Persiapan Larutan H Pembuatan Karbon Aktif a. Aktivator KOH

5. Dicuci hingga pH 7 kemudian disaring dengan kertas saring 6. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu110 o C selama 2 jam.

b. Aktivator ZnCL

2 1. 10 gram sampel direndam di dalam larutan ZnCl 2 dengan perbandingan berat 1:2 selama 24 jam 2. Bahan baku kemudian disaring dengan kertas saring. 3. Bahan baku dipanaskan di dalam furnace selama 1 jam dengan suhu 400 o C, 500 o C, dan 600 o C . 4. Didiamkan dalam desikator selama 30 menit untuk menurunkan suhunya. 5. Dicuci hingga pH 7 kemudian disaring dengan kertas saring 6. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu110 o C selama 2 jam.

c. Aktivator H

3 PO 4 1. 10 gram sampel direndam di dalam larutan H 3 PO 4 1 M selama 24 jam 2. Bahan baku kemudian disaring dengan kertas saring. 3. Bahan baku dipanaskan di dalam furnace selama 1 jam dengan suhu 400 o C, 500 o C, dan 600 o C . 4. Didiamkan dalam desikator selama 30 menit untuk menurunkan suhunya. 5. Dicuci hingga pH 7 kemudian disaring dengan kertas saring 6. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 110 o C selama 2 jam. 3.5 PROSEDUR ANALISA 3.5.1 Prosedur Perhitungan Rendemen Arang SNI 1996 1. Bahan baku ditimbang sebelum dipirolisis. 2. Bahan baku dalam keadaan kering dipanaskan di dalam furnace selama 1 jam. Suhu pembakarannya ditentukan 400 o C, 500 o C, dan 600 o C. 3. Arang yang dihasilkan ditimbang beratnya dan untuk yang diimpregnasi harus dinetralkan terlebih dahulu melalui pencucian baru kemudian ditimbang. 4. Rendemen arang dapat dihitung dengan dengan persamaan berikut ini: Rendemen arang = berat arang berat bahan baku × 100 [5]

3.5.2 Prosedur Analisa Bilangan Iodin SNI 1995

Ditimbang 0,25 gram sampel karbon aktif lalu masukkan ke dalam erlenmeyer. Ditambahkan 25 ml larutan Iodin standar 0,1 N. Lalu campuran diaduk selama 15 menit. Setelah itu, dilakukan penyaringan. Kemudian sebanyak 10 ml filtrat dimasukkan ke dalam erlenmeyer lain. Filtrat dititrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 N hingga menjadi berwarna kuning pucat. Lalu ditambahkan indikator larutan amilum 1 ke dalamnya dan teruskan titrasi hingga filtrat menjadi bening. Kemudian dicatat jumlah larutan peniter yang terpakai. Data yang diperoleh dihitung dengan rumus : IAN = 10 −� B ×C D �×12,693× 2,5 W [28] dimana: IAN = Bilangan Iodin mg Iodin g karbon aktif B = Volume Natrium Tiosulfat yang terpakai saat titrasi karbon aktif ml C = Normalitas Natrium Tiosulfat D = Normalitas iodin W = Massa karbon aktif gram 12,693 = Jumlah iodin yang sesuai dengan 1 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N

3.5.3 Uji Kadar Air

Karbon aktif ditimbang seberat 1 gram dan dimasukkan ke dalam kurs porselin yang telah dikeringkan, setelah itu dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam, kemudian karbon aktif didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar air dapat dihitung dengan persamaan berikut: Kadar air = a −b a x 100 3.1 Dimana: a = berat arang aktif mula-mula gram b = berat arang aktif setelah dikeringkan gram