Komunikasi antar dapur dan di titik pelayanan

354 Tabel 19.2. : Sikap Tubuh dan Kesan yang ditimbulkan Sikap Tubuh Kesan Tangan di belakang Menyembunyikan sesuatu, khawatir atau menahan perasaan tertentu Tangan bersilang di depan sedang dihadapi Tangan di dagu Berpikir, menganalisa atau da pat juga berarti bosan tergantung pada ekspresi mata Tangan di samping tubuh defensif Memainkan pulpen atau membuat coretan yang tidak berarti Tidak konsentrasi pada pembicaraan, pikiran rnelayang Mengetuk-ngetukkan jari, menghela melihat jam Tidak sabar, ingin cepat-cepat mengakhiri Mengangguk-angguk Setuju, mengerti Kaki menyelonjor, sepalu setengah dilepas Malas, tidak siap mengerjakan sesuatu yang serius Telapak kaki sepenuhnya menghadap Siap melakukan sesuatu Mata terus-terusanlebih banyak tidak tertuju pada lawan bicara Tidak memperhatikan penuh Mata lebih banyak terpusat pada mata lawan bicara Memperhatikan penuh

a. Membangun kelompok

x jika dibutuhkan, kelompok dibentuk untuk menyelesaikan pekerjaan x sasaran yang jelas disetujui dan dipersiapkan x mengenali kekuatan staf dan menggunakannya sebagai panduan dalam menjalankan peranan masing- masing x anggota kelompok didorong untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan x keberadaan seorang asisten diperhatikan dan atau ditawarkan kepada anggota kelompok x instruksi diberikan secara jelas dan efektif. 355 Gambar 19.8. Contoh Bekerja Kelompok dalam Area Restoran

b. Bekerja dalam kelompok

x komunikasi dengan anggota kelompok lainnya menghasilkan hasil yang jelas, positif dan efektif x interaksi dengan anggota kelompok dalam bentuk kerjasama x saran dan informasi dari anggota kelompok lainnya diperhatikan dan diberitahu x kontribusi terhadap usaha kelompok dibuat untuk memaksimalkan kinerja kelompok.

G. EVALUASI:

1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak atau layout di dapur? 2. Bagaimana kriteria dapur yang baik sehingga membuat nyaman dan aman dalam bekerja? Apa yang harus diperhatikan untuk membangun komunikasi antara dapur dan restoran. 356

BAB XX. MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN

A. Ruang Lingkup Layanan Makanan dan Minuman Prosedur pelayanan di restoran merupakan kegiatan operasional sebelum restoran dibuka sampai restoran ditutup. Kegiatan ini meliputi semua usaha petugas restoran dalam memberikan pelayanan kepada tamu, baik persiapan tamu datang sampai tamu meninggalkan restoran. Untuk menunjang keberhasilan dalam melaksanakan tugas seorang petugas restoran harus mengetahui dan memahami prosedur kerja pada saat pelayanan makanan dan minuman berlangsung. Pedoman kerja atau standar yang dimaksud di atas dikenal dengan istilah Standard Operating Procedure SOP Restoran. Keberhasilan selama restoran beroperasi tergantung bagaimana petugas restoran dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Pekerjaan ini menyangkut bagaimana petugas melayani tamu sehingga tamu merasa puas dan senang atas pelayanan yang didapatkan. Untuk mempertemukan kedua keinginan yang berbeda antara pelanggan dengan pemilik restoran, maka diperlukan kunci keberhasilan antara lain: ketepatan, kecekatan, kejelian, kepekaan dari sumber tenaga yang profesional dengan sistem dan tahapan pelayanan sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan. Adapun secara garis besar berbagai hal yang harus dipersiapkan seorang pramusaji selama restoran dibuka adalah: a. Membantu supervisor dalam menerima, menjemput dan mengantarkan tamu ke tempat duduknya masing-masing bagi yang sudah pesan tempat terlebih dahulu atau tempat yang sesuai dengan keadaan tamu. b. Mengambil pesanan dari bar serta makanan dari dapur untuk tamu. c. Memeriksa giliran hidangan yang akan disajikan. d. Melayani para tamu secara keseluruhan e. Mengadakan inventarisasi semua peralatan terutama peralatan makan dan lenan yang digunakan setiap hari. Standar prosedur pelayanan di restoran terlihat dari cara melayani tamu, mulai tamu datang sampai tamu meninggalkan restoran. Berikut ini akan diberikan standar pelayanan di restoran secara garis besar: