C. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian
Setelah perusahaan selesai membuat laporan keuangan maka setelah itu tahap selanjutnya adalah menganalisis laporan keuangan tersebut baik oleh pihak
eksternal maupun pihak internal. Data keuangan perlu disusun dan disederhanakan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sehingga dapat memberikan
informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang menaruh perhatian pada perusahaan yang bersangkutan. Menurut Djarwanto 2004:59 ”analisis laporan keuangan
meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan
perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan”. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana
perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan dari analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Adapun tujuannya Menurut
Djarwanto 2004:3 dapat ditinjau dari pihak yang berkepentingan seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Pimpinan Perusahaan
dengan mengadakan analisis laporan keuangan perusahaannya akan dapat mengetahui keadaan perkembangan keuangan perusahaan dan
hasil-hasil keuangan yang telah dicapai baik pada waktu-waktu yang lalu maupun waktu sekarang.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemilik Perusahaan
dari analisis laporan keuangan pemilik dapat menilai berhasil tidaknya manajemen dalam memimpin perusahaannya. Oleh karena hasil-hasil,
stabilitas, serta kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada cara kerja atau efisiensi manajemennya, maka jika hasil yang dicapai oleh
manajemen tidak memuaskan, maka para pemilik dapat menentukan sikap, misalnya mengganti manajemennya atau menjual saham-
sahamnya.
c. Para kreditur
mereka perlu mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek likuiditas, stabilitas, dan profitabilitas dari perusahaan,
sebelum mereka memutuskan untuk memberi atau memperluas kreditnya.
d. Investor
investor memerlukan analisis laporan keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya. Bagi investor yang
penting adalah tingkat imbalan hasil dari modal yang telah atau akan ditanam dalam suatu perusahaan.
3. Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan melaporkan baik posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu operasinya selama beberapa periode yang lalu. Alat analisis yang biasa
digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur
dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Berdasarkan sumber datanya, maka rasio-rasio dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. rasio-rasio neraca balamce sheet ratios, yaitu rasio yang disusun dari
data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar, rasio tunai quick ratio, rasio modal sendri dengan total aktiva, rasio aktiva tetap
dengan utang jangka panjang, dan lain sebagainnya.
b. rasio-rasio laporan laba-rugi, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data
yang berasal dari laporan perhitungan laba-rugi, misalnya rasio laba
Universitas Sumatera Utara
bruto dengan penjualan neto, rasio laba usaha dengan penjalan neto, operating ratio, dan lain sebagainya.
c. rasio-rasio antar laporan keuangan, yaitu rasio-rasio yang disusun dari
data yang berasal dari neraca dan laporan laba-rugi, misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan
piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata- rata dan lain sebagainya Djarwanto, 2004: 146
D. Sistem Operasional Bank Syariah