Tabel 5.9 Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Energi Responden
Asupan Energi
Status Gizi Total
OR1 OR2
P- Value
Kurang Normal
Lebih n
n n
N
Kurang 12 38,7 14 45,2 5
16,1 31 100 12,000
1,167 0,001
Cukup 3
5,6 36 66,7 15 27,8 54 100
Total 15 17,6 50 58,8 20 23,5 85 100
Ket :OR1: Odd Ratio Kurang-Lebih OR2: Odd Ratio Normal-Lebih
Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa status gizi kurang lebih banyak dialami oleh siswi yang memiliki asupan energi kurang 38,7
dibandingkan dengan siswi yang memiliki asupan energi cukup 5,6. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value= 0,001, maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan bermakna antara asupan energi dengan status gizi. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan bahwa siswi yang memiliki
asupan energi kurang memiliki risiko untuk mengalami status gizi kurang sebesar 12,000 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki
asupan energi cukup. Sedangkan siswi yang memiliki asupan energi kurang memiliki risiko untuk mengalami status gizi normal sebesar 1,167 kali
lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan energi cukup.
3. Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Karbohidrat Responden
Hasil analisis bivariat antara asupan karbohidrat dengan status gizi siswi di SMAN 63 Jakarta dapat dilihat pada tabel 6.0
Tabel 6.0 Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Karbohidrat Responden
Asupan Karbohidrat
Status Gizi Total
OR1 OR2 OR3
OR4 P-
Value Kurang
Normal Lebih
n n
n N
Kurang dari Anjuran
7 50,0
6 42,9
1 7,1
14 100 23,333 1,852 6,667
4,321 0,002
Sesuai Anjuran
5 10,2 35 71,4
9 18,4
49 100 Lebih dari
Anjuran 3
13,6 9
40,9 10 45,5 22 100
Total 15
17,6 50
58,8 20
23,5 85
100
Ket :OR1: Odd Ratio pada status gizi kurang-lebih dengan asupan kurang dari anjuran-sesuai anjuran OR2: Odd Ratio pada status gizi kurang- lebih dengan asupan sesuai anjuran-lebih dari anjuran
OR3: Odd Ratio pada status gizi normal-lebih dengan asupan kurang dari anjuran-sesuai anjuran OR4: Odd Ratio pada status gizi normal-lebih dengan asupan sesuai anjuran-lebih dari anjuran
Berdasarkan tabel 6.0 diketahui bahwa status gizi kurang lebih banyak dialami oleh siswi yang memiliki asupan karbohidrat kurang dari
anjuran 50,0 dibandingkan dengan siswi yang memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran 10,2. Hasil uji statistik diperoleh nilai p
value = 0,002, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna
antara asupan karbohidrat dengan status gizi. Berdasarkan nilai OR dapat disimpulkan bahwa siswi yang
memiliki asupan karbohidrat kurang dari anjuran memiliki risiko untuk mengalami status gizi kurang sebesar 23,333 kali lebih besar dibandingkan
dengan siswi memiliki tingkat asupan karbohidrat sesuai anjuran. Siswi yang memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran memiliki risiko untuk
mengalami status gizi kurang sebesar 1,852 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan karbohidrat lebih dari anjuran anjuran. Siswi
yang memiliki asupan karbohidrat kurang dari anjuran memiliki risiko untuk mengalami status gizi normal sebesar 6,667 kali lebih besar
dibandingkan dengan siswi memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran. Siswi yang memiliki asupan karbohidrat sesuai anjuran memiliki risiko
untuk mengalami status gizi normal sebesar 4,321 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi memiliki asupan karbohidrat lebih dari anjuran.
4. Gambaran Status Gizi Berdasarkan Asupan Protein Responden