106 P
e n d i d i k a n
P
a n c a s i l a
2. Ditinjau dari segi material
Pembukaan UUD 1945 adalah satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Proklamasi ini sifatnya einmalig atau
sekali terjadi, tidak bisa terulang lagi. Yang terjadi pada saat Proklamasi tak dapat terulang, hanya dapat satu kali itu saja dan isi
materinya terutama Pancasila sudah berabad-abad meresap dalam kalbu orang, rakyat, bangsa Indonesia. Jadi, meskipun seandainya
secara formil dihapuskan, Pancasila akan tetap hidup dalam hati nurani orang, rakyat, bangsa Indonesia dan terlekat pada Tuhan Yang Maha
Kuasa karena Proklamasi Kemerdekaan adalah atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Segala sesuatunya itu menyertai kelahiran
Negara Proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945, sehingga tidak lain daripada terlekat kepada kelangsungan Negara Proklamasi itu. Di
antara unsur-unsur pokok kaidah negara yang fundamentil, asas kerokhanian Pancasila atau dasar falsafah negara mempunyai
kedudukan isitimewa dalam hidupk kenegaraan dan hukum dari rakyat, bangsa Indonesia. Lma usnur yang tercantum di dalam Pancasila
bukanlah hal yang timbul baru pada pembentukan Negara Indonesia, akan tetapi sebelumnya dan selama-lamanya telah dimiliki oleh rakyat,
bangsa Indonesia. Jadi sebelum dan sesudah bernegara Republik Indonesia, rakyat, bangsa Indonesia adalah ber Pancasila, karena
Pancasila sudah menjadi azas kulturil, asas keagamaan, dan setelah bernegara Republik Indonesia dijadikan asas kenegaraan. Pancasila
adalah asas kultural, asas keagamaan dan asas kenegaraan.
Karena Pembukaan UUD 1945 itu terlekat pada kelangsungan negara Proklamasi 17 Agustus 1945, maka mengubah Pembukaan UUD
1945 berarti pembubaran negara Republik Indonesia, negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Oleh karena itu tak dapat dan tidak boleh
diubah oleh siapapun dan kapanpun, termasuk oleh MPR hasil pemilihan umum.
P
e n d i d i k a n
P
a n c a s i l a
107
5. Terpisahnya Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD