Pengolahan Data Analisa Data

Data klinik diperoleh dengan melakukan pemeriksaan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan jaringan rongga mulut terhadap subjek penelitian, prosedurnya antara lain: 1. Peneliti mengajukan pertanyaan sesuai dengan kuesioner kepada subjek penelitian untuk mengetahui pengetahuan responden tentang risiko menyirih. 2. Subjek penelitian didudukkan dalam keadaan rileks pada kursi yang disediakan di lokasi penelitian. Posisi peneliti berdiri di depan subjek penelitian. Pemeriksaan klinis dilakukan peneliti dengan bantuan asisten peneliti. 3. Gambaran mengenai kelainan yang terdapat pada rongga mulut diperoleh dengan melakukan pemeriksaan langsung pada rongga mulut responden dengan menggunakan kaca mulut untuk melihat mukosa labial, mukosa bukal, gingiva, dan palatum serta senter sebagai alat penerangan. Dilakukan penelusuran di daerah mukosa bukal dan gusi untuk melihat ada atau tidak kelainan mukosa oral. 4. Kelainan mukosa oral yang terjadi pada rongga mulut dicatat sesuai dengan lokasinya pada formulir yang telah dibuat. Kriteria diagnosa disesuaikan dengan kriteria pada definisi operasional.

3.9 Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan dari kuesioner yang telah diisi akan dikategorikan sesuai dengan langkah-langkah berikut: 52 1. Editing, yaitu melakukan pemeriksaan kelengkapan data yang dikumpulkan. Jika terjadi kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki sebelum peneliti meninggalkan lapangan penelitiannya dan melakukan pendataan ulang. 2. Coding, yaitu proses memberikan kode pada jawaban-jawaban responden, sistem ini memudahkan pengolahan data, sehingga harus tetap terlebih dahulu diteliti oleh peneliti. 3. Entry data, kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan analisis dengan uji statistik deskriptif dengan menyajikan data dalam bentuk persentase. Universitas Sumatera Utara 4. Tabulating, adalah proses menghitung setiap variabel berdasarkan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian.

3.10 Analisa Data

Data univariat disajikan dalam bentuk tabel yang meliputi: 1. Distribusi usia penduduk yang mempunyai kebiasaan menyirih. 2. Distribusi durasi mengunyah sirih tahun pada penyirih. 3. Distribusi frekuensi mengunyah sirih dalam satu hari. 4. Distribusi komposisi menyirih yang digunakan oleh penduduk di Kecamatan Pancur Batu. 5. Distribusi jumlah kelainan mukosa oral pada penduduk yang mempunyai kebiasaan menyirih di Kecamatan Pancur Batu. 6. Distribusi jenis kelainan mukosa oral yang ditemukan pada penduduk yang mempunyai kebiasaan menyirih di Kecamatan Pancur Batu. 7. Distribusi pengetahuan risiko menyirih pada penduduk yang mempunyai kebiasaan menyirih di Kecamatan Pancur Batu. 8. Distribusi penduduk yang tidak mempunyai kelainan mukosa oral berdasarkan tingkat pengetahuan. 9. Distribusi penduduk yang mempunyai kelainan mukosa oral berdasarkan tingkat pengetahuan. 10. Distribusi penduduk yang pernah atau tidak pernah mendapat penyuluhan tentang dampak penggunaan sirih. Data yang dikumpulkan kemudian ditabulasikan dan analisa data dilakukan dengan cara menghitung persentase penyakit mulut berdasarkan kebiasaan menyirih dan pengetahuan risiko menyirih. Analisa data dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian.

3.11 Etika Penelitian