10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Saham
2.1.1.1 Pengertian Saham
Walaupun sejarah pasar modal di Indonesia sudah ada sebelum Republik ini terbentuk, tapi kepopulerannya dikalangan publik baru mulai
dikenal dalam dekade 2000-an. Pada saat ini banyak korporasi atau perusahaan, individu, maupun BUMN yang saham perdananya telah di go
public sehingga ikut meramaikan pasar modal ditanah air dibawah naungan BEI.
Menurut Santo Vibby 2007 : 21 saham merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang berarti tanda kepemilikan terhadap suatu
perusahaan dan akan memberikan keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain seiring dengan pergerakan nilai harganya.
Menurut Mukhibin 2011 : 67 saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas
atau yang biasa disebut dengan emiten. Jadi saham merupakan salah satu produk keuangan yang menjadi
bukti sah kepemilikan kita terhadap perusahaan yang menerbitkan sertifikat
Universitas Sumatera Utara
11
saham tersebut. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu.
Bermain di pasar saham memang bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang dideposito atau
berinvestasi diobligasi. Namun bermain dipasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Risiko yang semakin besar akan
menghasilkan keuntungan yang semakin besar pula. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia menjadi pemilik atau pemegang
saham perusahaan tersebut. Konsekuensi dari hal ini yaitu investor bertindak sebagai pemilik perusahaan yang ikut menanggung segala
kerugian dan juga menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Membeli saham merupakan alternatif lain dalam mengamankan dan
juga meningkatkan nilai kekayaan berupa uang karena lebih
menguntungkan sebab memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Artinya, apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar
maka para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar juga karena dari laba yang besar itu diharapkan mampu untuk membayarkan
dividen. Disamping dividen, pemilik saham juga ada kemungkinan mendapatkan penghasilan dari capital gain.
Secara umum, semakin baik kinerja suatu perusahaan emiten maka saham perusahaan tersebut akan semakin menguntungkan investor sebab
Universitas Sumatera Utara
12
kinerja yang baik akan meningkatkan laba. Laba yang tinggi ini akan menyebabkan semakin besar kemungkinan mendapatkan pembagian dividen
yang tinggi. Selain itu, kinerja yang baik akan membangun sentimen positif dipasar sehingga harga saham akan naik dan akan memberikan capital gain
bagi investor. Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki saham Mukhibin 2011 : 22, yaitu: • Dividen
Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Jika seorang
pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal harus memiliki saham tersebut sampai jangka waktu yang relatif lama hingga kepemilikan saham
tersebut berada pada periode pengakuan sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang akan diterima pemodal dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemodal diberikan uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham yang dimilikinya atau dapat berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemodal diberikan sejumlah saham
sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Universitas Sumatera Utara
13
• Capital gain Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder. Selain memberikan keuntungan, membeli atau memiliki saham juga
dapat memberikan kerugian bagi pemiliknya. Pada dasarnya ada dua kerugian yang dapat ditanggung oleh investor, yaitu :
• Capital loss Merupakan kebalikan dari capital gain yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. • Resiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, hak klaim
dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan
kekayaan perusahaan maka sisa tersebut dibagi secara proporsional, jika tidak ada sisanya maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari
likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan resiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara
terus-menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
14
2.1.1.2 Jenis-jenis saham