8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pendidikan Luar Sekolah
1. Pendidikan Informal dan Non Formal
Pendidikan informal tidak hanya paling tua, tetapi menurut sejarahnya juga paling banyak kegiatan dan paling luas jangkauanya. Manusia
yang baru dilahirkan, perlu memperoleh pendidikan dari orang tua mereka guna mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sampai
menjadi dewasa, namun juga sebagai manusaia dewasapun dapat berlaku proses pendidikan bagi dirinya guna meningkatkan sesuatu
yang telah dimilkinya.informal dapat dilakuakan kapan saja dan dimana saja, dapat terlaksana kapan saja yang berarti pendidikan
informal tidak terikat pada jam hari atau bulan tertentu. Pendidikan formal bisa dikatakan memang tidak di organisasi secara structural dan
sama sekali tidak mengenal tingkatan umur maupun keterampilan dan pegetahuan.
1
Pendidikan nonformal adalah peningkatan dari penididikan informal, dalam keadaan terbatas pendidikan informal dapat berlangsung terus
menerus, akan teteapi tidak demikian dalam masyarakat yang sudah kompleks, dengan system pembagian kerja yang tajam, maka
pendidikan informal kurang memberikan kepuasan pada manusia yang membutuhjkan pendidikan yang diperlukan mereka. Pendidikan
1
Soelaiman Joesoef, konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,1992 hlm.63-65
informal yang selama ini berlangsung, dirasa kurang efektif dan efisien baik bagi anak didik maupun pendidikan itu sendiri, sehingga
diperlukan peningkatan. Di lain pihak untuk memberi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan maka diperlukan orang-orang yang
pandai dalam member dan melatih orang lain, dimana orang-orang ini seperti ini tidak bisa lagi dipenuhi oleh orang tua atau orang-orang
pada umumnya. Uraian tersebut melahirkan system pendidikan nonformal yang semakin kompleks, tidak hanya isinya namun juga
sasaran populasinya.
2
2. Wadah Kegiatan Belajar Luar Sekolah
Satuan pendidkan luar sekolah adalah wahana untuk melaksanakan program-program belajar dalam usaha menciptakan suasana yang
menunjang perkembangan peserta didik dalam kaitanya dengan peluasan wawasan peningkatan keterampilan dan kesejahteraan
keluarga, oleh karena itu bentuk-bentuk kegiatan pendidikan luar sekolah meliputi:
a. Kursus
Kursus adalah suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Kursus tetap memenuhi
unsure-unsur belajar seperti warga belajar, sumber belajar, program belajar, tempat belajar dan fasilitas, belajar. Sistem pengajaran
dapat berupa ceramah, diskusi, latihan, praktek dan penugasan. Dan pada akhir kursu ada evaluasi untuk menentukan keberhasilan.
2
Ibid, hlm 79.
b. Kelompok Belajar
Kelompok belajar adalah lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu tergantung kepada
kebutuhan warga belajar. Program belajar dapat berupa paket-paket belajar dan dapat disusun bersama antara sumber belajar dan warga
belajar. Sumber belajar dapat berperan sebagai tutorfasilitator dan dapat pula sebagai pendidik.
c. Pusat Pemagangan
Pusat pemagangan adalah suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang merupakan pusat kegiatan kerja sehingga warga belajar dapat
belajar dan bekerja, dalam hal ini ada dua macam: 1. Apprenti Peship
Peserta didik belum memiliki bekal keterampilan tertentu hingga ia belajar suatu keterampilan dan kemudian memanfaatkan
keterampilan tersebut untuk bermata pencaharian. 2. Internaship
Peserta didik telah memiliki keterampilan tertentu sehingga mereka sebenarnya bekerja-belajar dan oleh karena itu mereka
mengetahui bagaimana bermata pencaharian.
3
3
Ibid, hlm 63-64.