dengan pemakai dan sesama rekan kerja: -
Kemampuan berkomunikasi    dengan  efektif  dan  bisa mempengaruhi  orang  lain.  Mampu  memberikan  presentasi
dengan jelas, komunikasi tertulis, dengan ejaan, struktur dan isi yang  jelas.  Berkomunikasi  dengan  interaktif  dan  mampu
memberikan pandangan dari beragam perspektif. -
Kemampuan  mendengar.  Mampu  mendengarkan  dan mendiskusikan  pendapat  orang  lain  dari  beragam  sudut
pandang  dan  bisa  mendapatkan  ide  dari pendapat  orang  lain. Serta mampu memberikan komentar yang konstruktif.
- Mampu  memberikan  feedback  yang  baik  bagi  beragam
situasi yang dihadapi orang lain. -
Mampu  mengatasi konflik dengan  memberikan  respon
yang  tepat  dalam  beragam  situasi.  Bisa  memberikan  alasan bila  tidak  setuju  terhadap  sesuatu,  memahami  posisi  dan
kepentingan dalam sebuah konflik   dan bisa memberikan win- win solutions.
- Menggunakan    mekanisme    formal    dan  informal  dalam
menjaga hubungan baik dengan  sesama staf maupun pemakai perpustakaan.  Seperti  membuat  Foccus  Group  Discussion,
kuesioner, dan analisa complain. -
Mampu  membangun  tim  dan  memotivasi  orang  lain,  seperti menghargai kontribusi individu.
- Kemampuan untuk belajar mandiri self learning skill
- Mau    melakukan    suatu    inisiatif    tanpa harus disuruh self-
initiation -
Kemampuan untuk bekerjasama dalam sebuah tim. -
Cerdas dan mampu melakukan sesuatu terfokus. -
Punya jiwa Entrepreneurship. c.
Skill Manajemen -
Administrasi.  Mampu  membuat  sistem  administrasi  yang baik bagi berbagai kegiatan yang dilakukan.
- Memahami    proses    kegiatan    sebuah perpustakaan  dan
kegiatan  lain  yang terkait. -
Manajemen Perubahan.  Mampu  mengatur
berbagai kemungkinan  yang bisa timbul dari suatu perubahan.
- Melakukan  koordinasi  dengan  bagian lain yang terkait.
- Kepemimpinan.   Mempunyai   karakter kepemimpinan yang
menonjol. -
Pengukuran  Mampu  melakukan  pengukuran  terhadap kinerja dan dampaknya terhadap layanan perpustakaan.
- Manajemen sumber daya manusia.
- Manajemen proyek. mampu memimpin dan mengatur sebuah
proyek. -
Relationship Management.  Mampu menjaga hubungan baik dengan sesama pustakawan dan pemakai perpustakaan.
- Team  Building.  Mampu    membangun  tim      kerja      yang
kompak    dan    bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Manajemen waktu.
- Pelatihan dan  pengembangan sumberdaya  manusia.
Mampu menganalisa skill yang dibutuhkan dan memberikan pelatihan yang diperlukan.
- Mampu  melakukan  perencanaan-perencanaan  strategis  dan
implementasi nya.
14
6.
Pustakawan Cyber
Pustakawan  cyber  adalah  spesialis  informasi  profesional,  dapat mengelola
perpustakaan cyber,
mengkombinasikannya secara
profesional  untuk  perencanaan, data  mining,  penggalian   pengetahuan, layanan    rujukan    digital,    layanan    informasi  digital,    representasi
informasi,    ekstraksi,    distribusi    informasi,    koordinasi,    www,  akses dan  penelusuran  multimedia.
Peran  pustakawan  dalam  membantu pemakai  melakukan  penelusuran  secara  cepat,  tepat  dan  akurat  ini
disebabkan  banyaknya  informasi  yang  tersebar  di  internet  yang  bisa saja merupakan informasi
”sampah”.
15
Dari  uraian  ini  jelaslah  bahwa  pustakwan  memegang  peranan penting  dalam  menyajikan  informasi  yang  diperlukan  oleh
pemakai
serta  pustakawan  cyber  memainkan  peran  yang  dinamis, kecepatan  dan  ketepatan  dalam  mengakses  informasi  yang
dibutuhkan oleh pemakai untuk keperluan pendidikan dan pelatihan
14
Ishak, Pengelolaan Perpustakaan Berbasis teknologi Informasi, Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2, Desember 2008
15
Nanan Khasanah, Kompetensi pustakawan di Era Perpustakaan Digital, Disampaikan dalam   Pelatihan   perpustakaan   Digital   untuk   pustakawan   di Lingkungan PMPTK se-Indonesia,
Institut Teknologi Bandung, 2008.
serta pengembangan diri.
16
7.  Kompetensi Pustakawan Cyber
Untuk  mengelola  perpustakaan  cyber,  pustakawan  harus  mempunyai kemampuan khusus yang berhubungan dengan dunia digital, World Wild
Web  dan  lainya  untuk  memudahkan  dan  meningkatkan  kualitas perpustakaan  juga  pengembangan  kemampuan  diri.  Kemampuan  untuk
menggunakan  berbagai  perangkat  Teknologi  informasi  untuk  membantu semua  proses  kerja memerlukan beberapa  skill  TI  yang  diperlukan  antara
lain, -
Desain Database dan Manajemen database -
Data Warehousing -
Penerbitan elektronik -
Perangkat keras -
Arsitektur Informasi -
Sumber Informasi Elektronik -
Integrasi Informasi -
Desain IntranetExtranet -
Aplikasi perangkat lunak -
Pemrogaman -
WorkflowAlur Kerja -
Pemrosesan Teks Text Processing -
Metadata
16
Kenneth C Laudon, Sistem informasi manajemen: mengelola perpustakaan digital Edisi 8, Yogyakarta: Andi, 2005.
