3 Bebas dari segala usaha manajer yang berusaha membatasi aktivitas
yang diperiksa atau membatasi pemerolehan bahan bukti 4
Bebas dari kepentingan pribadi yang menghambat verifikasi audit
c. Independensi dalam pelaporan
Independensi dalam pelaporan dapat berupa : 1
Bebas dari perasaan wajib memodifikasi dampak atau signifikansi dari fakta-fakta yang dilaporkan
2 Bebas dari tekanan untuk tidak melaporkan hal-hal yang signifikan
dalam laporan audit 3
Menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini dan
rekomendasi dalam interpretasi auditor. 4
Bebas dari segala usaha meniadakan perhitungan auditor mengenai fakta atau opini dalam laporan internal auditor.
7. Laporan Internal Audit
Hasil akhir dari pelaksanaan internal audit dituangkan dalam suatu bentuk laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik. Laporan
hasil internal auditor merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja kepada manajemen yaitu sebagai media
informasi untuk menilai sejauh mana tugas-tugas yang dibebankan dapat 29
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan. Adapun isi atau materi laporan internal auditor menurut Boynton dkk 2003:494 yaitu :
a. Suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan
setelah pemeriksaan audit selesai. Laporan intern itu bisa dalam bentuk tertulis atau lisan dan dapat disampaikan secara formal
ataupun informal.
b. Internal auditor harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada
tingkatan manajemenh yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final.
c. Laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat
waktu. d.
Laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit, dan bilas tepat laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan
pendapat auditor. e.
Laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan mengakui kinerja serta tindakan korektif yang
memuaskan. f.
Pandangan audit tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan audit.
g. Direktur internal audit atau designee harus mereview dan
menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan.
Menurut Sawyer’s 2005:36 kode etik dan standar praktik professional Audit Internal dari Ikatan Auditor Internal Institute of
Internal Auditors-IIA memberikan mekanisme bagi auditor untuk melaporkan hasil audit, temuan, opini, atau informasi yang diperoleh
selama audit. Mekanisme tersebut adalah : a.
Pelaporan ketingkat manajemen yang berwenang b.
Pelaporan ke komite audit c.
Pelaporan ke dewan direksi The Institute of Internal Auditors 2001:282 memberikan defenisi
laporan audit sebagai berikut : “Audit report is a communication cocering the objective of the assignment, the scope of the examination,
30
Universitas Sumatera Utara
anylimitation made or encountered and the findings and the recommendation”.
Laporan auditor menurut defenisi di atas merupakan suatu komunikasi yang didalamnya tujuan dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan yang
dibuat juga saran atau rekomendasi kepada pimpinan perusahaan. Adapun tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut :
a. Laporan auditor adalah merupakan hasil kesimpulan dari hasil
pemeriksaan b.
Menyajikan temuan-temuan ini dari hasil pemeriksaan berlangsung c.
Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi
Laporan internal audit dapat berupa laporan lisan dan laporan tertulis. Dalam data tertulis, laporan disampaikan secara lengkap dan menyeluruh
comprehensive. Sementara laporan lisan dapat berupa pemaparan atas hal-hal yang dianggap perlu ditonjolkan dan cenderung informasi yang
disampaikan tidak menyeluruh. Dalam penyampaian laporan tertulis ada beberapa pedoman yang
harus diikuti agar laporan tersebut mudah dipahami oleh pihak pembaca laporan. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu sistematika penyusunan
laporan yang digtunakan oleh internal auditor. Menurut Sukrisno Agoes 2004:236, untuk dapat menyusun laporan
dengan baik dan agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, maka ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan pedoman :
31
Universitas Sumatera Utara
a. Objective
b. Clear jelas
c. Concise singkat tetapi padat
d. Constructive membangun
e. Timely tepat waktu
Kriteria diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Objective Pembaca mengharapkan penyajian hasil yang terus terang dan
berdasarkan fakta. Bila auditor melindungi, mengkualifikasi atau menutupi temuan penting akan menjengkelkan pembaca yang mencari
kesimpulan dan rekomendasi. b.
Clear jelas Setiap laporan harus menggunakan suatu strategi yang tepat untuk
informasi penting yang akan disajikan, bahasa laporan harus kreatif, kata-kata yang dipilih dan susunannya harus mencerminkan tingkat
kepentingan yang bervariasi diantara item yang disajikan. c.
