Metode Analisis Data Analisis Statistik Inferensial

Berdasarkan uraian di atas maka operasionalisasi variabel penelitian pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian: Definisi, Indikator dan Skala Ukur Variabel Definisi Operasional Indikator Penguku ran Perataan Laba Y Pengurangan variabilitas atau flluktuasi laba. Diukur dengan Index Eckel, melalui variabel dummy untuk indikasi perata laba = 1 dan bukan perata = 0 Nominal Profitabilitas X1 Kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak dengan memanfaatkan aktiva perusahaan. Rasio Financial Leverage X2 Kemampuan perusahan dalam memenuhi seluruh kewajiban Rasio Pertumbuhan Perusahaan X3 Kemampuan perusahaan meningkatkan pertumbuhan laba dalam setiap unit saham biasa yg digunakan. Rasio

3.7. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model logit logistic regression, dianggap sesuai karena variabel dependennya berupa variabel dummy binary dependent variable atau bersifat dikotomi Hair et al. 1998. Model statistik ini digunakan untuk menentukan probabilitas perusahaan menggunakan perataan laba, dimana:  laba perataan melakukan i perusahaan Jika laba perataan melakukan tidak i perusahaan Jik i P 1  Melalui model ini ingin dijelaskan prediksi perusahaan yang diindikasikan melakukan perataan laba dengan menghubungkannya dengan variable explanatory yaitu X 1, X 2 dan X 3 Dalam mengestimasi model regresi logistik menggunakan teknik maximum likelihood. Alat analisis ini menggunakan iterasi untuk memperkecil nilai -2 log-likelihood -2LL. Semakin kecil nilai -2LL semakin bagus model yang dihasilkan Hair et al. 1998. Universitas Sumatera Utara Kelebihan dari metode logistik menurut Kuncoro 2004 adalah lebih fleksibel dibandingkan teknik lain, yaitu: 1. Model ini tidak memerlukan asumsi normalitas atas variabel independen yang digunakan dalam model. Artinya variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linear maupun memiliki varian yang sama dalam setiap kelompok. 2. Variabel independen dalam model logit bisa campuran dari variabel kontinu, diskrit dan dikotomi dummy. 3. Regresi logistik amat bermanfaat digunakan apabila distribusi respon atas variabel dependen diharapkan non linear dengan satu atau lebih variabel bebas. Model logistik bisa dibentuk ke dalam dua model empiris sebagai berikut: a. Model logitnya adalah: gX = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 b. Model prediksinya adalah:     3 3 2 2 1 1 1 1 X b X b X b b e X P       ; Perusahaan diprediksi melakukan perataan laba jika p 0,5 dimana: P = probabilitas melakukan perataan laba b 1 ...b 3 = koefisien regresi logistik X 1 ...X 3 = variabel independen 3.8. Pengujian Hipotesis 3.8.1. Uji Kecocokan Model Uji Secara KeseluruhanUji Serempak Uji kecocokan model dilakukan untuk mempelajari sejauh mana kecocokan model regresi logistik yang dipakai. Untuk melakukan pengujian tersebut perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Fungsi log likelihood LL yang didefinisikan:                    i i i i X p Y X p Y L 1 ln 1 ln  dimana β menyatakan vektor dari parameter model. Universitas Sumatera Utara 2. Statistik uji X 2 sama dengan selisih -2Log Likelihood tanpa variabel bebas dan -2Log Likelihood 1 termasuk variabel bebas. Statistik ini dipakai untuk menguji hipotesis: H : β 1 = β 2 = β 3 = 0: Profitabilitas, financial Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh dalam memprediksi perusahaan yang melakukan perataan laba. H 1 : Paling sedikit ada satu β i  0; i= 1, 2, 3: Profitabilitas, financial Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan secara bersama-sama berpengaruh dalam memprediksi perusahaan yang melakukan perataan laba. Kriteria uji: Tolak H pada taraf kekeliruan  dan derajat bebas db = p = jumlah parameter jika   2 : 1 2 p hitung     

