bagian Timur Propinsi Sumatera Utara berada pada Garis 3°19° - 3°21° Lintang Utara dan 98°11° - 98°21° Bujur Timur yang dikelilingi oleh wilayah kabupaten Serdang Bedagai dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Timur PT.Socfindo Kebun Tanah Besih Kabupaten Serdang Bedagai. - Sebelah Selatan PTPN III Kebun Pabatu Kabupaten Serdang Bedagai. - Sebelah Barat PTPN III Kebun Gunung Pamela Kabupaten Serdang Bedagai . Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi terdiri dari 32.807 KK, dengan jumlah penduduk 139.409 jiwa dan luas wilayah 3,843,81 Ha. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 71.892 jiwa dan perempuan 73.356 jiwa. Jenis pekerjaan penduduk Kota Tebing Tinggi yang bekerja di sektor perdagangan 36,79 dan jasa-jasa 25,02 , sedangkan yang bekerja di sektor industri pengolahan 9,23 , Pertanian 4,02 dan sektor lainnya 24,94 . Rasio tenaga kesehatan terhadap 100.000 penduduk Kota Tebing Tinggi keadaan tahun 2010 tenaga specialist 15 orang 10,76, dokter Umum38 orang 27,26, dokter Gigi 16 orang 11,48, tenaga farmasi 30 orang 21,52, Bidan Universitas Sumatera Utara dan perawat telah memadai. Sedangkan untuk tenaga kesehatan lainnya masih-masih sangat kurang, seperti tenaga dokter umum, sanitasi, kesehatan masyarakat dan tenaga gizi. Diharapkan seiring dengan semakin betambahnya penduduk Kota Tebing Tinggi, rasio antara petugas kesehatan dengan jumlah penduduk dapat terpenuhi. Ada beberapa permasalahan kesehatan yang terjadi di Kota Tebing Tinggi salah satu diantaranya adalah kasus gizi kurang pada anak balita. Dalam penanggulangan masalah kasus gizi kurang ini pemerintah kota mengalokasikan dana APBD setiap tahun agar balita yang mengalami kasus gizi kurang tidak bertambah dan status giznya tidak berubah menjadi buruk. Salah satu penanggulangannya adalah melalui program PMT. Program ini dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2006 sampai saat ini. Peneliti melakukan penelitian pada tahun 2011 dengan sasaran bayi usia 6-11 bulan berjumlah 45 orang dimana laki-laki 25 orang, perempuan 20 orang dan anak usia 12-59 bulan berjumlah 154 orang dimana laki-laki 90 orang dan perempuan 64 orang. Pelaksana program ini adalah seluruh puskesmas di Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan tenaga petugas gizi puskesmas. Makanan tambahan yang diberikan adalah untuk usia 6-11 bulan Cerelac sebanyak 180 sachet per orang, untuk anak usia 12-59 bulan diberi susu SGM 180 gr sebanyak 20 kotak per orang. Dan program ini berlangsung selama 60 hari sejak tanggal 18 Oktober 2011 sampai 18 Desember 2011. Universitas Sumatera Utara Komposisi zat gizi dari Cerelac dan SGM diuraikan pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1. Komposisi Zat Gizi Yang Terkandung Cerelac dan SGM sebagai Program Makanan Tambahan No. PMT Cerelac usia 6-11 bulan SGM Eksplor usia 1-3 tahun SGM Aktif usia 3-5 tahun 1 Energi Total kkal 160 160 175 2 Lemak gr 3,5 5 5 3 Protein gr 6 6 6 4 Karbohidrat gr 27 21 26 5 Natrium mg 50 110 100 Selain program PMT juga dilakukan konseling kepada ibu balita yang bertujuan untuk merubah perilaku ibu dalam perawatan anak baik dalam hal pemberian makanan maupun dalam pemeliharaan kesehatan anak. Konseling dilakukan sejalan dengan PMT. Selama 60 hari PMT, konseling dilakukan 3 kali yaitu setiap 20 hari sekali bersamaan dengan pemberian bubur dan susu dan pelaksanaannya dilakukan di rumah ibu balita. Konseling yang dilakukan oleh petugas adalah secara lisan yang langsung bertatap muka dengan ibu balita. Adapun materi konseling yang diberikan adalah tujuan PMT, cara pemberian dan penyimpanannya, cara menyajikan dan mengolah makanan yang beragam, bergizi serta berimbang, menganjurkan agar anak dibawa ke posyandu setiap bulan untuk menimbang berat badan anak, mendapatkan immunisasi, cara pemeliharaan kesehatan anak tetap memberi ASI pada anak usia di bawah 2 tahun, cara memberi makan anak, menjaga kebersihan anak, membawa anak ke puskesmas atau bidan terdekat bila sakit dan termasuk memberikan anjuran agar anak tetap di bawah pengasuhan ibu serta diasuh oleh orang dewasa bila anak Universitas Sumatera Utara ditinggal bekerja, pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah dan tetap hadir di acara penyuluhan yang diadakan oleh puskesmas.

4.2. Karakteristik Balita

Dokumen yang terkait

Karakteristik Anak dan Ibu, Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014

4 89 208

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

2 43 79

Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan Tahun 2009

0 57 105

MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 4 12

EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN RAWAT JALANDI WILAYAH KERJA PUSKESM

0 3 18

EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN RAWAT JALANDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BURUK BALITA DI KECAMATAN PAUH KODYA PADANG.

0 0 9

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MODIFIKASI TERHADAP STATUS GIZI BALITA

0 0 6