BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian ini meliputi menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia serta membandingkannya.
Selain itu penulis menggunakan metode deskriptif, dimana tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsigambaran, atau lukisan fenomena
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki dan menurut tingkat penjelasannya
tergolong ke dalam penelitian komparatif. Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menganalisis data yang
berbentuk angka.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar 2003:6,”Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan sebagainya, sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.” Data tersebut dapat diperoleh di
situs resmi Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia serta dari situs Bank Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data laporan
keuangan publikasi bank Bank Indonesia dan beberapa laporan keuangan bank lainnya yang dipublikasikan oleh kedua Bank Syariah dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Untuk tahap pertama yakni studi
pustaka, data dikumpulkan dari jurnal ekonomi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data tahap dua melalui studi
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data-data berupa laporan keuangan bank baik yang dipublikasi oleh bank yang bersangkutan maupun yang dipublikasi oleh
Bank Indonesia melalui laporan publikasi bank Bank Indonesia di situs www.bi.go.id.
D. Defenisi Operasional Variabel
Berikut akan dijelaskan mengenai perhitungan rasio keuangan : 1.
Rasio Permodalan
Keterangan : KPMM
: Kewajiban Penyediaan Modal Minimum M tier1
: Modal inti M tier2
: Modal Pelengkap M tier3
: Modal Pelengkap Tambahan Penyertaan
: Penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah
atau jenis transaksi tertentu berdasarkan prinsip syariah
Universitas Sumatera Utara
yang berakibat bank memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang
keuangan syariah. ATMR
: Aktiva tertimbang menurut risiko Kriterian penilaian peringkat :
Peringkat 1 = KPMM ≥ 12
Peringkat 2 = 9 ≤ KPMM 12
Peringkat 3 = 8 ≤ KPMM 9
Peringkat 4 = 6 KPMM 8 Peringkat 5 = KPMM
≤ 6 Kriteria penetapan peringkat faktor permodalan berdasarkan
lampiran SE No 924DPbs: a.
peringkat 1, mencerminkan tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang
berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini untuk 12 dua belas bulan mendatang.
b. peringkat 2, mencerminkan tingkat modal berada lebih
tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari
tingkat saat ini untuk 12 dua belas bulan mendatang.
c. peringkat 3, mencerminkan tingkat modal berada sedikit di
atas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku dan di perkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12
dua belas bulan mendatang
d. peringkat 4, mencerminkan tingkat modal sedikit berada di
bawah ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan mengalami perbaikan dalam 6 enan bulan mendatang
e. peringkat 5, mencerminkan tingkat modal berada lebih
rendah dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini atau menurun
dalam 6 enam bulan mendatang.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari perhitungan rasio ini adalah mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM
yang berlaku. 2.
Rasio kualitas aktiva produktif
Keterangan : a.
APYD : aktiva produktif yang diklasifikasikan, meliputi: i.
25 dari aktiva produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus
ii. 50 dari aktiva produktif yang digolongkan
Kurang Lancar iii.
75 dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan
iv. 100 dari aktiva produktif yang digolongkan
Macet b.
Aktiva Produktif : Penanaman bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan dan penanaman lainnya
yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan. Kriteria penilaian peringkat :
Peringkat 1 = KAP 0,99 Peringkat 2 = 0,96 KAP
≤ 0,99 Peringkat 3 = 0,93 KAP
≤ 0,96
Universitas Sumatera Utara
Peringkat 4 = 0,90 KAP ≤ 0,93
Peringkat 5 = KAP ≤ 0,90
Kriteria penetapan peringkat faktor kualitas aktiva produktif berdasarkan lampiran SE No. 924DPbs :
a. peringkat 1, mencerminkan kualitas asset sangat baik
dengan risiko portofolio yang sangat minimal. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiyaan dan pengelolaan risiko
dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan sangat baik dan sesuai dangan skala usaha bank, serta sangat
mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat dan didokumentasikan dan diadministrasikan dengan sangat
baik.
b. peringkat 2, mencerminkan kualitas asset baik namun
terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko
dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan skala usaha bank, serta mendukung kegiatan
operasional yang aman dan sehat dan didokumentasikan dan diadministrasikan dengan baik.
c. peringkat 3, mencerminakan kualitas asset cukup baik
namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan. Kebijakan dan prosedur
pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilakukan dengan cukup baik dan sesuai
dengan skala usaha bank, namum masih terdapat kelemahan yang tidak signifikan dan atau
didokumentasikan dan diadministrasikan dengan cukup baik.
d. peringkat 4, mencerminkan kualitas asset kurang baik dan
diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.
