Fasilitas Belajar KAJIAN TEORI

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1 Fasilitas Belajar

2.1.1.1 Pengertian Fasilitas Belajar Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah fasilitas belajar. Menurut Djamarah 2011: 184 fasilitas belajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah. Ini kebutuhan guru yang tak bisa dianggap ringan. Guru harus memiliki buku pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Alat peraga yang guru perlukan harus sudah tersedia di sekolah agar guru sewaktu-waktu dapat menggunakannya sesuai dengan metode mengajar yang akan dipakai dalam penyampaian bahan pelajaran di kelas. Menurut Bafadal 2008:2 sarana adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah. Sedangkan prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Menurut Depdiknas dalam Barnawi dan Arifin, 2014: 47, telah membedakan antara sarana pendidikan dan prasarana. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang berupa sarana dan prasarana pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara langsung untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan fasilitas belajar mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Peserta didik dapat belajar lebih baik, nyaman dan menyenangkan apabila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar peserta didik. 2.1.1.2. Macam-macam fasilitas belajar Menurut Barnawi dan Arifin 2014: 49 sarana pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran. 1. Berdasarkan habis tidaknya dibagi menjadi dua yaitu: a. Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana pendidikan yang habis dipakai merupakan bahan atau alat yang digunakan dapat habis dalam waktu yang relative singkat. Contohnya, kapur tulis, tinta printer, kertas tulis, dan bahan-bahan kimia untuk praktik. b. Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang bertahan lama yaitu bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus atau berkali-kali dalam relatif lama. Contohnya, meja dan kursi, atlas, globe, dan peralatan olahraga. 2. Berdasarkan bergerak tidaknya saat pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu: a. Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah srana pendidikan yang dapat digerakkan atau dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan dari pemakainya.Contohnya, meja, kursi, almari, dan peralatan praktik. b. Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak adalah sarana pendidikan yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit untuk dipindahkan. Contohnya, LCD yang dipasang permanen, kabel listrik yang dipasang permanen. 3. Berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran a. Alat pelajaran Alat pelajaran adalah alat yang dapat digunakan secara langsung dalam pembelajaran. Contohnya, buku pelajaran, alat peraga, alat tulis. b. Alat peraga Alat peraga adalah alat bantu yang digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran. Alat bantu berupa benda-benda atau berupa peragaan langsung dari guru untuk mengkonkretkan materi pembelajaran. c. Media pengajaran Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang berfungsi sebagai perantara dalam proses pemebelajran sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya, media pengajaran audio, visual dan audiovisual. Menurut Barnawi dan Arifin 2014: 51 prasarana pendidikan di sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan prasarana tidak langsung. 1. Prasarana langsung Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung yang digunakan dalam proses pembeajaran. Contohnya, ruang kelas, ruang laboratorium, ruang praktik, dan ruang computer. 2. Prasarana tidak langsung Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran. Misalnya, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan tempat parkir. Berdasar pendapat ahli, fasilitas belajar meliputi sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu berdasarkan habis tidaknya misalnya kapur, tinta, spidol; berdasarkan bergerak tidaknya misalnya meja, kursi, almari, kabel listrik, LCD dipasang permanen; dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran misalnya buku pelajaran, alat peraga, alat tulis, media audio, media visual. Sedangkan prasarana pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu prasarana langsung misalnya ruang kelas, ruang laboratorium, dan prasarana tidak langsung misalnya UKS, WC, tempat parkir. 