Hasil Pengujian Kuat Tarik

47 Hasil maksimum yang diperoleh pada variasi sampel tersebut menurut Budi 2009 dikarenakan adanya gaya adhesif yang cukup kuat dari tapioka membuat ikatan menjadi semakin baik. Didukung dengan sama banyaknya jumlah komposisi dari tapioka dengan bahan pengisinya dan meratanya dispersi dari gipsum terhadap bahan pengisi dan perekat, membuat gipsum tersebut terjerembab dalam ikatan antara tapioka dan serbuk batang kelapa sawit. Dibandingkan dengan MOE dan MOR papan gipsum plafon merk Jayaboard yang komersial Lampiran I dan Lampiran J, dimana nilai MOE nya sebesar 6,13 MPa dan MOR nya yaitu 1,28 MPa. Untuk semua sampel yang diujikan nilai MOE dan MOR nya jauh lebih besar dibandingkan dengan yang komersial, ini menunjukkan adanya peranan dari tapioka dan pengisi serbuk batang kelapa sawit dalam meningkatkan sifat mekaniknya.

4.4.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik

Telah dilakukan pengujian kuat tarik terhadap semua jenis variasi sampel dengan mengacu pada SNI 03-2105-2006. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan besarnya kekuatan tarik suatu sampel terhadap beban yang diberikan menggunakan alat penguji seperti pada uji MOE dan MOR, tetapi perbedaan hanya dari perlakuan terhadap sampel dimana sampel ditarik dikedua ujungnya sampai putus. Berikut hasil pengukuran uji kuat tarik yang ditampilkan dalam bentuk grafik, seperti pada Gambar 4.9 berikut. Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 4.9. Grafik Hasil Pengukuran Uji Kuat Tarik Terhadap Papan Gipsum Plafon Dari Gambar 4.9 tersebut terlihat bentuk grafik dari tiap-tiap sampel yang sangat bervariasi, hal tesebut dipengaruhi dari kemerataan campuran pada saat pengadukan. Pada variasi sampel 35:15:15 terlihat bentuk grafik yang tinggi dan tajam menunjukkan tingginya nilai load P yang dihasilkan. Sementara pada gipsum murni 65:0:0 bentuk grafiknya terlihat sangat berbeda dan kecil yang menunjukkan rendahnya nilai load P, yang berarti ikatan kohesi yang rendah pada gipsum murni membuat jadi lebih rapuh ketika diberi pembebanan tarik. Harga Load P yang diperoleh dari tiap-tiap sampel disubstitusi ke persamaan 2.5 yang dikonversi ke dalam satuan MPa. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Lampiran F. Regangan T ega nga n Universitas Sumatera Utara 49 Gambar 4.10. Grafik Hubungan Antara Nilai Kuat Tarik Dengan Variasi Sampel Gipsum : Batang Kelapa Sawit : Tapioka Berdasarkan Gambar 4.10 tersebut terlihat nilai kuat tarik maksimum pada variasi sampel 35:15:15 sebesar 6,52 MPa, dan nilai minimum pada gipsum murni 65:0:0 sebesar 0,15 MPa. Perbedaan nilai tersebut cukup signifikan, ini menunjukkan bahwa penambahan pengisi batang sawit dan perekat tapioka sangat efektif dalam meningkatkan sifat mekanik dari papan gipsum plafon terutama ketahanan terhadap beban tarik. Dari hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan serbuk sebagai pengisi memiliki kemampuan yang sangat baik dalam pengujian tarik. Ini terjadi karena adanya pergeseran antar atom akibat banyak pori dalam serbuk akan menurunkan kemampuan bahan. Perbedaan nilai kuat tarik pada sampel 35:15:15 yang cukup besar dibandingkan variasi lainnya dikarenakan serbuk batang sawit merupakan kayu yang mengandung serat selulosa. Dimana sifat khusus selulosa merupakan hasil dari kumpulan rantai panjangnya untuk membentuk serat lebih besar. Menurut McKinney 1995 bahwa serat memiliki gaya antar molekul yang kuat sehingga menghasilkan ikatan yang kuat dan struktur yang berulang. Dan adanya serat 0,15 0,70 2,09 6,52 2,05 1,88 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 1 2 3 4 5 6 65:0:0 45:5:15 40:10:15 35:15:15 30:20:15 25:25:15 Variasi Sam pel Gipsum : Batang Kelapa Saw it : Tapioka K u a t T a ri k M P a Universitas Sumatera Utara 50 sellulosa pada tapioka menurut Salon 2009 dapat membuat ikatan dengan pengisi sangat erat dan kehomogenan campuran antara perekat tapioka dengan serbuk batang sawit, cenderung mampu meningkatkan tegangan tarik. Dibandingkan dengan kuat tarik papan gipsum plafon merk Jayaboard yang komersial Lampiran K, dimana kuat tariknya sebesar 0,91 MPa. Untuk sampel yang diujikan kuat tariknya jauh lebih besar dibandingkan dengan yang komersial, ini menunjukkan adanya peranan dari tapioka dan pengisi serbuk batang kelapa sawit dalam meningkatkan sifat mekaniknya.

4.4.3 Hasil Pengujian Impak