Concise singkat tetapi padat Kalimat-kalimat harus dibuat secara singkat dan ringkas mengenai ide-
ide penting. Penjelasan yang terlalu panjang dan sangat rinci akan membingungkan pembaca.
d. Timely tepat waktu
Nilai laporan audit secara langsung berhubungan dengan kecepatan informasi.
32
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sawyers 2005:81, beberapa prinsip untuk menetapkan sistem pelaporan reporting internal yang efektif adalah sebagai berikut :
a. Laporan harus dibuat sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
b. Individu-individu atau unit-unjit harus diminta melaporkan hal-hal
yang menjadi tanggung jawabnya. c.
Biaya mengakumulasi data dan menyiapkan laporan harus dibandingkan dengan manfaat yang akan didapat.
d. Laporan harus sederhana mungkin, dan konsisten dengan sifat subjek
yang menjadi masalah. Laporan harus berisi informasi yang melayani kebutuhan pengguna. Klasifikasi dan terminology umum harus
digunakan sebanyak mungkin untuk menghindari kebingungan.
e. Sedapat mungkin laporan kinerja memperhatikan perbandingan
dengan standar biaya kualitas dan kuantitas yang ditetapkan. Biaya- biaya yang bisa dikendalikan harus dipisahkan.
f. Jika kinerja tidak bisa dilaporkan secara kuantitatif, laporan yang
dirancang untuk menekankan pengecualian atau hal-hal lain yang membutuhkan perhatian manajemen.
g. Agar bisa bermanfaat maksimal, laporan haruslah tepat waktu.
Laporan yang tepat waktu yang sebagian didasarkan pada estimasi bisa jadi lebih berguna dibandingkan laporan yang lebih tepat tetapi
terlambat.
h. Penerimaan laporan harus ditanyakan secara periodik untuk
mengetahui apakah mereka masih membutuhkan laporan yang diterima atau apakah ada yang bisa diperbaiki dari laporan tersebut
Menurut Sukrisno Agoes 2004:242 laporan Internal Auditor harus berisi : a.
Bagian Internal Audit b.
Nama perusahaan c.
Perihal yaitu mengenai hasil temuan pemeriksaan d.
Periode e.
Kondisi perusahaan f.
Kriteria perusahaan g.
Penyebab dari masalah yang timbul pada perusahaan h.
Akibat dari penyebab masalah yang timbul i.
Komentar management terhadap masalah yang timbul j.
Tanggal audit k.
Nama Internal Auditor 33
Universitas Sumatera Utara
Contoh Lampiran Internal Auditor seperti dibawah ini:
Dari : Kepala Bagian Internal Audit
Kepada : Direksi PT. RENIKU
Perihal : Temuan Pemeriksaan mengenai Uang Muka Perjalanan
Periode : Tahun 2002
KONDISI : Terdapat uang muka perjalanan yang jumlahnya melampaui
batas yang diperbolehkan. Kami menemukan 133 uang muka perjalanan dari 175 uang muka perjalanan yang kami periksa,
jumlahnya melampaui jumlah yang diperbolehkan yaitu Rp.2.500.000. Jumlah tersebut berkisar antara Rp.2.640.000
sd Rp.4.750.000, total kelebihan adalah + Rp.300.000.000.
KRITERIA : Kebijakan tertulis dari Direktur Keuangan menyatakan bahwa
uang muka perjalanan dinas maksimum sebesar Rp.2.500.000. PENYEBAB
: Kepala bagian keuangan memberikan uang muka berdasarkan formulir permintaan uang muka yang sudah diotorisasi oleh
marketing sales supervisor. Otorisasi dari supervisor biasanya diberikan dengan mudah
tanpa memperhatikan batas maksimum yang bisa diberikan. AKIBAT
: Banyak salesman yang meminta uang muka perjalanan melebihi jumlah yang dibutuhkan dan pertanggung
jawabannya sering terlambat. Bahkan ada salesman yang sudah berhenti, tetapi masih belum mempertanggung jawabkan
uang mukanya.
Komentar Manajemen
: Bagian akuntansi akan menindaklanjuti masalah yang muka perjalanan yang melampaui jumlah maksimum dan yang lama
belum dipertanggung jawabkan. Supervisor akan di instruksikan supaya lebih ketat dalam
mengotorisasi uang muka perjalanan.
Jakarta, 25 April 2003
Adriana Finishia
Audit Manager 34
Universitas Sumatera Utara
8. Peranan Internal Auditor bagi Tercapainya Pengawasan yang Efektif