3.8.2. Uji Parsial Uji Signifikansi Masing-masing Koefisien Regresi Variabel BebasPrediktor

Untuk menguji signifikansi keberartian masing-masing koefisien regresi variabel bebasprediktor digunakan hipotesis statistik sebagai berikut: H : β i = 0 Profitabilitas, financial Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan secara individu tidak berpengaruh dalam memprediksi perusahaan melakukan perataan laba. H 1 : β i  0 Profitabilitas, financial Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan secara individu berpengaruh dalam memprediksi perusahaan melakukan perataan laba. Jika hipotesis 0 diterima berarti variabel yang diuji dapat dikatakan tidak signifikan untuk menyebabkan terjadinya perbedaan dalam perataan laba, sebaliknya jika hipotesis 0 ditolak dan yang diterima hipotesis alternatif H 1 Universitas Sumatera Utara berarti variabel yang diuji dapat dikatakan signifikan untuk menyebabkan terjadinya perbedaan dalam perataan laba. Uji wald digunakan untuk menguji apakah masing-masing koefisien regresi logistik signifikan. Uji wald sama dengan kuadrat dari rasio koefisien regresi logistik β dan Standard Error. Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik Wald Hosmer: 2000, yang mempunyai pendekatan distribusi X 2 , yaitu:     2 2 ˆ ˆ i i SE wald    dimana: i  ˆ = nilai taksiran koefisien regresi logistik variabel ke-i yang diperoleh.   i SE  ˆ = nilai standar error dari taksiran koefisien regresi logistik variabel ke-i yang diperoleh. Kriteria uji : tolak H pada  = 5 yang ditetapkan pengujian signifikan jika   2 1 : 1     w Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, jumlah bank umum yang go public di Indonesia pada akhir tahun 2004 berjumlah 25 bank. Obyek dalam penelitian ini adalah bank umum go public yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode sampel jenuh. dengan memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan. Berdasarkan proses seleksi, diperoleh sebanyak 19 perusahaan perbankan yang dipilih sebagai sampel. Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 114 yang didapat dari 19 x 6 perkalian antara jumlah sampel dengan jumlah tahun dalam pengamatan. Berikut profil perusahaan perbankan yang go publik di Bursa Efek Indonesia yang dijadikan sampel penelitian:

4.1.1.1. PT Bank ICB Bumiputera Tbk

Bank Bumiputera mulai beroperasi sebagai bank umum sejak 12 Januari 1990 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No.10KMK.0131990 tanggal 4 Januari 1990 dan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.221147UPPSPSbD tanggal 20 Januari 1990, keduanya tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Umum kepada PT Bank Bumiputera Indonesia. Pada saat pendiriannya Bank Bumiputera 100 dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912, perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia.

4.1.1.2. PT Bank Central Asia Tbk

BCA berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Krisis tahun 1997, berdampak pada pengambil alihan BCA oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN pada tahun 1998. BCA berhasil pulih Universitas Sumatera Utara kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000. Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55 yang berasal dari divestasi BPPN. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 lagi dari saham miliknya di BCA. Pada tahun 2002, BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut.

4.1.1.3. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

BNI didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Bank ini dipersiapkan menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pada 1955 Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang- Undang Darurat No. 2 tahun 1955.

4.1.1.4. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk

PT. Bank Nusantara Parahyangan Bank BNP didirikan pada tanggal 18 Januari 1972 dengan nama PT. Bank Pasar Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, pada bulan juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional, sekaligus berganti nama menjadi PT. Bank Nusantara Parahyangan. Pada tahun 2000 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 15 September 2000, Bank BNP mengubah status perusahaannya menjadi perusahaan publik terbuka. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.5. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk

Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia pribumi. Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

4.1.1.6. PT Bank Mutiara Tbk

Bank Century didirikan pada 6 Desember 2004 merupakan hasil merger tiga bank yakni Bank CIC International, Bank Pikko dan Bank Danpac sejak 21 November 2008 diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS berubah nama menjadi PT Bank Mutiara

4.1.1.7. PT Bank Danamon Tbk

Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Tahun 2000, Bank Danamon menjadi bank utama dalam penggabungan 8 Bank Bank Take Over. Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih mayoritas kepemilikan sahamnya oleh konsorsium Asia Finance Indonesia di bawah kendali Temasek Holdings. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.8. PT Bank Eksekutif Internasional Tbk

PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk didirikan tanggal 11 September 1992 dan pada tanggal 16 Januari 1996 berganti nama PT. Executive International Bank menjadi perseroan PT. Bank Eksekutif Internasional. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 9 Agustus 1993.

4.1.1.9. PT Bank Kesawan Tbk

Pada tahun 1913 Khoe Tjin Tek dan Owh Chooi Eng mendirikan NV Chunghwa Shangyeh The Chinese Trading Company Limited di Medan. NV Chunghwa Shangyeh bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan selain juga bergerak di bidang perdagangan umum. Tahun 1958 NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum dan pada tahun 1962 bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh. Pada tahun 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan. Kantor Pusat Bank Kesawan direlokasi atau hijrah ke Jakarta pada tahun 1990. Bank Kesawan menjadi Bank Publik pada tahun 2002 dengan Penawaran Saham Umum Perdana sejumlah 78,8 juta lembar melalui Bursa Efek Jakarta.

4.1.1.10. PT Bank Mandiri Persero Tbk

PT Bank Mandiri Persero Tbk. merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya BBD, Bank Dagang Negara BDN, Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.11. PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII didirikan 15 Mei 1959. BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia. Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services Labuan Sdn. Bhd. MOCS, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad Maybank, menyelesaikan pengambilalihan 100 saham Sorak Financial Holdings Pte, Ltd, pemilik 55,51 saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII dan meningkatkan kepemilikannya.

4.1.1.12. PT Bank Permata Tbk

Permata Bank didirikan pada 18 Febuari 2002, dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih PermataBank dan memulai proses transformasi secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap PermataBank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,01 pada tahun 2006.

4.1.1.13. PT Bank Swadesi Tbk

PT. Bank Swadesi Tbk. Bank didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906KMK.0131989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Universitas Sumatera Utara Direksi Bank Indonesia No. 2768KEPDIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.

4.1.1.14. PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Victoria Internasional didirikan pada tahun 1992 di Jakarta. Pada tahun 1994 PT Bank Victoria Internasional memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai Bank Umum dan mulai beroperasi secara komersial dan tahun1997 PT Bank Victoria Internasional memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing.

4.1.1.15. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk., didirikan dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation tanggal 7 September 1973. Pada tanggal 10 Juli 1990, PT. Inter-Pacific Financial Corporation mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Tanggal 19 Mei 1992, PT. Inter-Pacific Financial Corporation berubah nama menjadi PT. Inter- Pacific Bank. Pada tanggal 24 Februari 1993, PT. Inter-Pacific Bank mendapatkan izin usaha sebagai bank umum. Berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 12 Juli 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

4.1.1.16. PT Bank Mayapada Tbk

Bank Mayapada adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta. Didirikan pada tahun 1997. Universitas Sumatera Utara

4.1.1.17. PT Bank Mega Tbk

Bank Mega adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Bank ini berbasis di Jakarta dan merupakan bagian dari Para Group. Didirikan pada tahun 1969.

4.1.1.18. PT Bank OCBC NISP Tbk

Bank OCBC NISP sebelumnya bernama Bank NISP adalah sebuah bank swasta di Indonesia. Bank ini didirikan 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch-Indische Spaar en Deposito Bank. Pada 1981, sempat berganti nama menjadi NV. Spaar En Deposito yang diuraikan sebagai Bank Nilai Inti Sari Penyimpan disingkat NISP, bank ini kemudian lama dikenal sebagai Bank NISP. Semenjak 16 Oktober 2008, Bank NISP resmi berganti nama dan logo menjadi Bank OCBC NISP. Nama perusahaan juga turut diubah dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk. Saat ini mayoritas saham Bank NISP dimiliki oleh OCBC Group yang berlokasi di Singapura. OCBC merupakan penyedia jasa perbankan dan asuransi terbesar di Singapura.

4.1.1.19. PT Bank Pan Indonesia Tbk

Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Mencatatkan sahamnya perdana di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 sebagai bank Go Public yang pertama.

