Metode viskositas Manfaat Kitosan Oligomer

2.2.2 Manfaat Kitosan Oligomer

Saat ini kitosan oligomer diterapkan secara luas dalam bidang kesehatan sebagai anti bakteri, anti jamur dan anti virus, suplement makanan yang berguna untuk meningkatkan system kekebalan terhadap penyakit, pemulihan kesehatan setelah sakit, mencegah penuaan dan control emosi serta berbagai klaim khasiat antara lain anti kanker, antidiabetes dan lain-lain.Srijanto, 2006 Kitosan dengan bobot molekul rendah memiliki banyak perubahan dalam kelarutannya dan beberapa manfaat biologis khusus seperti aktivitas anti tumor, efek peningkatan imunitas dan aktivitas anti jamur. Belakangan ini, efek bobot molekul kitosan oligomer terhadap bioaktivitasnya telah dipelajari. Yang menyatakan aktivitas penangkapan radikal dari dua kitosan oligomer Ch 1100 dan Ch 500 dan menemukan bahwa Ch 1100 memiliki aktivitas penangkapan radikal yang tinggi. Kim mempelajati aktifitas antioksidan dari kitosan dengan bobot molekul yang bervariasi kitosan 30, 90 dan 120 kDa dalam salmon Salmosalar dengan uji penangkapan menggunakan asam 2-tiobarbiturat reaktif TBARS dan 2,2-diphenyl-picrylhydrzyl DPPH. Je menyatakan aktivitas antioksidan dari Sembilan heteo-kitooligosakarida hetero-COSs didasarkan terhadap potensi penangkapan pada radikal 1,1-dyphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH dan menemukan bahwa hetero COSs mempunyai aktivitas antioksidan yang tergantung kepada derajat deasetilasi dengan bobot molekulnya. Xie menyatakan peranan dari gugus NH 2 pada kitosan dalam proses penangkapan radikal bebas.Sun, 2007

2.3 Metode viskositas

Pengukuran-pengukuran viskositas larutan encer memberikan teknik yang paling sederhana dan paling banyak dipakai untuk penetapan berat molekul secara rutin. Viskometri bukan metode yang mutlak; masing-masing sistem polimer mula-mula harus dikalibrasi dengan penetapan berat molekul mutlak yang dijalankan terhadap sampel- sampel polimer yang terfraksionasi. Viskositas diukur pada konsentrasi sekitar 0,5 g100 Universitas Sumatera Utara mL pelarut dengan cara menetapkan lamanya aliran sejumlah volume larutan melalui kapiler yang panjangnya tetap. Lamanya aliran dalam detik dicatat sebagai waktu untuk meniscus lewat antara dua tanda batas pada viskometer. Viskositas-viskositas ditetapkan pada suhu konstan, biasanya 30,0 ± 0,01 C.Stevens, 2001 Sebagai batasan, larutan polimer encer adalah yang mengandung tidak lebih dari 1 gram polimer tiap 100 ml larutan, yang pada kondisi ini larutan senyawa berbobot molekul rendah tidak mengalami interaksi antara molekul zat terlarut. Di dalam larutan, molekul polimer selalu berinteraksi satu sama lain membentuk suatu agregat, walau pada konsentrasi rendah di bawah 0,5 gram per 100 ml larutan. Agar molekul polimer terpisah total tanpa interaksi satu sama lain, larutan perlu diencerkan sampai konsentrasi yang cukup rendah, bilamana faktor interaksi ini berpengaruh, untuk pembahasan selanjutnya perlu dilakukan pendekatan dan ekstrapolasi data ke keadaan pengenceran tak terhingga. Sebagai gambaran bahwa viskositas larutan polimer berbobot molekul tinggi yang sangat encer mencapai 10-20 kali lebih besar dari viskositas pelarutnya Wirjosentono,B,1995. Eksperimen menunjukkan hubungan antara berat molekul dengan viskositas intrinsik adalah Govaerts,1947 dan Quackenbos, 1980. [ �]= k M a 1 Dimana : � = viskositas intrinsik K, a = tetapan Persamaan diatas disebut persamaan Mark-Kuhn-Houwink. Dalam larutan polimer encer dipakai istilah viskositas relatif, yaitu perbandingan viskositas larutan dengan viskositas pelarut.Tager,A, 1972 �� = � ������� � ������� 2 [ �]= k M a �� = � ������� � ������� Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan viskositas relatif, waktu alir larutan dan pelarut diukur pada alat yang sama dan mengambil harga densiti pelarut sama dengan larutan. � r = tt o 3 Viskositas spesifik, η sp , adalah pertambahan viskositas larutan dibagi dengan viskositas pelarut murni. � sp = µ r – 1 4 Viskositas tereduksi, η red , adalah perbandingan viskositas spesifik dengan konsentrasi � red = � sp C 5 Variasi viskositas tereduksi dengan konsentrasi adalah merupakan garis lurus yang dituliskan dengan persamaan, � sp C = a 1 + a 2 C 6 dimana : a 1 = intersept a 2 = kemiringan dengan jelas a 1 = lim � sp C C 0 Besaran ini disebut dengan viskositas intrinsik, [ �] = lim � sp C C 7 � r = tt o � sp = µ r – 1 � red = � sp C � sp C = a 1 + a 2 C [ �] = lim � sp C C 0 Universitas Sumatera Utara

2.4 Spektroskopi FTIR