2.1.1.3 Jenis-jenis Fasilitas Sekolah Dasar Pada umumnya sekolah dasar di Indonesia adalah sekolah konvensional yang serba segalanya. Sekolah dasar banyak tidak memiliki sarana pendidikan yang belum memadai. Pada umumnya sekolah dasar harus memiliki sarana kantor sekolah, media pembelajaran, dan sarana perpustakaan. Menurut Bafadal 2008: 10-24 jenis-jenis perlengkapan sekolah dasar antara lain: 1. Kantor Sekolah Kantor sekolah merupakan salah satu unit pada sekolah yang berfungsi memberikan suatu pelayanan ketatausahaan demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan. Tujuan dari kantor sekolah adalah untuk memberikan kemudahan bagi sekolah untuk menjalankan tugas-tugasnya. Setiap kantor sekolah harus dilengkapi sarana yang bermacam-macam, antara lain: a. Perabot kantor sekolah Perabot kantor sekolah merupakan peralatan tidak langsung yang digunakan dalam melakukan aktivitas ketatausahaan di sekolah. Beberapa contoh spesifikasi perabot kantor yang cukup untuk sekolah dasar, yaitu sebagai berikut. 1. Meja tulis full biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm. 2. Meja tulis semi biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm. 3. Meja ketik yang dilengkapi dengan rak samping. 4. Meja ketik tersebut berukuran 70 H x 96,7 W x 38 D cm. 5. Beberapa model kursi kantor. 6. Rak yang berfungsi untuk menyimpan format atau blangko. b. Bahan dan peralatan sekolah Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan di sekolah, di setiap kantor perlu disediakan berbagai bahan dan peralatan. Pada umumnya, bahan-bahan yang hrus selalu tersedia di kantor sekolah meliputi: amplop; pensil; karbon; buku catatan; kertas polos; pensil warna; tinta; spidol kecil; spidol besar; spidol white board; tangkai pena; penghapus pensil; kertas folio bergaris; kertas duplicator; kertas sheet; penghapus mesin ketik; lem perekat; stabile; penghapus tinta; jepitan kertas; paku kayung; karet gelang; kawat penjepret; kertas berlapis perekat; tali; kertas bungkus; paku dan kapur tulis. Banyaknya bahan-bahan yang tersedia diatas, namun pada akhirnya kegiatan ketatausahaan di sekolah tergantung pada peralatan yang dimilikioleh sekolah. Sehingga setiap kantor sekolah perlu memiliki peralatan-peralatan kantor, seperti: jam; alat penajam pensil; alat penjepret kertas; pengungkit; kawat jepret; pelubang kertas; gunting; alat pembuka surat; tancapan surat; pisau; obeng dan palu. 2. Media Pengajaran Sekolah didirikan untuk melaksanakankegiatan proses belajar mengajar bagi murid. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar berlangsung didalam kelas.Oleh karena itu, setiap kelas harus memiliki sarana kegiatan belajar yang dapat digunakan oleh murid. Ada dua macam sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot kelas dan media pengajaran. Macam-macam perabot kelas antara lain berupa papan tulis, meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar hadir murid, papan daftar piket, papan pemajangan karya murid, meja pemajangan murid, papan grafik pencapaian target kurikulum, papan daftar pengelompokan murid, dan papan grafik kehadiran murid. Sedangkn media pengajaran yang perlu disediakan untuk kepentingan efektivitas proses belajar mengajar di kelas dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut. 1. Media pandang diproyeksikan, seperti projector. 2. Media pandang tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis, model, dan benda asli. 3. Media dengar, seperti piringan hitam, pita kaset, dan radio. 4. Media pandang dengar, seperti telivisi dan film. 3. Sarana Perpustakaan Sekolah Perpustakaan merupakan salah satu sarana di sekolah yang menunjang dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid. Ruang perpustakaan yang baik adalah ruang perpustakaan yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mendirikan ruang perpustakaan sekolah. Perpustakaan tidak mementingkn kemegahan tapi yang penting adalah memberikan kenyamanan dan memberikan manfaat kepada murid ketika belajar di perpustakaan. Selain memerlukan gedung atau ruang yang baik, perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah bahan dan pearalatan yang memadai. Peralatan dan bahan-bahan yang baik di perpustakaan antara lain, pensil, pensil warna, kertas manila, peminjaman, kartu buku dan kartu peminjaman, mesin ketik, mesin hitung, keranjang sampah,stempel, buku, dan lampu. Dari penjelasan tentang fasilitas belajar dapat dikatakan bahwa ada dua jenis perlengkapan di sekolah, yaitu sarana dan prasarana sekolah. Sarana sekolah adalah semua peralatan, perabot yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan disekolah, contohnya yaitu kapur tulis, tinta printer, kertas tulis, bahan-bahan kimia untuk praktik, meja, kursi, atlas, globe, peralatan olahraga, LCD, media pembelajaran audio, visual dan multimedia. Sedangkan prasarana sekolah adalah semua kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah, contohnya yaitu ruang kelas, ruang laboratorium, ruang praktik, ruang computer, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan tempat parkir.

2.1.2. Hasil Belajar