Hipotesis Penelitian KAJIAN PUSTAKA

40 Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penalaran moral dan religiusitas dapat dijadikan pengendalian diri bagi seorang individu. Bila penalaran moral seseorang baik dan tingkat religiusitasnya tinggi, maka pengendalian dirinya juga akan baik. Begitu juga sebaliknya. Pengaruh penalaran moral dan tingkat religiusitas terhadap self control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba pada remaja tergambar dalam kerangka berfikir berikut ini :

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesa merupakan asumsi penelitian terhadap suatu permasalahan yang masih harus diujikan, selanjutnya peneliti akan mengumpulkan data sesuai dengan hipotesa, maka hipotesa yang dirumuskan oleh peneliti sebagai berikut : Penalaran moral - Hak komunitas dan hak individu - Prinsip etis universal Self Control Religiusitas - Dimensi keyakinan - Dimensi praktek agama - Dimensi pengalaman - Dimensi pengetahuan agama 41 Ha 1 : Ada pengaruh yang signifikan antara penalaran moral dan religiusitas terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penalaran moral dan religiusitas terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 2 : Ada pengaruh yang signifikan antara hak komunitas dan hak individu terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hak komunitas dan hak individu terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 3 : Ada pengaruh yang signifikan antara prinsip etis universal terhadap self- control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 3 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara prinsip etis universal terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 4 : Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi keyakinan terhadap self- control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 4 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara dimensi keyakinan terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 5 : Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi praktek agama terhadap self- control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 5 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara dimensi praktek agama terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 6 : Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi pengalaman terhadap self- control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. 42 Ho 6 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara dimensi pengalaman terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 7 : Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi pengetahuan agama terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 7 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara dimensi pengetahuan agama terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ha 8 : Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi konsekuensi terhadap self- control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ho 8 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara dimensi konsekuensi terhadap self-control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sample besar Azwar, 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Gay dalam Sevilla, 1993 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan utama dalam menggunakan metode ini menurut Travers dalam Sevilla, 1993 adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saar penelitian dilakukan dan memeriksa sebab- sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian Korelasional dalam Sevilla, 1993 adalah metode yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Melalui penelitian ini kita dapat memastikan berapa besar 43