Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi

59 Demikian pula pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hasil pengujian disajikan dalam tabel 4.4 dan tabel 4.5 Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 3.754 1.644 2.284 .025 LN_ARL -.046 .371 -.005 -.123 .903 .927 1.079 LN_EPS .778 .039 .890 19.823 .000 .736 1.358 Opini_Audit -.214 .184 -.047 -1.163 .248 .918 1.090 KAP .250 .204 .057 1.225 .224 .684 1.462 a. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Sumber : Ouput SPSS, diolah penulis, 2012 Universitas Sumatera Utara 60 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,927; 0,736; 0,918; 0,684 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,079; 1,358; 1,090; 1,462 Tabel 4.5 Coefficient Correlations a Model KAP LN_ARL Opini_Audit LN_EPS 1Correlations KAP 1.000 .235 .194 -.489 LN_ARL .235 1.000 .172 -.064 Opini_Audit .194 .172 1.000 .057 LN_EPS -.489 -.064 .057 1.000 Covariances KAP .041 .018 .007 -.004 LN_ARL .018 .138 .012 -.001 Opini_Audit .007 .012 .034 .000 LN_EPS -.004 -.001 .000 .002 a. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Melihat hasil besaran korelasi antar variabel tampak bahwa diantara variabel independen yang diuji, variabel EPS mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar 0,489 atau sekitar 48,9. Menurut Helmi 2011 : 140 jika hasil korelasi antara variabel independen di bawah 0,9 maka tidak terjadi multikolinaeritas. Berdasarkan kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independent dalam model ini. Universitas Sumatera Utara 61

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah Uji Durbin-Watson DW test. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .930 a .865 .859 .78392 1.488 a. Predictors: Constant, KAP, LN_ARL, Opini_Audit, LN_EPS b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa nilai D-W sebesar 1,488. Angka ini terletak diantara -2 dan +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 62

4.2.2.4 Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 162 106

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012

3 56 79

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Analisis Pengaruh Opini Audit, Audit Report Lag dan Kantor Akuntan Publik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

18 117 88

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Kualitas Audit, dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 49 97

PENGARUH OPINI AUDIT, AUDIT REPORT LAG, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 13 31

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 0 18

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13