Perpustakaan Cyber Perpustakaan dan Pustakawan Cyber
dianggap perpustakaan cyber generasi pertama karena karakteristik sebagai berikut, mereka tidak menawarkan mesin pencari yang
mendukung beberapa jalur akses. Proyek Gutenberg memungkinkan pengguna untuk mencari indeks judul dan penulis untuk mengkonfirmasi
jika mereka ingin mengakses buku dalam database, tapi tidak mendukung Boolean atau isi pencarian. Pengguna tidak dapat merumuskan strategi
pencarian, mereka tidak mencari berdasarkan nama, karakter atau masukan istilah sastra seperti “ironisnya” dan menerima daftar judul
sastra yang berisi contoh-contoh dari istilah tersebut, mereka hanya mencari buku dengan indeks atau daftar isi. Perpustakaan cyber generasi
kedua. Perpustakaan cyber generasi kedua mengandung bahan dan format yang tidak pernah diterbitkan dalam bentuk cetak dan hanya ada
dalam format elektronik seperti email dan faks. Aspek yang paling penting adalah bagaimanapun mereka terus berbagi dengan generasi
pertama, kebanyakan dari mereka masih berbasis untuk pengguna. The American Memory Project
http:rs6.loc.govamhome.html
yang di sponsori oleh Library of Congress, adalah contoh generasi kedua yang
baik. Pengguna dapat menelusuri bebas melalui koleksi dan pameran sejarah budaya amerika yang berisi full teks, pamphlet, brosur,
broadsides, buku harian, laporan, surat, lagu, gambar, poster, video klip, dan banyak lagi. Koleksi yang dicari dengan kata kunci judul, dan
subjek, dan mendukung logika Boolean. Perpustakaan cyber generasi ketiga. Banyak dari perpustakaan cyber generasi ketiga berbagi semua
elemen dan fitur dari generasi kedua namun ada tiga pengecualian.
Generasi ketiga menganakan biaya untuk mengakses dan menetak isi, memberikan ruang kerja pribadi untuk menyorot dan menjelaskan teks
dan secara otomatis menghasilkan catatan kaki dan bibliografi, dua tambahan terakhir membuat perpustakaan cyber semakin interaktif, dan
ini adalah karaktersitik yang membadakan perpustakaan cyber generasi ketiga.
10
Dalam dua tahun terakhir, tiga vendor dan satu lembaga pendidikan telah merancang perpustakaan cyber yang menawarkan koleksi berisi buku-
buku teks lengkap, artikel, dokumen dan sumber-sumber primer dalam berbagai bidang studi. Koleksi masing-masing perpustakaan dapat dicari
dari berbagai jalur akses termasuk daftar isi, kata kunci, subjek, penulis dan judul. Mesin pencari mereka mendukung perangkat lunak canggih
yang memungkinkan pengguna untuk mencari seluruh isi item dengan logika Boolean dan kosakata yang tidak terkontrol. Mereka mendukung
catatan secara online mengambil dalam teks dan meminjamkan untuk mentransfer isi tekstual menjadi sebuah dokumen dan dioalah dengan
menggunakan Cutting dan Paste.
11