- Perangkat  lunak  untuk  manajemen  informasi  Information  Management
tools
17
C. Hubungan Antar Konsep
Pustakawan  adalah  seorang  pekerja  informasi  yang  professional  dalam memberikan  layanan  di  bidang  jasa  informasi  kepada  pemustaka.  Seiring
berjalannya  waktu,  perpustakaan  yang  dulu  dioperasikan  dengan  serba manual  kini  telah  berganti  menjadi  serba  digital,  hadirnya  teknologi  saat
ini menyentuh segala aspek tidak terkecuali perpustakaan. Hadirnya teknologi di perpustakaan tentu mengharuskan pustakawan masa
kini meningkatkan kompetensi mereka demi memberikan pelayanan  yang lebih
baik kepada
pemustaka. Bagaimana
upaya pustakawan
meningkatkan kompetensi mereka, upaya apa saja  yang dilakukan hingga hasil apa saja  yang ada atas upaya mereka tersebut alam hal tingkah laku
atau sikap afektif, pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotor pustakawan FKUI. Dari sini akan membentuk kerangka atau pola pikir si
pustakawan  dalam  menyambut  hadirnya  teknologi  di  perpustakaan, bagaimana  mereka  bersikap  atau  menyikapi  hadirnya  teknologi  di
perpustakaan,  bagaimana  mereka  menambah  pengetahuan  tentang teknologi,  dan  bagaimana  keterampilan  mereka  dalam  menggunakan
teknologi  yang  ada  saat  ini  sehingga  mereka  bisa  disebut  pustakawan cyber.
17
Ishak, Op.cit.
D. Penelitian sejenis
Penelitian  mengenai  upaya  pustakawan  sebelumnya  sudah  dilakukan, namun  penelitian  tersebut  membahas  tentang  upaya  pustakawan  dalam
memberikan  layanan  kepada  pengguna,  yang  dituangkan  dalam  sebuah penelitian berjudul
“Usaha Pustakawan dalam Meningkatkan Kualitas Layanan di Perpustakaan FIB UI
” yang dilakukan oleh Nurazizah pada tahun 2008.
Penelitian  di  atas  sama-sama  membahas  tentang  upaya  pustakawan namun  yang  menjadi  perbedaan  adalah,  penelitian  yang  di  lakukan
sebelumnya  berkaitan  dengan  layanan  yang  akan  dihasilkan  sedangkan yang  penulis  teliti  saat  ini  adalah  bagaimana  upaya  pustakawan  dalam
meningkatkan kompetensi dirinya sendiri, lokasi dan waktu penilitian pun berbeda.
Penelitian  serupa  juga  pernah  dilakukan  oleh  Gatot  Subrata  S.kom
tentang  “Upaya  Pengembangan  Kinerja  Pustakawan  Perguruan Tinggi Di Era Globalisasi Informasi”, penelitian ini melihat bagaimana
pustakawan  perguruan    tinggi    dituntut    untuk    lebih  profesional, berkualitas, berpengetahuan,  berketerampilan  yang tinggi  dan   memiliki
sikap  dan  upaya  pengembangan  pengetahuan  dan  kemampuan keterampilan   pustakawan   yang   relevan   dengan   tugas   dan tanggung
jawabnya  di    bidang  perpustakaan,  dokumentasi  dan  informasi pusdokinfo.  Perbedaan  dengan  penelitian  yang  penulis  teliti  saat  ini
adalah  penelitian  penulis  lebih  di  khususkan  terhadap  upaya pengembangan kompetensi pustakawan ke arah teknologi dan dunia cyber.
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  jenis  penelitian deskriptif.  Metode  deskriptif  adalah  suatu  metode  dalam  penelitian
yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu seperti apa adanya.  Pendekatan  penelitian  penulis  menggunakan  pendekatan
kualitatif,  yang  menurut  Bofdan  dan  Taylor  dalam  buku  metode penelitian  kualitatif  yang  dibuat  oleh  Lexy  J.  Moleong,  Metodologi
penelitian  kualitatif  adalah  prosedur  penelitian  yang  menghasilkan data-data  deskriptif  berupa  kata-kata  tertulis  atau  lissan  dari  orang-
orang dan perilaku yang diamati.
1
B. Informan
Informan  merupakan  orang  yang  dimanfaatkan  dalam penelitian ini untuk memberikan informasi tentang kondisi penelitian.
Penentuan  informan  ditentukan  dengan  mencari  tahu  pihak  yang paling  memahami  objek  penelitian.  Dalam  penelitian  ini  pihak  yang
dijadikan  informan  adalah  tiga  orang  pustakawan  FKUI  yaitu,  Pak Agung  Waris  Widodo,  Pak  Rudi  Hartono,  dan  Pak  Beny,  dua
diantaranya adalah pustakawan TI di FKUI.
C. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  disesuaikan  dengan fokus  dan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data
1
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, hlm. 3