112 P
e n d i d i k a n
P
a n c a s i l a
Sekarang ini UUD 1945 hanya terdiri atas
Pembukaan dan Pasal-pasal saja, berbeda dengan ketika pertama kali diundangkan
dahulu bahwa UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh Pasal- pasal dan Penjelasan. Perubahan-perubahan apa yang telah dilakukan
dan mengapa terjadi perubahan-perubahan itu akan dibahas lebih lanjut pada sub bab tersendiri mengenai Amandemen UUD 1945.
2. Pelaksanaan UUD 1945 a.
Masa Awal Kemerdekaan 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Sejak disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 UUD 1945 belum dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya. Ada berbagai
gangguan yang menghambat pelaksanaan UUD 1945, di antaranya adalah masuknya Sekutu yang diboncengi Belanda untuk menjajah
kembali, adanya pemberontakan PKI Madiun 1948, PRRI Permesta dan DITII. Hal itu semua membuat pemerintah dan rakyat Indonesia
memusatkan perhatian pada upaya mempertahankan negara kesatuan R.I. dan implikasinya sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945
belum dapat dilaksanakan.
Pada awal berdirinya republik ini banyak lembaga tinggi negara belum terbentuk. Hal ini kemudian diantisipasi dengan Aturan
Peralihan pasal IV yang berbunyi: Sebelum MPR- DPR dan DPA dibentuk menurut Undang-undang Dasar, segala kekuasaan dijalankan presiden
dengan bantuan Komite Nasional.Untuk memperkuat kedudukan Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP tersebut, maka keluarlah
Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945 yang isinya KNIP sebagai pembantu presiden menjadi badan yang diberi tugas
kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN.
Pada tanggal 3 November 1945 diumumkan lagi Maklumat Wakil Presiden tentang Pembentukan Partai-partai Politik. Selanjutnya, atas
usul KNIP, keluarlah Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
P
e n d i d i k a n
P
a n c a s i l a
113
yang isinya
merubah kabinet
Presidensial menjadi
kabinet Parlementer.
Maklumat-maklumat itu dikeluarkan sebagai suatu strategi kepada dunia internasional, terutama sekutu bahwa Indonesia benar-
benar merupakan sebuah negara merdeka yang demokratis. Indikator negara demokratis bagi Barat Sekutu adalah adanya multi partai dan
sistem pemerintahan parlementer. Maka, sejak tanggal 14 November 1945 itu kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri dan
menteri-menteri bertanggung jawab kepada KNIP, bukan kepada presiden.
Di lain pihak perundingan dengan Belanda dan Sekutu memenangkan Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan
pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, dengan syarat:
- Negara R.I dipecah-pecah menjadi negara-negara bagian RIS - UUD 1945 diganti menjadi UUD KRIS
maka sejak saat itu negara Indonesia menjadi negara serikat dengan UUD yang ditentukan oleh sekutu dengan semangat liberalismenya.
b.
Masa UUDS 1950 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Sejak diberlakukannya UUD KRIS maka Indonesia menjadi negara federal. Tetapi, semangat dan kesetiaan pada negara kesatuan
R.I mengakibatkan negara-negara bagian ini satu persatu meleburkan diri dalam negara R.I kembali. Maka, pada tanggal 17 Agustus 1950
negara KRIS sudah sepenuhnya menjadi negara R.I. dengan Undang- Undang Dasar Sementara yaitu UUDS 1950 merupakan modifikasi UUD
KRIS dan sistem pemerintahan masih tetap bersifat parlementer.
Dalam rangka memenuhi tugas yang diamanatkan oleh UUDS 1950, diselenggarakan Pemilu untuk memilih Anggota Majelis
Pembentuk Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Lembaga Pembentuk Undang-Undang Dasar dimaksud disebut Konstituante.
114 P
e n d i d i k a n
P
a n c a s i l a
Pengisian keanggotaan
Konstituante dilaksanakan
dengan menyelenggarakan Pemilu berdasarkan UU No.7 tahun 1953 pada
tanggal 15 Desember 1955. Konstituante dilantik oleh Presiden R.I pada tanggal 10
November 1956, dengan amanat Presiden yang intinya “ Susunlah Konstituante yang benar-benar Res Publica . Konstituante bersidang di
Bandung dengan catatan bahwa sampai bulan Februari 1959 telah menghasilkan butir-butir materi yang akan disusun menjadi materi
Undang-Undang Dasar Negara Marsono, 2000:8.
Badan Konstituante mulai bekerja menyusun UUD., tetapi gagal mencapai kata sepakat untuk membuat UUD yang baru. Maka,
keluarlah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya: -
Menetapkan pembubaran Konstituante -
Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali mulai saat tanggal dekrit dan menyatakan tidak berlakunya UUDS 1950
- Pembentukan MPRS.
3. Masa Orde Lama