Sifat Fisik Batang Kelapa Sawit

6

2.1.1 Sifat Fisik Batang Kelapa Sawit

Sifat fisik merupakan sifat-sifat yang berhubungan dengan kadar air, kerapatan, berat jenis, kembang susut, sifat panas, keawetan alami, warna, kelistrikan kayu, penampilan kayu, ketahanan kayu pada suatu zat, ketahanan kayu terhadap cuaca, ketahanan kayu terhadap organisme perusak kayu, sifat pengerjaan kayu, dan sifat penyerapan kayu terhadap air, seperti yang tercantum pada Tabel 2.1 mengenai sifat-sifat fisik bagian dalam batang sawit Dumanauw, 2001. Tabel 2.1 Sifat – Sifat Fisik Pada Bagian Dalam Batang Sawit Sifat Bagian Dalam Batang Tepi Tengah Pusat Berat Jenis 0,35 0,28 0,2 Kadar Air, 156 257 365 MOE, kgcm2 29996 11421 6980 MOR, kgcm2 295 129 67 Kelas Awet V V V Kelas Kuat III-V V V Berdasarkan pada Tabel 2.1 tersebut, diketahui sifat-sifat dari bagian dalam batang kelapa sawit, dan dalam penelitian ini yang dipergunakan sebagai bahan pengisi papan gipsum plafon yaitu pada bagian tepi. Berat jenis kayu dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara kerapatan kayu dengan kerapatan air pada suhu 4ºC, dimana pada suhu standar tersebut kerapatan air sebesar 1 gcm³. Makin tinggi berat jenis kayu tersebut, umumnya makin kuat pula kayunya. Semakin kecil berat jenis kayu, maka akan berkurang pula kekuatannya. Berat jenis ditentukan antara lain oleh tebal dinding sel dan kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori. Perhitungan berat jenis banyak disederhanakan dalam sistem metrik karena 1 cm³ air beratnya tetap 1 gram. Jadi berat jenis dapat dihitung secara langsung dengan membagi berat Universitas Sumatera Utara 7 dalam gram dengan volume dalam cm³, maka nilai kerapatan dan berat jenis adalah sama jika menggunakan massa oven. Kerapatan merupakan perbandingan berat suatu benda dengan volume benda itu sendiri. Kerapatan kayu umumnya dihitung dengan menggunakan berat total sebenarnya, termasuk berat air. Dalam penentuan kerapatan dinding sel, volume umumnya ditentukan oleh pemindahan suatu cairan. Cairan yang berbeda bervariasi dalam kemampuannya untuk menembus rongga-rongga dalam dinding dan persatuan fisiknya dengan komponen-komponen kimia kayu Bowyer , 2003.

2.1.2 Pemanfaatan Batang Kelapa Sawit