Metode Pengolahan Data Optimalisasi Jumlah Tipe Rumah yang Akan Dibangun dengan Metode Simpleks Studi Kasus : Pembangunan Perumahan CitraLand Bagya City di Medan

64

3.3 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh dari hasil penelitian menjadi lebih mudah dipahami. Dalam hal ini data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis hingga didapat nilai-nilai atau parameter yang dimaksud. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan Linier programming Metode Simpleks, kemudian penyajian data dalam bentuk tabel. Metode simpleks atau Simplex method adalah teknik mencari penyelesaian program Linier Programing yang optimum dengn cara manual. Teknik ini dapat dikerjakan dengan cara yang lebih mudah kalau variabel yang dipakai dalam model LP jumlahnya tidak banyak. Bila jumlah variabel yang dipakai banyak, maka cara atau metode simplek sulit diperaktekkan. Bila memang benar bahwa variabel yang dipakai banyak jumlahnya, maka disarankan menggunakan program paket komputer computer-package. Dalam penelitian kali ini jumlah variabel yang digunakan sebanyak 4 sehingga mudah dikerjakan menggunakan metode simpleks

3.3.1 Analisa Dengan Metode Simpleks

Tujuan analisa ini adalah untuk mendapatkan komposisi optimal jumlah rumah dari tiap tipe rumah yang akan dibangun pada proyek perumahan CitraLand Bagya City untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Adapun langkah-langkah analisa sebagai berikut : a. Menentukan variabel keputusan X 1 = Jumlah rumah type GIOURA A yang akan dibangun X 2 = Jumlah rumah type MAJORCA B yang akan dibangun X 3 = Jumlah rumah type ICARIA C yang akan dibangun X 4 = Jumlah rumah type ELBA D yang akan dibangun Universitas Sumatera Utara 65 b. Menentukan fungsi tujuan Maksimumkan z = Profit AX 1 + Profit BX 2 + Profit CX 3 + Profit DX 4 c. Menentukan batasan 1. Melalui luas tanah yang digunakan untuk bangunan rumah Luas tanah yang digunakan untuk bangunan terdiri dari empat tipe yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D. Luas tanah LT yang sepenuhnya untuk bangunan yang akan dijual seluas X Ha dari luas tanah total yaitu XT Ha Sehingga didapat fungsi batasan pertama yaitu : LT type A.X 1 + LT type B.X 2 + LT type C.X 3 + LT type D.X 4 ≤ X Ha 2. Melalui batasan biaya produksi yang digunakan untuk bangunan rumah Biaya Produksi BP yang digunakan untuk bangunan terdiri dari empat tipe yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D adalah sebesar Rp Y. Sehingga didapat fungsi batasan ke dua yaitu : BP type A.X 1 + BP type B.X 2 + BP type C.X 3 + BP type D.X 3 ≤ Rp Y 3. Melalui batasan waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan yang digunakan untuk membangun empat tipe yaitu tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D adalah Z hari. Sehingga didapat fungsi batasan ke tiga yaitu : type A.X 1 + type B.X 2 + type C.X 3 + type D.X 3 ≤ Z 4. Melalui perbandingan minat konsumen terhadap masing-masing tipe rumah. Type A : Type B : Type C : Type D = X 1 : X 2 : X 3 : X 4 = Minat type A : Minat type B : Minat Type C : Minat type D Sehingga batasan keempat yaitu Minat type B. X 1 ≤ Minat type A. X 2 dan Universitas Sumatera Utara 66 Batasan ke lima yaitu Minat type C. X 2 ≤ Minat type B. X 3 dan Batasan ke enam yaitu Minat type D. X 3 ≤ Minat type C. X 4 Adapun langkah langkah Metode Simpleks Tabel sebagai berikut : Langkah 1 : Merubah Fungsi Tujuan da Fungsi Kendala. Mengubah tujuan dan batasan-batasan fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implicit. Misalnya fungsi tujuan tersebut : Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + …… + C n X n diubah menjadi Z - C 1 X 1 C 1 X 1 + C 2 X 2 + …… + C n X n = 0 Fungsi kendala selain kendala non negatif dirubah menjadi bentuk persamaan, dengan menambahkan variabel slack, yaitu suatu variabel yang mewakili tingkat pengangguran kapasitas yang merupakan batasan. Langkah 2 : Mentabulasikan Persamaan-Persamaan yang Diperoleh pada Langkah 1 Variabel Dasar Z AX 1 BX 2 CX 3 DX 4 S 1 S 2 S 3 S n NK Z 1 -C 1 -C 2 -C 3 -C 4 S 1 a 11 a 12 a 13 a 14 1 b 1 S 2 a 21 a 22 a 23 a 24 1 b 2 . . . . . . . . 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . S n a m1 a m2 a m3 a m4 1 b m Universitas Sumatera Utara 67 Kolom basis menunjukkan variabel yang sedang menjadi basis yaitu X n+1 , X n+2 , X n+m yang nilainya ditunjukkan oleh kolom solusi. Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa variabel non basis X 1 , X 2 , X n yang tidak ditunjukkan pada kolom basis sama dengan nol. Hal ini bisa dimengerti, karena belum ada kegiatan berarti X n+1 , X n+2 , X n+m masing-masing nilainya 0 sedangkan kapasitasnya masih menganggur yang ditunjukkan oleh nilai X 1 , X 2 , X n . Langkah 3 : Menentukan Entering Variabel kolom kunci Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah ke dua. Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Kalau suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada fungsi tujuan berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi sudah optimal. Sebaliknya untuk kasus minimasi, pilihlah kolom pada baris fungsi tujuan yang nilainya positif terbesar. Jika tidak ditemukan nilai positif berarti solusi telah optimal. Langkan 4 : Memilih Leaving variabel baris kunci Baris kunci merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah kerja ke tiga untuk itu terlebih dahulu carilah indeks tiap-tiap barisrasio dengan cara membagi nilai-nilai pada kolom NKsolusi dengan nilai yang sebaris pada entering variabel kolom kunci. Nilai-nilai pada kolom NK Solusi Rasio = Koefisien Kolom Entering kolom kunci Universitas Sumatera Utara 68 Kolom pada entering variabel dinamakan entering coloumn, dan baris yang berhubungan dengan leaving variabel dinamakan persamaan pivot. Elemen pada perpotongan entering coloumn dan persamaan pivot dinamakan elemen pivot. Langkah 5 : Menentukan persamaan pivot baru Persamaan pivot baru diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci. Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat dibagian atas kolom kunci. Langkah 6 : Tentukan persamaan-persamaan baru selain persamaan pivot baru Nilai-nilai baris yang lain selain pada baris kunci dapat diubah dengan rumus sebagai berikut : Pivot baru = Persamaan lama - koefesien pada kolom kunci x Persamaan pivot baru Langkah 7 : Melanjutkan langkah – langkah perbaikan-pebaikan atau perubahan- perubahan. Ulangi langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah 6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubahdiperbaiki nilainya. Perubahan berhenti setelah pada baris pertama, fungsi tujuan tidak ada lagi yang bernilai positif. Universitas Sumatera Utara 69