4.1.2. Analisis Statistik Deskriptif

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat 4 variabel. Dengan variabel dependen adalah perataan laba dan variabel independen adalah Return on Assets, Debt to Equity Ratio dan Earnings per Share. Tabel 4.1 berikut akan menunjukkan statistik deskriptif dari kempat variabel tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PL_Y 114 .00 1.00 .4211 .49591 ROA_X1 114 -128.55 4.09 .0778 12.28565 DER_X2 114 -31.53 35.23 10.2989 6.26500 G_EPS 114 -12877.61 10200.00 -43.2299 1603.96197 Valid N listwise 114 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS. Dari Tabel 4.1 diatas maka data-data tersebut dapat deskriptifkan sebagai berikut: a. Jumlah seluruh observasi pengamatan penelitian adalah 114 observasi pengamatan. Dengan tiga 3 variabel independen dan satu 1 variabel dependen yang digunakan adalah Propensity Income Smoothing. b. Variabel independen pertama, yaitu Return on Assets memiliki nilai minimum sebesar -128.55 dan nilai maksimum sebesar 4.09. Nilai minimum menunjukkan tingkat profitabilitas emiten paling rendah sebesar -128.55. Nilai ROA maksimum sebesar 4.09, hal ini menunjukkan bahwa ada emiten yang memiliki ROA negatif dan menunjukkan bahwa emiten memiliki Total Laba Bersih yang relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan nilai aktiva rata-rata yang dimiliki emiten. Sementara nilai rata-rata mean dari data ROA sebesar 0.08. Sedangkan penyimpangan dari rata-rata sebesar 12.28 artinya tidak terlalu besar penyimpangan yang terjadi dengan rata-rata ROA yang dimiliki oleh masing-masing emiten. c. Variabel independen yang kedua adalah Debt to Equity Ratio DER menunjukkan bahwa DER yang merupakan rasio hutang berbanding dengan ekuitas yang dimiliki memiliki nilai minimum sebesar -31.53 dan nilai maksimum sebesar 35.23 . Nilai minimum menunjukkan bahwa DER emiten ada yang memiliki nilai ekuitas negatif. Nilai DER maksimum sebesar 35.23, hal ini menunjukkan bahwa nilai DER yang dimiliki oleh emiten lebih besar dibandingkan nilai ekuitas bersih rata- rata nya. Sementara nilai rata-rata mean dari data DER sebesar 10.30 Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa emiten rata-rata memiliki hutang yang besar dari keseluruhan rata-rata. Sedangkan penyimpangan dari rata-rata sebesar 6.27 artinya terlalu besar penyimpangan yang terjadi dengan rata-rata DER yang dimiliki oleh rata-rata emiten. d. Variabel independen ketiga, yaitu Pertumbuhan Earnings per Share memiliki nilai minimum sebesar Rp.-12877.61 dan nilai maksimum sebesar Rp.10200.00. Nilai minimum menunjukkan tingkat rasio imbal hasil atas laba per lembar saham paling rendah sebesar Rp.- 12877.61. Nilai pertumbuhan EPS maksimum sebesar Rp.10200 per lembar saham, hal ini menunjukkan bahwa ada emiten yang memiliki PER positif dan menunjukkan bahwa laba dibanding per lembar saham emiten relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai lembar saham yang dimiliki oleh emiten. Sementara nilai rata-rata mean dari data EPS sebesar 43.23. Sedangkan penyimpangan dari rata-rata sebesar 1603.96 artinya terlalu besar penyimpangan yang terjadi dengan rata-rata EPS yang dimiliki oleh masing-masing emiten. e. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Perataan Laba, variabel ini juga merupakan variabel numerik yang menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang melakukan Perataan Laba diberi nilai satu 1 sebagai nilai maksimum dan yang tidak melakukan perataan laba diberi nilai nol 0 sebagai nilai minimum. Sehingga dengan jelas dapat diketahui bahwa range antara data adalah sebesar satu 1, dengan nilai rata-rata mean sebesar 0.42 dan standard deviasi sebesar 0.50, yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antar nilai rata-rata mean dengan nilai data rata-rata. Universitas Sumatera Utara

4.2. Analisis Statistik Inferensial

4.2.1. Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit atau tidak dengan data. Seperti yang dikatakan dalam buku Hosmer dan Lemeshow, 2000 bahwa ”...the model contains those variabel main effect as well as interactions that should be in the model and the variables have been entered in the correct functional form”. Nilai yang diberikan untuk variabel dependen dimana variabel ini adalah variabel yang menggunakan variabel dummy adalah 1 dan 0. Apabila bernilai 1 bermakna emiten melakukan perataan laba dan apabila bernilai 0 maka emiten tidak melakukan perataan laba. Tabel 4.2 Block 0: Beginning Block Iteration History

a,b,c

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financial Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 57 97

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 36 76

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: SuatuKasusPada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

1 3 58

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 27