Metadata Perangkat lunak untuk manajemen informasi Information
                                                                                yang  tidak  hanya  sekedar  bekerja  namun  juga  untuk  meningkatkan kualitas  diri  mereka  secara  pribadi  menjadi  poin  utama  dalam  upaya
mereka  meningkatkan  kompetensi. Kompetensi  TI  yang  dimiliki  pustakawan  FKUI  tidak  serta  merta
mereka  dapatkan  begitu  saja,  tentu  ada  upaya-upaya  yang  dilakukan sehingga  mereka  mampu  atau  memiliki  kompetensi  TI  yang  mereka
miliki saat
ini. Berdasarkan
hasil wawancara
penulis dengan
pustakawan  FKUI  memang  ada  beberapa  upaya  yang  dilakukan  oleh pustakawan  FKUI  ,  seperti  yang  di  ungkapkan  Widodo  dalam  kutipan
wawancara  berikut, “eh  kalo  upaya  ya,  memang  aku  dari  desa  udah  nyiap
nyiapin  kalo  di  desa  saja  aku  gak  berkembang.  Nah  itu udah  dari  awal,  kemudian  sesudah  disini  upayanya  ya  aku
ikut  komunitas  gabung  komunitas,  disini  aku  ikut  di  Slims Jabodetabek,  disitu  apa,  em  sharing  tentang  perpustakaan
dan  pustakawan  cyber,  nah  pengembangan  dirinya  disitu, belajar  dari  komunitas,  sharing  gimana  sih  meningkatkan
kompetensi  kita  di  bidang  IT.  Seminar  juga  baru  kemarin itu  seminarnya  mas  Ari  Nugraha  tentang  perpustakaan
cyber
juga kalo yang  lain  belum  ada”
16
Dilihat  dari  kutipan  wawancara  diatas  selain    niat  dari  dalam  diri sendiri,  serta  faktor  eksternal  seperti  mengikuti  seminar,  dan  bergabung
dengan  komunitas  tertentu  juga  merupakan  upaya  mereka  dalam menambah  wawasan  di  dunia  teknologi,  yang  nantinya  didalam  seminar
atau  komunitas  tersebut  menjadi  ajang  berbagi  pengalaman  atau bertukar  pikiran  sehingga  menambah  wawasan  dan  keterampilan  baru
bagi  mereka.
16
Wawancara pribadi dengan Widodo, 20 November  2014
Hal  serupa  juga  di  ungkapkan  pustakawan  lainya  Beny  dalam  kutipan wawancara  berikut,
“faktor  eksternal  sih  kalo  saya,  ikut  gabung  di  dalam sebuah  komunitas  ya,  karena  di  FKUI  sendiri  juga  belum
ada komunitas tersebut”
17
Berdasarkan  hasil  wawancara  di  atas  memang  upaya  yang  dilakukan tidak  melulu  harus  dari  ruang  lingkup  kerja  namun  juga  bisa  di  ambil
dari  dunia  luar,  seperti  komunitas,  namun  tentu  faktor  internal  pun  sama pentingnya  untuk  pengembangan  kompetensi  pustakawan,  adapun
upaya  internal  yang  dilakukan  pustakawan  FKUI  diungkapkan  oleh Widodo  dalam  kutipan  wawancara  berikut,
“Upaya  internalnya  yaitu  baca,  yang  pasti  otodidak  ya  guru saya  itu  google  itu,  yah,  mulai  tau  komputer,  mulai  tau
senayan  ya..  saya  kembangkan  sendiri,  bagaimana  caranya ya  cari  di  google.  Apalagi  di  sini  akses  internetnya  lancar
ya faktor pendorongnya  juga itu”
18
Dilihat  dari  kutipan  wawancara  diatas  upaya  internal  yang  dilakukan oleh  pustakawan  sendiri  adalah  dengan  membaca  baik  dari  buku
maupun  internet,  serta  dukungan  dari  tempat  bekerja  yaitu  dalam  hal ini  FKUI  juga  berperan  bagaimana  mereka  memfasilitasi  sumber  daya
manusianya, seperti
yang diungkapkan
Beny dalam
kutipan wawancara  berikut,
“faktor  internal  tempat  kerja  sih  apa  ya  em  karena  mereka para  bagian  SDM  ingin  pustakawan  mengembangkan  diri,
jadi  ya  silahkan  disini,  ada  komputer  fasilitas  internet.  Nah, menurut
beliau sendiri
kalau ada
yang bisa
mengembangkan  di  bidang  IT  silahkan,  tidak  memberatkan.
17
Wawancara pribadi dengan Beny, 20 November  2014
18
Wawancara Pribadi dengan Widodo, 20 November  2014
Karena  yang  mengembangkan  lontar  itu  dari  perpustakaan kita. Oleh karena itu  kita didorong  untuk  sharing  kesana”
19
Kutipan  wawancara  diatas  menunjukan  bahwa  FKUI  pun  memfasilitasi mereka  dengan  sarana  yang  memadai  seperti  komputer  dan  internet
sehingga  para  pustakawanya  bisa  dengan  mudah  mengakses  sumber- sumber
dari luar
sehingga pengembangan-pengembangan
yang dilakukan  di  bidang  teknologi  pun  bisa  dilakukan  secara  mandiri.
Namun  upaya  mereka  pun  tentu  tidak  berjalan  dengan  mulus  begitu saja,  ada  hambatan  hambatan  yang  menjadi  kendala  dalam  upaya
mereka  menjadi  pustakawan  cyber,  Persoalan  yang  berkaitan  dengan upaya  membangun  dan  mengembangkan  kompetensi  pustakawan    ke
arah    cyber    adalah    terkait    dengan    berbagai  kendala  atau  hambatan yang    dihadapinya,    seperti    pembinaan    yang    belum  memadai,
terbatasnya    pengetahuan    dan    keterampilan    yang    mereka    miliki    di bidang    TI,  tidak  ada  guru  atau  pembimbing  dalam  bidang  IT  serta,
terbatasnya    kemampuan    dalam    penguasaan    bahasa    asing,    dan faktor-faktor    psikologis,    sehingga    menyebabkan  kinerja  pustakawan
belum  maksimal.  secara  umum  hal  ini  di  ungkapkan  Widodo  dalam kutipan  wawancara  berikut,
“kendala  itu  bahasa,  kalo  kita  kepingin  browsing  di  internet nyari  solusi  ya  kendalanya  disitu,  dapet  ya  bahasa  bahasa
asing,  bahasa  inggris  saya  kan  belom  mahir  bangit  banget sebatas  pasif,  ya  baca  bisa  untuk  mempresentasikanya  bisa,
tapi  untuk  mengungkapkanya  itu  kadang  ga  bisa  jadi  ada kadang  ada  banyak  hal  yang  disitu  bener-bener  sudah
tercantum  rinci  tapi  saya  tidak  bisa  mencerna  itu, kendalnya  disitu  bahasa  dan  guru  IT  nya,  misalnya
ngembangin
lontar berhubung
bahasa pemrogramanya
sudah  lama  dan  sekarang  pengembanganya  kurang  begitu
19
Wawancara pribadi dengan Beny, 20 November  2014