yang memiliki asupan karbohidrat kurang dari anjuran memiliki risiko untuk mengalami status gizi normal sebesar 6,667 kali lebih besar
dibandingkan dengan siswi memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran. Siswi yang memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran memiliki risiko
untuk mengalami status gizi normal sebesar 4,321 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan karbohidrat lebih dari anjuran.
4. Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Protein Responden
Hasil analisis bivariat antara asupan protein dengan status gizi siswi
di SMAN 63 Jakarta dapat dilihat pada tabel 6.1 Tabel 6.1
Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Protein Responden
Asupan Protein
Status Gizi Total
OR1 OR2 OR3
OR4 P-
Value Kurang
Normal Lebih
n n
n N
Kurang dari Anjuran
7 53,8
6 46,2
13 100 1,375 2,000
5,892 6,667
0,000 Sesuai
Anjuran 6
10,3 40 69,0 12 20,7
58 100 Lebih dari
Anjuran 2
14,3 4
28,6 8
57,1 14 100
Total 15
17,6 50
58,8 20
23,5 85
100
Ket :OR1: Odd Ratio pada status gizi kurang-lebih dengan asupan kurang dari anjuran-sesuai anjuran OR2: Odd Ratio pada status gizi kurang- lebih dengan asupan sesuai anjuran-lebih dari anjuran
OR3: Odd Ratio pada status gizi normal-lebih dengan asupan kurang dari anjuran-sesuai anjuran OR4: Odd Ratio pada status gizi normal-lebih dengan asupan sesuai anjuran-lebih dari anjuran
Berdasarkan tabel 6.1 diketahui bahwa status gizi kurang lebih banyak dialami oleh siswi yang memiliki asupan protein kurang dari
anjuran 53,8 dibandingkan dengan siswi yang memiliki asupan protein sesuai anjuran 10,3. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value= 0,000,
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara asupan protein dengan status gizi.
Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan bahwa siswi yang memiliki asupan protein kurang dari anjuran memiliki risiko untuk
mengalami status gizi kurang sebesar
1,375
kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan protein sesuai anjuran. Siswi yang memiliki
asupan protein sesuai anjuran memiliki risiko untuk mengalami status gizi kurang sebesar
2,000
kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan protein lebih dari anjuran. Siswi yang memiliki asupan protein
kurang dari anjuran memiliki risiko untuk mengalami status gizi normal sebesar
5,892
kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan protein sesuai anjuran. Siswi yang memiliki asupan protein sesuai anjuran
memiliki risiko untuk mengalami status gizi normal sebesar 6,667 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan protein lebih dari
anjuran.
5. Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Lemak Responden