BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PEMBUATAN KARBON AKTIF PELEPAH AREN
Pada kajian ini, pelepah aren diaktivasi secara fisika dan kimia yaitu dipanaskan dalam oven pada suhu 110
C, direndam dalam larutan H
3
PO
4
. KOH, dan ZnCl
2
selama 24 jam dan kemudian dikarbonisasi di furnace pada suhu 400 C,
500 C, dan 600
C selama 1 jam. Proses perendaman pelepah aren di dalam larutan H
3
PO
4
, KOH, dan ZnCl
2
bertujuan untuk memperbesar porositas dan surface area. Proses ini menghilangkan sebagian besar jari-jari pori yang telah terbentuk. Sedangkan proses karbonisasi di
dalam furnace pada suhu 400 C, 500
C, dan 600 C selama 1 jam adalah suatu
perlakuan termal. Perlakuan ini menurut Napitupulu 2009 bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan kimia atau mengoksidasi
molekul permukaan sehingga luas permukaan bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi .
Pada suhu karbonisasi 400 C dan 500
C pada setiap perlakuan variasi aktivator dihasilkan sifat fisik karbon aktif berwarna kehitaman, tidak berbau, dan berupa
padatan dimana tekstur lebih padat dan lembab. Selanjutnya, pada karbon aktif dengan suhu 600
C menggunaan aktivator ZnCl
2
terjadi perubahan warna yaitu dari hitam menjadi abu - abu kehitaman.
Selain proses aktivasi, proses pencucian juga memiliki bagian yang penting dalam mempengaruhi kualitas karbon aktif. Proses pencucian pada penelitian ini
menggunakan aquadest. Aquadest yang digunakan dipanaskan terlebih dahulu menggunakan hot plate. Penggunaan aquadest yang dipanaskan terlebih dahulu
diharapkan dapat memaksimalkan proses pencucian. Pencucian ini dimaksudkan untuk membersihkan karbon aktif yang sudah jadi dari sisa – sisa agen aktivator
kimia yang telah bercampur pada bahan dasar. Aquadest dipilih sebagai larutan pencuci karena sifatnya yang netral sehingga mencegah terjadinya reaksi pada
karbon aktif yang telah terbentuk. Proses pencucian berlangsung cukup lama dan dilakukan dengan
menambahkan aquadest berulang – ulang, tergantung seberapa banyak agen