2.6.1. Tingkat Individual
Faktor ini fokus melihat pengelola media secara personal, Dalam level individual, aspek-aspek bersifat personal seperti jenis kelamin, pendidikan, agama,
suku sangat mempengaruhi wartawan dalam memaknai sebuah realitas dan kemudian menyampaikannya dalam bentuk berita. Kecendrungan seorang wartawan untuk
meliput tokoh tertentu, tema berita tertentu sangat terkait dengan aspek personal yang ada dalam dirinya. Menjadi hal yang wajar jika seorang wartawan akan merasa lebih
akrab dekat dengan sumber berita yang dianggapnya sejalan dengan personalnya. Sejalan bisa diartikan memiliki kesamaan aspek personal, dari sisi jenis kelamin,
pendidikan, suka atau agama. Kondisi konkritnya kita dapat melihat diberbagai media yang selalu mengekspos tokoh-tokoh tertentu saja atau dari kalangan tertentu saja
sehingga sumber beritanya itu ke itu saja.
2.6.2. Tingkat Rutinitas
Tingkat Ideologi TIngkat Ekstramedia
Tingkat Organisasi Tingkat Rutinitas media
Tingkat Individual
Universitas Sumatera Utara
Faktor rutinitas media membahas bagaimana mekanisme dan proses penentuan berita sebelum terbentuk, Biasanya masing-masing media memiliki standard dan
ukuran apa yang dianggap sebuah berita, bagaimana berita yang baik dan seperti apa yang layak menjadi berita. Termasuk juga standar menentukan jumlah kata dalam
sebuah judul berita. Rutinitas yang berlangsung setiap hari ini menjadi standard dan berhubungan dengan mekanisme bagaimana berita dibentuk diperoleh. Siapa yang
meliput peristiwa, bagaimana bentuk pendelegasian tugas, siapa yang mengkoordinir peliputan, selanjutnya kepada siapa berita dari seorang wartawan diserahkan hingga
proses pencetakan siapa yang bertanggungjawab. Level rutinitas media pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana wujud sebuah berita.
2.6.3. Tingkat Organisasi
Faktor organisasi berhubungan dengan struktur organisasi di media yang secara hipotetik mempengaruhi pemberitaan. Bicara organisasi media tidak hanya
bicara soal wartawan atau redaksi saja, banyak bagian yang masuk dalam struktur organisasi media. Ada bagian iklan, pemasaran, bagian umum, keuangan dan bagian
lainnya. Layaknya sebuah industri, redaksi dan wartawan hanyalah salah satu bagian dalam sebuah organisasi pers sebagai salah satu industri. Level organisasi membahas
bagaimana masing-masing bagian tersebut memiliki konsep dan tidak selamanya berjalan seiring. Umumnya yang terjadi dalam organisasi media adalah pertentangan
antara bagian redaksi dengan iklan atau pemasaran. Bagi bagian iklan tentunya pemberitaan diharapkan dapat menservis pemasang iklan atau merangsang calon-
calon pemasang iklan. Sedangkan bagi pemasaran, pemilihan tema berita diharapkan sejalan dengan keinginan pasar. Keinginan masing-masing bagian tentu semakin
memperumit bagaimana produk berita itu dapat diwujudkan. Sebab masing-masing
Universitas Sumatera Utara
bagian tentu memberikan pengaruh dengan alasan tersendiri bagaimana wartawan bersikap, redaksi bersikap dan bagaimana sebuah peristiwa disajikan dalam berita.
Sebab, dalam kepentingan yang lebih besar, bagi pengelola media apa yang menjadi produk dari media adalah hasil kerjasama semua bagian yang bersifat kolektif, bukan
kerja bagian redaksi saja.
2.6.4. Tingkat Ekstramedia