Tabel 4.4. Tabulasi Silang Umur Balita Gizi Kurang Berdasarkan Pola Asuh di Kota Tebing Tinggi
Umur Pola Asuh
Sebelum Sesudah
Baik Tidak
Baik Total
Baik Tidak
Baik Total
n n
n n
n n
6-11 bulan
45 100 45 100 29 64,4 16 35,6 45 100
12-59 bulan 154 100 154 100 88 57,1 66 42,9 154 100
4.4. Status Gizi Balita Sebelum dan Sesudah Program Makanan Tambahan
Distribusi status gizi balita sebelum dan sesudah dilakukan program PMT seperti pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi seluruh
balita berada pada kategori status gizi kurang 100 meliputi balita berumur 6- 11 bulan yaitu 45 orang dan usia 12-59 bulan yaitu 154 orang. Setelah dilakukan
intervensi dengan memberikan susu Cerelac pada anak usia 6-11 bulan terjadi
perubahan dari status gizi kurang menjadi status gizi baik normal yaitu 23 orang 51,1. Kondisi ini dapat diperkirakan karena balita umur 6-11 bulan masih
diberikan ASI dalam memenuhi kebutuhan gizinya. Demikian juga dengan status gizi balita usia 12-59 bulan juga mengalami perubahan dari balita gizi kurang menjadi
gizi baik normal yaitu 72 orang 46,8. Walaupun terjadi perubahan status gizi balita, namun dari seluruh jumlah balita tersebut masih lebih banyak yang mengalami
gizi kurang 104 orang 52,3, dibandingkan dengan gizi baik 95 orang 47,8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Status Gizi Balita Sebelum dan Sesudah Program Makanan Tambahan di Kota Tebing Tinggi
Umur Status Gizi
Sebelum Sesudah
Gizi Baik
Gizi Kurang
Total Gizi
Baik Gizi
Kurang Total
n n
n n
n n
6-11 bulan
45 100 45 100 23 51,1 22 48,9 45 100
12-59 bulan 154 100 154 100 72 46,8 82 53,2 154 100
Hasil pengukuran status gizi balita sebelum diberikan PMT berada pada z-skor rata-rata -2,718 dengan simpangan baku 0,188, sedangkan status gizi balita
sesudah dilakukan PMT berada pada z skor rata-rata -2,026 dengan simpangan baku 0,674. Dari hasil uji t-test berpasangan diperoleh nilai t
hitung
sebesar -15,190 dan p- value 0,000 artinya ada perbedaan yang signifikan antara status gizi balita sebelum
dan sesudah program. Balita yang memperoleh PMT meliputi susu cerelac dan SGM mengandung energi esensial lemak, protein, dan karbohidrat yang sangat
dibutuhkan dalam proses pertumbuhannya. Komposisi zat esensial yang diperoleh bayi yang diberi intervensi cenderung mengalami peningkatkan berat badan atau
status gizi baik dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi PMT.
Tabel 4.6. Hasil Uji t test Status Gizi Balita Sebelum dan Sesudah Program
Makanan Tambahan Pengukuran
Rata-rata z skor Status Gizi Balita
n Std.
deviasi t
P Value
Sebelum -2,718
199
0, 188
-15,190 0,000
Sesudah -2,026
199
0, 674
Universitas Sumatera Utara
4.5. Pola Asuh Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi