Pengaruh Financial Leverage terhadap Propensity Income Smoothing Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Propensity Income

dengan investor di Indonesia dalam melakukan pengambilan keputusan investasinya dimana mereka telah menggunakan informasi yang ada dilaporan keuangan.

4.2.2. Pengaruh Financial Leverage terhadap Propensity Income Smoothing

Financial leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kewajibannya. Bagi investor biasanya selalu menghindari risiko kerugian sehingga rasio ini menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh investor. Semakin tinggi rasio leverage berarti semakin besar pula proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai dari hutang, rasio ini sangat terkait dengan upaya manajemen dalam mengendalikan kewajiban-kewajiban kepada pihak lainnya pikak ketiga. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa financial leverage secara parsial tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap indikasi kecendrungan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil hipotesis penelitian diperoleh bahwa financial leverage X 2 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap propensity income smoothing Y, dengan nilai koefisien sebesar 0.002, ini dapat diartikan semakin besar nilai financial leverage maka semakin besar kecendrungan perusahaan melakukan praktik perataan laba. Hal ini menunjukkan tidak berpengaruhnya financial leverage terhadap indikasi kecendrungan perataan laba yang dilakukan oleh manajemen disebabkan proporsi tingkat hutang perusahaan masih pada batas yang wajar serta pengelolaan hutang oleh pihak manajemen telah berjalan dengan baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Silviana 2009 dan Dewi dan Carina 2008 namun bertentangan dengan hasil penelitian Jin dan Machfoedz 1998 dan Masodah 2007. Masodah menunjukkan financial leverage memiliki hubungan signifikan terhadap kecendrungan praktik perataan laba, dimana apabila nilai debt to equity perusahaan semakin tinggi maka Universitas Sumatera Utara perusahaan tersebut tidak memiliki kecendrungan melakukan praktik perataan laba.

4.2.3. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Propensity Income

Smoothing Pertumbuhan Perusahaan juga sering menjadi sorotan publik disamping profitabilitas dan ukuran perusahaan, hal ini disebabkan para investor sering memusatkan perhatiannya pada pertumbuhan pendapatan per lembar sahamnya dalam melakukan analisis. Peraturan pemerintah yang cukup mengikat yang semula diduga dapat dijadikan sarana melakukan praktik perataan laba, seperti adanya peraturan tentang kompensasi kerugian ternyata tidak terbukti menjadi salah satu motivasi suatu sektor industri tertentu berpengaruh terhadap tindakan perataan laba UU PPh 17 tahun 2000 pasal 6 ayat 2 dalam Juniarti dan Corolina, 2005. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan secara parsial tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap indikasi kecendrungan praktik perataan laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil hipotesis penelitian diperoleh bahwa pertumbuhan perusahaan X 3 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap propensity income smoothing Y, dengan nilai koefisien sebesar 0.000. Ini dapat diartikan semakin besar nilai pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kecendrungan perusahaan melakukan praktik perataan laba. Kondisi ini menandakan bahwa investor dalam menginvestasikan dananya tidak didasari tinggi rendahnya variabel pertumbuhan earning per share perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kallapur dan Trombley 1999, dan Kustono 2009. Hasil penelitian Kustono 2009 mengindikasi bahwa pada pengelola perusahaan manajemen merasa perlu untuk melakukan paralelisasi antara pertumbuhan dengan Universitas Sumatera Utara laba. Argumennya adalah bahwa perlakuan semacam itu akan menghindarkan manajemen dari tuntutan negatif pihak prinsipal. Sedangkan Syukriy dan Abdul 2000 dalam penelitiannya menyatakan bahwa secara univariate faktor earning per share memiliki pengaruh terhadap kecendrungan perataan laba tetapi secara multivariate variable earning per share tidak memiliki pengaruh terhadap kecendrungan perataan laba.

4.2.4. Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage dan Pertumbuhan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financial Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 57 97

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 36 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: SuatuKasusPada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1 3 58

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 27