3.3.2 Analisa Pasar

Analisa pasar dalam penelitian ini dilakukan dengan survey untuk mengetahui pertimbangan dan minat konsumen dalam memilih perumahan CitraLand Bagya City. Adapun data yang diambil yaitu berupa jumlah orang yang membeli rumah di perumahan CitraLand Bagya City, data yang diambil dari bulan agustus sampai desember tahun 2014. BulanTahun Rumah yang terjual Buah Gioura A Majorca D Icaria C Elba D Agustus 2014 September 2014 Oktober 2014 November 2014 Desember 2014 Jumlah Total Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 3.1. Diagram alir Flow Chart penelitian Pengumpulan Data Data Sekunder  Rencana anggaran biaya proyek  Denah perumahan  Harga jual tiap tipe rumah  Site Plan, peta lokasi Data Primer  Data pengamatan tipe-tipe rumah yang ada dilapangan,luasan proyek. Pengolahan data Pengolahan data seperti tipe rumah, luasan rumah, biaya produksi, waktu pelaksanaan dan minat pasar diolah berdasarkan metode simpleks Analisa Data : Metode Simpleks  Menetukan fungsi kendala diperoleh dari batasan luasan lahan, batasan biaya produksi, batasan waktu pelaksanaan, batasan permintaan pasar  Menetukan fungsi Tujuan Dengan memaksimalkan keuntungan  Formulasi fungsi kendala dan fungsi tujuan dengan metode simpleks  Masukkan data dalam bentuk tabel  Pilih nilai yang paling maksimum Kesimpulan dan saran Universitas Sumatera Utara 71 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian