14 2.  Sebagai  isolasi  panas  yang  datang  dari  atap  atau    sebagai  penahan
perambatan panas dari atap alumunium foil. 3.  Sebagai peredam suara air hujan yang jatuh dari atap, terutama pada penutup
atap dari bahan logam. 4.  Sebagai  penyelesaian  dari  elemen  keindahan,  dimana  mempunyai  tempat
untuk  menggantungkan  bola lampu,  sedang bagian atasnya untuk  meletakan kabel-kabel listriknya sparing instalasi.
2.4 Tepung Tapioka
Tepung  tapioka  adalah  tepung  pati  ubi  kayu  yang  dibuat  dengan  cara mengekstraksi  ubi  kayu  segar  singkong  dan  mengeringkannya  hingga  menjadi
tepung.  Produk  ini  digunakan  untuk  pengolahan  makanan,  pakan,  kosmetika, industri kimia dan pengolahan kayu.
Tepung  tapioka  mempunyai  kandungan  moisture  kelembaban,  protein, karbohidrat,  lemak,  serat,  kalsium,  thiamin,  dan  lain-lain.  Persentase  kandungan
protein,  lemak,  serat,  kalsium,  thiamin  sangat  sedikit.  Unsur  di  dalam  tapioka yang  paling  berperan  adalah  karbohidrat,  dimana  unsur  yang  paling  dominan
dalam karbohidrat adalah unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Berikut sifat fisika dari tepung tapioka :
1.  Untuk kandungan kadar Pati sebesar  51,36, kadar Amilosa sebesar 17,41, dan kadar Amilopektin sebesar 82,13.
2.  Granula berbentuk oval dengan ukuran 5 – 35 µm.
3.  Suhu gelatinasi 52 – 64
o
C. Ukuran  dan  bentuk  granula  merupakan  bentuk  khas,  yaitu  granula
mempengaruhi  sifat  gelatinasi.  Proses  gelatinasi  dimulai  pada  suhu  100 C  dan
mencapai  maksimal  pada  suhu  580  -  700
o
C,  dimana  ikatan  hidroksil  berkurang dan membentuk massa gel. Noerdin. 2003.
Universitas Sumatera Utara
15 Tepung tapioka memiliki sifat  sebagai  pengikat  jika dicampur dengan air
karena  unsur  selulosa  yang  terkandung  di  dalam  tepung  tapioka  mudah bersenyawa air. Tepung tapioka merupakan pengikat serbuk batang kelapa sawit.
Serbuk  batang  kelapa  sawit  mengandung  serat.  Dengan  penambahan  tepung tapioka  akan  meningkatkan  kekuatan  serat  pada  serbuk  batang  kelapa  sawit.
Kekuatan ikatan diperoleh setelah kadar air berkurang melalui proses pegeringan. Semakin  tinggi  ikatan  serat  pada  serbuk  batang  kelapa  sawit  akan  memperbesar
penahanan  zat –zat  lain  yang  terkandung  didalamnya.  Dengan  semakin  kuatnya
ikatan  antar  serat  pada  serbuk  batang  kelapa  sawit  otomatis  meneingkatkan kekuatan material yang dihasilkan Rosmaida, 2009.
2.5 Karakterisasi  Fisik  Papan  Gipsum  Plafon  Dengan  Pengisi  Serbuk