Variabel Pola Konsumsi Teknik Pengambilan Sampel

2. Cara ukur: Responden melakukan penimbangan berat badan dengan pekaian seminimal mungkin. Responden melepas alas kaki dan melepas barang yang tergolong berat yang melekat pada tubuh. Posisi responde tegak dengan pandangan lurus ke arah depan. Kedua tangan bergantung di sisi tubuh. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan melepas alas kaki dan berdiri tegak lurus. Kedua tangan tergantung pada sisi tubuh dan pandangan lurus ke depan, sedangkan tumit menyentuh sisi dinding. Antropometri responden berdasarkan IMT menurut umur sesuai dengan standa Depkes RI tahun 2010. Kemudian data IMT menurut umur akan diintrepretasikan ke dalam bentuk standar deviasi SD. 3. Hasil ukur: Status gizi kurang, status gizi normal, dan status gizi lebih.

b. Variabel Pola Konsumsi

1. Instrumen: Pengukuran pola konsumsi dilakukan dengan lembar food recall 1x24 jam berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Untuk validitas dan reliabilitas lembar food recall ini telah diuji oleh kementerian kesehatan sehingga dapat digunakan. 2. Cara ukur: Pengumpulan data pola konsumsi dilakukan selama tiga hari, yakni hari weekday dan weekend. Peneliti menanyakan makanan yang dimakan serta diminum responden dalam Ukuran Rumah Tangga URT. Peneliti menggunakan bantuan food model dalam memperkirakan ukuran berat dan takaran makanan minuman yang responden konsumsi. Data pola konsumsi berupa asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak diperoleh dari food recall 1x24 jam selama tiga hari. Hasilnya kemudian di rata-ratakan dan dikonversi ke dalam bentuk satuan gizi. Pengonversian ini dilakukan dengan software nutisoft. Ada empat tahap dalam wawancara recall. Pada tahap pertama, peneliti menanyakan daftar lengkap dari semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama hari sebelumnya Pada tahap kedua, peneliti merinci masing-masing makanan dan minuman yang dikonsumsi, termasuk cara memasak dan merek makanan dan minuman. Kemudian, peneliti menanyakan perkiraan jumlah setiap item makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan bantuan foto dan food model sebagai alat bantu memori atau untuk membantu responden dalam menilai ukuran porsi makanan yang dikonsumsi. Pada tahap empat, recall ditinjau ulang untuk memastikan bahwa semua item, termasuk penggunaan suplemen vitamin dan mineral, telah dicatat dengan benar Gibson, 2005 3. Hasil ukur: energi kurang jika 70 AKG cukup ≥70 AKG, karbohidrat kurang dari anjuran jika 60, karbohidrat sesuai anjuran jika dalam rentang 60-75 dari total energi, dan karbohidrat lebih dari anjuran 75 dari total energi; protein kurang dari anjuran jika 10, protein sesuai anjuran jika dalam rentang 10-15 dari total energi, dan protein lebih dari anjuran 15 dari total energi; lemak kurang dari anjuran jika 10, lemak sesuai anjuran jika dalam rentang 10-25 dari total energi, dan lemak lebih dari anjuran 25 dari total energi.

c. Variabel Aktivitas Fisik