4. Fungsi Internal Auditor
Secara umum fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Agar internal auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik ada beberapa
syarat yang harus dimiliki. Menurut Tjitrosudojo 2000:189 mengemukakan tujuh ciri yang
harus dimiliki oleh seorang internal auditor yaitu : a.
Ia harus mempunyai pandangan yang luas untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan. Ia harus berpikir sebagai seorang
pimpinan organisasi yang tidak terkekang oleh program pemeriksaan atau tradisi.
b. Pandangan yang luas tersebut harus didasarkan pada pertimbangan
yang sehat. Dalam mengambil suatu keputusan yang mantap ia harus memperoleh semua fakta yang diperlukan.
c. Pemeriksaan yang modern haruslah percaya pada diri sendiri dan
kepada pekerjaannya. Kepercayaan dibuktikan dengan adanya keberanian untuk memasuki bidang pekerjaan baru.
d. Imajinasi merupakan jiwa penggerak kemajuan
e. Inisiatif adalah kekuatan yang melengkapi gagasan
f. Sikap Harus memelihara hubungan baik dengan pihak yang
diperiksanya g.
Kepemimpinan Pemeriksaan harus mempunyai sifat kepemimpinan yang diperlukan untuk melancarkan kepercayaan dan untuk
meransang tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka syarat minimal yang harus dimiliki seorang internal auditor setidak-tidaknya meliputi :
a. Pengetahuan yang baik dibidang akuntansi dan auditing
b. Sikap yang objektif dan independent
c. Sifat jujur, bijaksana dan mampu bekerja sama
15
Universitas Sumatera Utara
d. Disamping itu perlu juga pemahamannya tentang rencana
organisasi Bidang internal audit yang banyak dikenal pada mulanya tertuju pada
pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan financial audit. Namun sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan
informasi bagi manajemen sebagai in out dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, maka kegiatan operasional manajemen juga
dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa internal auditor. Bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit.
Setelah memahami uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internal auditor memiliki andil yang cukup tinggi bagi suatu perusahaan.
Sebagai seorang staf dari pimpinan perusahaan, seorang internal auditor harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang
sistem pengawasan intern dapat berlangsung dengan optimal. Seorang internal auditor bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas
atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya. Sejalan dengan perkembangan jaman yaitu perkembangan sistem
informasi akuntansi. Aktivitas internal auditor yang dijalankan melalui fungsi-fungsi internal auditor telah diartikan sebagai suatu pemeriksaan
dan penyajian data yang objektif mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi dan komentar atas aktivitas manajemen yang diperiksanya.
Menurut Kosasih 2000:277-278 menggolongkan secara terperinci fungsi internal auditor yaitu :
16
Universitas Sumatera Utara
a. Menentukan baik tidaknya internal auditor dengan memperhatikan
pemisahan fungsid an apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan.
b. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaannya
mentaati peraturan, rencana policy, dan prosedur yang telah ditetapkan sampai menilai apakah hal yang tersebut dapat
diperbaiki atau tidak.
c. Memverifikasi adanya dan keutuhan kekayaan asset termasuk
mencegah dan menemukan penyelewengan. d.
Menilai kehematan, efisiensi, efektivitas kegiatan e.
Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manajemen disertai rekomendasi perbaikannya.
Fungsi-fungsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Dengan mengkaji ulang secara cermat atas bagian organisasi dan uraian fungsi yang menjelaskan pemnagian tugas-tugas. Tinjauan ulang ini harus
memperlihatkan apakah pengawasan atas setiap orang didalam perusahaan memadai atau tidak dan tidak boleh seorang pun yang menempati posisi
yang bertentangan dengan kebijaksanaan pengawasan internal yang sehat. b.
Mengetahui apakah pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
c. Dengan mencocokkan daftar kekayaan perusahaan dengan kenyataan yang
ada d.
Memastikan bahwa sistem akuntansi yang ada telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan perusahaan dan apakah laporan telah disusun
dengan benar. e.
Dengan melaporkan secara objektif apa yang telah ditemukan selama pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perbaikannya kepada
manajemen. 17
Universitas Sumatera Utara
Menurut Holmes dan Burns 2000:154 “berpendapat bahwa, agar fungsi internal auditor itu bisa bekerja secara efektif maka adanya sasaran-
sasaran atau pemeriksaan tertentu yang harus ditetapkan dan harus senantiasa dikaji ulang. Sasaran-sasaran yang dimaksud adalah :
a Sasaran pengawasan akuntansi, b Sasaran pengawasan administratif” Dari keterangan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Sasaran
pengawasan akuntansi accounting control objectives
Dalam mencapai sasaran pengawasan akuntansi, para auditor harus menentukan keandalan pengawasan akuntansi yang berlangsung
memusatkan perhatian kepada pencegahan atau penemuan kekeliruan dan penyelewengan atau kecurangan yang material. Ada beberapa langkah
yang dapat diterapkan oleh auditor dalam mencapai sasaran ini yaitu : 1
Mengidentifikasi jenis kekeliruan dalam penyelewengan akuntansi yang mungkin terjadi
2 Menetapkan prosedur yang harus mencegah atau menemukan
kekeliruan dan penyelewengan semacam itu. 3
Menuju transaksi serta prosedur-prosedur untuk menentukan apakah prosedur-prosedur yang diperlukan sudah digariskan dan dipatuhi
secara memuaskan. 4
Mengevaluasi semua jenis kekeliruan dan penyelewengan yang tidak terdapat dalam prosedur pengendalian internal yang ada. Ini akan
membantu dalam menentukan pengaruhnya terhadap sifat, watak atau luasnya prosedur auditing.
18
Universitas Sumatera Utara
b.
Sasaran pengawasan administratif administration control objektif
Untuk mencapai sasaran pengawasan administratif, auditor bertanggung jawab menentukan ketaatan terhadap kebijaksanaan
perusahaan dan mencatat serta melaporkan penyimpangannya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan internal auditor untuk mencapai
sasaran ini yaitu : 1
Evaluasi atas upaya organisasional seperti yang dicerminkan oleh hubungan pelaporan dalam perusahaan.
2 Tinjauan ulang yang cermat atas bagan organisasi dan uraian posisi
yang menjelaskan pembagian upaya-upaya itu. Tinjauan ulang ini harus memperlihatkan apakah memadai atau tidak dan tidak boleh ada
seorangpun yang menempati posisi yang bertentangan dengan kebijakan pengendalian internal yang sehat.
3 Evaluasi atas saluran komunikasi didalam perusahaan khususnya
komunikasi dengan manajemen puncak dan dengan komite audit. Saluran ini harus diterapkan dengan jelas sehingga pelaporan akan
tetap aktual dan objektif. 4
Pengujian dan evaluasi atas kebijakan perusahaan Walaupun ada pemisahan fungsi-fungsi atas dasar tujuan audit intern.
Namun pada dasarnya kedua fungsi tersebut mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya dalam meningkatkan hasil guna sistem
pengawasan internal. 19
Universitas Sumatera Utara
5. Kedudukan Internal Auditor