Dana Pembangunan Optimalisasi Jumlah Tipe Rumah yang Akan Dibangun dengan Metode Simpleks Studi Kasus : Pembangunan Perumahan CitraLand Bagya City di Medan

45 dengan elemen in door dalam bangunan, dengan membuat rancangan bukaan-bukaan ruangan yang relatif besar sehingga pemandangan luar menyatu dengan desain ruang dalam. 4. Keindahan Persyaratan yang lainnya adalah keindahan. Di antara persyaratan-persyaratan untuk rumah, keindahan adalah aspek terakhir yang harus dipertimbangkan. Setelah pertimbangan-pertimbangan lain yang lebih mendasar terpenuhi, selanjutnya barulah dipertimbangkan aspek keindahannya.

2.8 Dana Pembangunan

Biaya proyek merupakan hal yang penting selain waktu. Kedua hal ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh metode pelaksanaan, pemakaian peralatan, bahan, dan tenaga kerja yang dipakai. Dengan adanya persaingan harga dalam suatu tender maka perlu adanya estimasi yang tepat dan akurat dan harus dimulai sejak pelaksanaan tender dimulai, sebab biaya yang disetujui dalam kontrak tidak dapat diubah tanpa adanya sebab yang tepat. Untuk itu diperlukan perhitungan analisa, dan pengalaman kerja yang banyak supaya tidak mengalami kerugian di kemudian hari. Menurut Ervianto 2002, biaya konstuksi dapat dibagi menjadi dua macam yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung, sebagai berikut :  Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi atau bangunan yang didapat dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan tersebut. Biaya langsung terdiri atas : Universitas Sumatera Utara 46 a. Biaya bahan bangunan b. Upah Buruh c. Biaya Peralatan  Biaya Tak Langsung Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi, tapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya tak langsung meliputi : a. Biaya overhead, adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha di lapangan. b. Biaya tak terduga, adalah biaya untuk kejadian yang mungkin terjadi atau tidak terjadi. c. Keuntungan, adalah hasil jerih payah keahlian ditambah hasil dari faktor resiko.

2.8.1 Biaya Desain

Biaya pembangunan rumah sebenarnya sudah mulai dikeluarkan pada awal proses pembangunan, yaitu pada proses desain. Bila proses desain dilakukan sendiri oleh pemilik rumah, biaya desain ini tidak terlalu terasa karena biaya yang dikeluarkan biasanya tidak terlalu besar. Biaya yang diperlukan hanya berupa biaya- biaya pada saat dilakukan koordinasi atau diskusi dengan calon penghuni yang lain biasanya anggota keluarga yang seringkali dilakukan secara informal pada saat anggota keluarga berkumpul. Kelemahan proses ini seringkali memiliki output berupa gambar rancangan bangunan yang merupakan dokumen penting bagi proses produksi bangunan pada tahap selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 47

2.8.2 Biaya Produksi

Pengertian biaya disini ada dua istilah yaitu :  Biaya cost, yang dimaksud dengan biaya di sini adalah semua pengorbanan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang.  Pengeluaran expence, yang dimaksud dengan expence ini berkaitan dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka mendapatkan sesuatu hasil yang diharapkan. Biaya yang akan dihitung di sini adalah biaya perkiraan predictive cost yaitu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan bila kegiatan itu dilaksanankan. Biaya-biaya yang akan dihitung antara lain :  Biaya investasi investment cost yaitu biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk beroperasi dengan baik.  Biaya operasional operation Cost, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka menjalankan aktivitas tersebut sesuai dengan tujuan.  Biaya Perawatan Maintenance Cost, yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjagamenjamin performance kerja atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk diopersikan yang dibedakan menjadi dua yaitu biaya perawatan rutin preventive maintenance dan biaya perawatan insidentil Giatman, 2006. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap ini adalah: a. Pengadaan Lahan Universitas Sumatera Utara 48 Untuk mendirikan bangunan tentu diperlukan lahan. Lahan ini mungkin saja telah tersedia jauh sebelum rencana pembangunan rumah muncul, atau baru disediakan setelah timbul rencana untuk membangunnya. b. Pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan Setelah kegiatan pengadaan lahan selesai dilakukan, dimulailah tahap pengurusan ijin mendirikan bangunan IMB. Pada tahap ini diperlukan dokumen-dokumen, diantaranya gambar-gambar racangan bangunan yang disiapkan pada proses desain. c. Penyiapan Lahan Setelah pengurusan IMB selesai dilakuan, aktivitas penyiapan lahan dapat dimulai. Berbagai aktivitas ini dapat dilakukan secara paralelel. d. Penyiapan Materialbahan bangunan Untuk melaksanakan proses produksi diperlukan material bangunan. Dalam penyediaan material ini pelu direncanakan manajemennya, apalagi bila material yang dibutuhkan dalam jumlah besar. e. Pelaksanaan Pembangunan Tahap pelaksanaan pembangunan merupakan rangkaian aktivitas produksi yang biasanya membutuhkan waktu yang relatif panjang. f. Pengawasan Jalannya Pembangunan Pada tahap pelaksanaan pembangunan diperlukan juga pengawasan atas jalannya pembangunan. g. Penghunian Bangunan Setelah seluruh proses produksi selesai dilaksanakan dan rumah siap dihuni maka dapat dilakukan proses penghunian. Universitas Sumatera Utara 49

2.8.3 Harga Jual

Menurut Robert J.Kodoatie 1995, seseorang atau instansi membangun suatu pemukiman atau perumahan kemudian menjualnya pada orang-orang yang menginginkannya dengan harga tertentu bisa secara kontan maupun bertahap kredit. Penjual sudah menghitung untung ruginya bila dijual secara kontan maupun bertahap dalam jangka waktu tertentu. Investasi yang ditanamkan pada proyek tersebut pada jangka waktu tertentu diharapkan akan dapat kembali dengan mendapatkan keuntungan yang disesuaikan dengan suku bunga tertentu. 2.8.4 Pajak Pajak properti merupakan pajak yang dikenakan oleh pemerintah, baik dalam bentuk pajak bumi dan bangunan ataupun pajak yang dikenakan sewaktu transaksi properti dilakukan. Besarnya tarif pajak berdasarkan ketentuan UU nomor121985 yang tealh diubah dengan UU nomor 121997 tentang PBB adalah marginal tax rate 5 x 20 dari NJOP Nilai Jual Obyek Pajak untuk nilainya kurang dari 1 milyar. Untuk obyek pajak yang NJKP Nilai Jual Kena Pajak nya di atas 1 milyar dikenakan sebesar 5 x 40 x NJOP baik dari nilai tanah maupun nilai bangunannya. Prawoto, 2003 Besarnya pajak pendapatan yang harus dihitung oleh sebuah perusahaan bisa dihitug dengan rumus sebagai berikut : P = TI T Dimana : P = Besarnya pajak TI = Pendapatan terkena pajak T = Tingkat pajak yang dikenakan untuk pendapatan terkena pajak sebesar TI Universitas Sumatera Utara 50 Dengan TI = GI – E – D – B Dimana : GI = Pendapatan Kotor E = Pengeluaran D = Depresiasi atau penyusutan B = Bunga Tingkat pajak biasanya berbeda-beda menurut besarnya pendapatan terkena pajak dari suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang TI-nya lebih kecil biasanya akan dikenakan pajak yang lebih rendah. Besarnya tingkat pajak untuk tiap interval TI tertentu bisa berubah-ubah, tergantung pada kebijakan pemerintah yang mengaturnya. Pujawan,2003 Dasar hukum Pajak Penghasilan PPh adalah undang-undang No.7 tahun 1984 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang no.7 tahun 1991 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No.10 tahun 1994. Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 21. Tarif PPh berdasarkan besarnya penghasilan sebagai berikut : 1. Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- tarif pajak 10 2. Rp 50.000.000,- sampai Rp 100.000.000,- tarif pajak 15 3. Di atas Rp 100.000.000,- tarif pajak 30 Universitas Sumatera Utara 51 2.9 Metode dan Desain Riset Pemasaran 2.9.1 Pengertian dan Macam-Macam Metode Riset