Kebijakan dan prosedur pemberian pembiyaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan dilaksanakan dengan
kurang baik dan atau belum sesuai dengan skala usaha bank, serta terdapat kelemahan yang signifikan apabila
tidak segera dilakukan tindakan korektif dapat membahayakan kelangsungan usaha bank dan atau
didokumentasikan dan diadminstrasikan dengan tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
e. peringkat 5, mencerminkan kualitas asset yang kurang
baik dan diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk diselamatkan. Kebijakan dan prosedur pemberian
pembiayaan dan pengelolaan risiko pembiayaan dilaksanakan dengan tidak baik dan atau tidak sesuai
dengan skala usaha bank, serta terdapat kelemahan yang sangat signifikan dan kelangsungan usaha bank sulit untuk
dapat diselamatkan dan atau didokumentasikan dan diadministrasikan dengan tidak baik.
3. Rasio Rentabilitas
• Keterangan :
NOM : Net Operating Margin
PO : Pendapatan Operasional
DBH : Dana Bagi Hasil
BO : Biaya Operasional
Rata-rata Aktiva Produktif : merupakan rata-rata aktiva produktif 12 bulan terakhir.
Kriteria Penilaian Peringkat : Peringkat 1 = NOM 3
Peringkat 2 = 2 NOM ≤ 3
Peringkat 3 = 1,5 NOM ≤ 2
Peringkat 4 = 1 NOM ≤ 1,5
Peringkat 5 = NOM ≤ 1
Universitas Sumatera Utara
Kriteria penetapan peringkat faktor earning atau rentabilitas berdasarkan lampiran SE No. 924DPbs.
a. peringkat 1, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat
tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan profit distribution telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. peringkat 2, mencerminkan kemampuan rentabilitas tinggi
untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan
pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan profit distribution telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. peringkat 3, mencerminkan kemampuan rentabilitas cukup
tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan profit distribution belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. peringkat 4, mencerminkan kemampuan rentabilitas
rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan profit distributio belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
e. peringkat 5, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat
rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan profit distribution tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
•
Kriteria penilaian peringkat: Peringkat 1 = ROA 1,5
Peringkat 2 = 1,25ROA ≤1,5
Universitas Sumatera Utara
Peringkat 3 = 0,5ROA ≤1,25
Peringkat 4 = 0ROA ≤0,5
Peringkat 5 = ROA ≤ 0
Semakin besar ROA return on asset, berarti semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dari segi penggunaan aktiva
yang dimiliki bank begitu juga sebaliknya dimana semakin kecil rasio ini maka tingkat keuntungan bank dalam mengelola aktiva semakin
sedikit. •
Apabila terjadi kenaikan dalam rasio ini return on equity, berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang barsangkutan. Kenaikan
ini akan menyebabkan naiknya harga saham bank, yang akan membuat para pemegang saham bank dan para investor di pasar modal
ini membeli saham bank tersebut.
•
Kriteria penilaian peringkat: Peringkat 1 = REO
≤83 Peringkat 2 = 83REO
≤87 Peringkat 3 = 85REO
≤87 Peringkat 4 = 87REO
≤89 Peringkat 5 = REO89
Universitas Sumatera Utara
Semakin kecil rasio biaya beban operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya beban
operasionalnya dengan pendapatan operasionalnya dan begitu juga sebaliknnya apabila rasio ini semakin besar maka berarti kinerja bank
yang semakin tidak efisien kerena tidak mampu menutupi biaya opersional melalui pendapatan operasional.
4. Rasio Likuiditas
Keterangan : STM
: Short Term Mismatch Aktiva Jangka Pendek
: Aktiva yang likuid kurang dari 3 bulan selain kas, SWBI, dan Surat Berharga
Syariah Negara SBSN Kewajiban Jangka Pendek : kewajiban likuid kurang dari 3 bulan
Bila dilihat dari rumus STM yang ditunjuknan yang ada terllihat bahwa terdapat kesamaan dengan rumus current ratio, namum penulis
tetap menggunakan rasio STM sebagai alat ukur karena merujuk pada peraturan Bank Indonesia.
Kriteria Penilaian perinkat : Peringkat 1 = STM 25
Peringkat 2 = 20 STM ≤ 25
Universitas Sumatera Utara
Peringkat 3 = 15 STM ≤ 20
Peringkat 4 = 10 STM ≤ 15
Peringkat 5 = STM ≤ 10
Kriteria penetapan peringkat faktor likuiditas berdasarkan lampiran SE No. 924DPbs:
a. peringkat 1, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas sangat kuat.
b. peringkat 2, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas kuat.
c. peringkat 3, mencerminkan kemampuan likuditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas memadai,
d. peringkat 4, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas lemah.
e. peringkat 5, mencerminkan kemampuan likuiditas bank untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen resiko likuiditas sangat lemah.
E. Teknik Analisis Data