polar C-O akan terlihat sebagai absorbansi yang kuat. Spektroskopi FTIR dapat digunakan untuk analisa kualitatif maupun kuantitatif. Analisa kualitatif spektroskopi
FTIR secara uum dipergunakan untuk identifikasi gugus-gugus fungsional yag terdapat dalam suatu senyawa yang dianalisa Silverstein, 1986.
Analisa kuantitatif dari spektroskopi FTIR dapat dilakukan berdasarkan spectra inframerah yang dihasilkan, salah satu contohnya adalah penentuan derajat deasetilasi
dari kitin dan kitosan menggunakan persamaan Domszy dan Roberts Sugita,2009.
D = 1 - �
�
1665
�
3450
�
1 1,33
� x 100
dimana: A
1665
= absorbansi pada bilangan gelombang 1665 cm
-1
A
3450
= absorbansi pada bilangan gelombang 3450 cm
-1
1,33 = tetapan yang diperoleh dari perbandingan A
1665
A
3450
untuk kitosan dengan asetilasi penuh
2.5 Bahan Pendegradasi Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida H
2
O
2
merupakan peroksida yang paling sederhana senyawa dengan ikatan oksigen-oksigen tunggal. Zat ini juga merupakan oksidator kuat. Hidrogen
peroksida merupakan cairan bening dan sedikit lebih kental dibandingkan dengan air. Dalam larutan encer tampak tidak berwarna. Karena memiliki sifat sebagai oksidator,
hidrogen peroksida sering digunakan sebagai pemutih atau bahan pembersih. Kapasitas oksidasi hidrogen peroksida begitu kuat sehingga dianggap sebagai jenis oksigen yang
sangat reaktif. Hill, C. N. 2001
Hidrogen peroksida mempunyai kemampuan melepaskan oksigen yang cukup kuat dan mudah larut dalam air. Keuntungan penggunaan hidrogen peroksida antara lain
tidak menghasilkan residu atau endapan, larutan hidrogen peroksida menghasilkan produk
Universitas Sumatera Utara
yang putih bersih dan bahan organik yang diputihkannya sedikit sekali mengalami kerusakan, bahkan tidak rusak sama sekali. Selain itu OOH
-
yang berperan dalam oksidasi bersifat ramah terhadap lingkungan.
Hidrogen peroksida dalam air akan terurai menjadi H
+
dan OOH
-
. Ion OOH
-
ini merupakan oksidator kuat. Hidrogen peroksida dapat memutus ikatan C
� dan C� dan mampu membuka cincin. Peroksida merupakan oksidan yang kuat juga mempunyai
kemampuan mengoksidasi senyawa fenolik, amina, eter aromatik dan senyawa aromatik polisiklik. Jayanudin,2009
2.6 Ultrasonic Bath
Ultrasonic menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk proses agitasi dalam larutan. Kavitasi gelembung disebabkan oleh proses agitasi pada kontaminan yang
terdapat dalam substrat. Proses ini juga berguna dalam blind-hole, peretakan dan peredaman.Todd,R.H. 1970
Degradasi yang berarti sebuah proses penurunan ireversibel dari panjang rantai yang disebabkan oleh pembelahan, dan tidak tentu dalam setiap perubahan kimia yang
mengacu pada rantai polimer. Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan bahwa laju degradasi dan
M
lim
tidak sensitif terhadap sifat
polimer ketika
disonikasi dalam kondisi yang sama. Encina dkk, menemukan bahwa tingkat degradasi poli vinil pirolidon meningkat sepuluh kali lipat ketika polimer
disiapkan dengan sejumlah kecil peroksida pada rantai tersebut dan pembelahan rantai dapat terjadi secara istimewa di titik-titik lemah dalam rantai.Suslick, K.1999
Proses degradasi bergantung kepada berat molekul, yaitu molekul dengan rantai lebih panjang lebih utama dihilangkan dan polidispersitas polimer berubah. Dengan
demikian, degradasi dapat digunakan sebagai proses tambahan sebagai parameter dalam mengontrol distribusi berat molekul. Dalam keseluruhan polimer dengan rantai karbon
Universitas Sumatera Utara
dipelajari pada saat ini, produk utama degradasi diperoleh ketika bahan radikal yang timbul dari kerusakan ikatan homolytic sepanjang rantai. Bukti radikal makromolekul
muncul dari proses percobaan penangkapan radikal serta dari penggunaan resonansi spin elektron spektroskopi Tabata, M.1980.
Proses degradasi lebih cepat dengan berat molekul lebih rendah pada temperatur yang lebih rendah dalam larutan dengan pelarut yang memiliki volatilitas yang lebih
rendah juga. Pola ini mengikuti pengaruh dari parameter pada pengurangan gelembung pengkavitasi. Sonikasi pada suhu yang lebih tinggi atau dalam pelarut yang mudah
menguap menghasilkan uap lebih banyak masuk ke gelembung dan terjadi penurunan pelunakan, sehingga tingkat kekerasan nya berkurang. Dalam larutan encer, rantai
polimer tidak terjerat dan bebas untuk bergerak dalam daerah aliran sekitar gelembung. Seperti yang diharapkan, degradasi lebih efisien pada intensitas ultrasonik yang lebih
tinggi, karena semakin banyak jumlah gelembung dengan jari-jari yang lebih besar. Suslick, K.1999
Kebanyakan dari senyawa polimer organik dipersiapkan dari monomer dengan ikatan rangkap reaktif yang mengalami proses pertumbuhan rantai atau raeksi addisi.
Proses kavitasi dapat menghasilkan radikal dengan konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, penerapan ultrasonic sangat terkendali dengan adanya metode inisiasi. Air itu sendiri
sangat rentan terhadap kavitasi, dalam proses awal secara sonokimia menghasilkan radikal H• dan OH• yang digunakan oleh Henglein,A 1954 untuk menyiapkan larutan
poliakrilonitril
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan