Variabel-variabel Perataan Laba Motivasi-motivasi Perataan Laba

berkepentingan terhadap perusahaan baik investor, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak lainnya. Menurut Eckel 1981 dalam Stolowy Breton 2000 terdapat tiga hal penting yang berhubungan dengan prilaku perataan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Keputusan manajer yang dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dan cara kerja merupakan prilaku yang berkaitan dengan natural smoothing. Selanjutnya tindakan yang secara tidak langsung termasuk praktik operasional tertentu berkaitan dengan real smoothing, sedangkan pilihan akuntansi yang digunakan adalah hal yang berhubungan dengan artificial smoothing. Lebih jauh Koch 1981 masih dalam Stolowy Breton juga menjelaskan bahwa perataan laba merupakan hal yang lebih besar dengan penggunaan akuntansi variabel artificial daripada dengan variabel ril transactional. Namun sejauh ini dalam praktiknya tiga macam smoothing yang telah dijelaskan tersebut seringkali hampir tidak dapat dibedakan karena ketiganya dapat dipertimbangkan sebagai hal-hal yang saling berkaitan, sehingga dapat dikatakan bahwa praktik perataan smoothing dapat didasarkan pada banyak variabel.

2.2.6.2. Variabel-variabel Perataan Laba

Moses 1987 mengemukakan bahwa variabel-variabel yang digunakan oleh manajer dalam usaha meratakan angka-angka akuntansi yang sebenarnya merupakan bentuk dari instrumen perataan atau biasa dikenal dengan istilah smoothing devices. Karakteristik dari smoothing device sebagai berikut: 1. Manajemen mungkin saja mengurangi variabilitas dalam laba yang dilaporkan karena usaha yang dilakukan manajemen berhubungan dengan laba jangka panjang untuk periode-periode selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 2. Penggunaannya hanya sekali dan tidak seharusnya memasukkan atau melibatkan perusahaan pada tindakan yang lebih khusus di masa yang akan datang.

2.2.6.3. Motivasi-motivasi Perataan Laba

Perataan laba yang dilakukan oleh pihak manajemen tidak hanya sekedar untuk mempertahankan kinerja atau untuk meningkatkan kemakmuran pribadi, namun lebih jauh lagi manajemen menginginkan adanya keseimbangan yang dapat memberikan keuntungan, baik dari sisi ekonomis maupun psikologis. Hepworth 1953 dalam Belkaoui 2000 mengklaim bahwa terdapat motivasi yang dilakukan oleh manajer berhubungan dengan perataan laba yaitu keinginan untuk mengembangkan hubungan dengan kreditor, investor dan pekerja serta memperkecil siklus bisnis melalui proses psikologis. Ada berbagai macam motivasi yang ingin dicapai oleh pihak manajemen dalam perataan laba sebagaimana telah dirangkum oleh Juniarti Corolina 2005, yaitu 1 mencapai keuntungan pajak, 2 untuk memberikan kesan baik dari pemilik dan kreditor terhadap kinerja manajemen, 3 mengurangi fluktuasi pada pelaporan laba dan mengurangi risiko, sehingga harga sekuritas yang tinggi menarik perhatian pasar, 4 untuk menghasilkan pertumbuhan profit yang stabil, dan 5 untuk menjaga posisikedudukan mereka dalam perusahaan. Menurut Foster 1986 dalam Dwiatmini dan Nurcholis 2001 bahwa perataan laba juga dilakukan oleh manajer untuk beberapa hal berikut: 1. Memperbaiki citra perusahaan dengan memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tingkat resiko yang rendah. 2. Memberikan informasi yang relevan dalam rangka melakukan prediksi terhadap laba di masa yang akan datang. 3. Berusaha meningkatkan kepuasan bagi relasi bisnis perusahaan. 4. Meningkatkan persepsi pihak eksternal bahwasanya perusahaan memiliki kemampuan manajemen yang baik. Universitas Sumatera Utara 5. Adanya motivasi untuk meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen. Bhat 1996 dalam Dwiatmini dan Nurcholis 2001 juga ikut memberikan adanya motivasi terhadap perataan laba oleh manajemen yang terdiri dari empat faktor yaitu 1 karena adanya keinginan manajemen dalam memperbaiki persepsi investor terhadap resiko perusahaan yang akan berdampak pada naiknya firm value, 2 menjaga skema kompensasi yang tetap dari waktu ke waktu bagi manajer guna menunjang prestasi yang dicerminkan melalui kinerja, 3 income smoothing mampu memberikan ukuran yang paling baik bagi kualitas manajemen sehingga dapat memberikan kesan baik bagi investor, 4 meningkatkan stabilitas harga saham melalui pengurangan dalam fluktuasi laba. Motivasi lain yang juga dikemukakan oleh Bleidernan dalam Belkaoui 2000 bahwa ada dua alasan yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam melakukan perataan laba yang dilaporkan. Alasan pertama Beidelman mengemukakan asumsi bahwa suatu arus laba yang stabil akan mampu mendukung tingkat dividen yang lebih tinggi daripada suatu arus laba yang lebih variatif. Hal ini akan memberikan efek menguntungkan terhadap nilai perusahaan serta mengurangi resiko yang ada. Alasan selanjutnya diungkapkan oleh Bleidernan bahwasanya prilaku perataan laba merupakan indikasi atas kemampuan perusahaan dalam mengatasi siklus secara alami dalam mengendalikan laba yang dilaporkan dan kemungkinan dapat mengurangi korelasi antara expected return perusahaan dengan return portofolio pasar. Alasan kedua ini lebih menginginkan akan adanya pengakuan oleh investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam menormalkan laba serta mengurangi kovarian return pasar, sehingga keuntungan bagi perusahaan adalah meningkatnya nilai saham yang diperdagangkan.

2.2.6.4. Dimensi Perataan Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financial Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 57 97

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 36 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: SuatuKasusPada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1 3 58

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 27