Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

P e n d i d i k a n P a n c a s i l a 149 adalah Pancasila. Kaitan Pancasila dan ketahanan nasional adalah kaitan antara idea yang mengakui pluralitas yang membutuhkan kebersamaan dan realitas terintegrasinya pluralitas. Dengan kata lain ketahanan nasional adalah perwujudan Pancasila dalam kehidupan nasional suatu bangsa Abdulkadir Besar, 1996. Perlu dilakukan usaha- usaha yang tiada henti, baik kajian substantif maupun langkah implementatif agar Pancasila semakin bermakna dalam mendukung terwujudnya Ketahanan Nasional Indonesia.

7. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Hukum

Pembangunan hukum bukan hanya memperhatikan nilai-nilai filosofis, asas yang terkandung dalam konsep negara hukum, tetapi juga mempertimbangkan realitas penegakan hukum dan kesadaran hukum masyarakat Moh. Busyro Muqoddas, Salman Luthan Muh. Miftahudin, 1992. Sistem hukum menurut wawasan Pancasila merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem kehidupan masyarakat sebagai satu keutuhan dan karena itu berkaitan secara timbal balik, melalui berbagai pengaruh dan interaksinya, dengan sistem-sistem lainnya. Pancasila sebagai ideologi nasional memberikan ketentuan mendasar, yakni : 1 Sistem hukum dikembangkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumbernya, 2 Sistem hukum menujukkan maknanya, sejauh mewujudkan keadilan, 3 Sistem hukum mempunyai fungsi untuk menjaga dinamika kehiudupan bangsa, 4 Sistem hukum menjamin proses realisasi diri bagi para warga bangsa dalam proses pembangunan Soerjanto Poespowardojo, 1989. Melalui hukum manusia hendak mencapai ketertiban umum dan keadilan. Meski harus disadari bahwa ketertiban umum dan keadilan yang hendak dicapai melalui hukum itu hanya bisa dicapai dan dipertahankan secara dinamis melalui penyelenggaraan hukum dalam suatu proses sosial yang sendirinya adalah fenomen dinamis Budiono Kusumohamidjojo, 2000. 150 P e n d i d i k a n P a n c a s i l a Negara hanya dapat disebut negara hukum apabila hukum yang diikutinya adalah hukum yang baik dan adil. Artinya, hukum sendiri secara moral harus dapat dipertanggungjawabkan. Dan itu berarti bahwa hukum harus sesuai dengan paham keadilan masyarakat dan menjamin hak-hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat, jadi bukan berdasarak hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia manusia Franz Magnis Suseno, 1999.

8. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama