Upaya Pustakawan FKUI Hasil Penelitian dan Pembahasan
Karena yang mengembangkan lontar itu dari perpustakaan kita. Oleh karena itu kita didorong untuk sharing kesana”
19
Kutipan wawancara diatas menunjukan bahwa FKUI pun memfasilitasi mereka dengan sarana yang memadai seperti komputer dan internet
sehingga para pustakawanya bisa dengan mudah mengakses sumber- sumber
dari luar
sehingga pengembangan-pengembangan
yang dilakukan di bidang teknologi pun bisa dilakukan secara mandiri.
Namun upaya mereka pun tentu tidak berjalan dengan mulus begitu saja, ada hambatan hambatan yang menjadi kendala dalam upaya
mereka menjadi pustakawan cyber, Persoalan yang berkaitan dengan upaya membangun dan mengembangkan kompetensi pustakawan ke
arah cyber adalah terkait dengan berbagai kendala atau hambatan yang dihadapinya, seperti pembinaan yang belum memadai,
terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki di bidang TI, tidak ada guru atau pembimbing dalam bidang IT serta,
terbatasnya kemampuan dalam penguasaan bahasa asing, dan faktor-faktor psikologis, sehingga menyebabkan kinerja pustakawan
belum maksimal. secara umum hal ini di ungkapkan Widodo dalam kutipan wawancara berikut,
“kendala itu bahasa, kalo kita kepingin browsing di internet nyari solusi ya kendalanya disitu, dapet ya bahasa bahasa
asing, bahasa inggris saya kan belom mahir bangit banget sebatas pasif, ya baca bisa untuk mempresentasikanya bisa,
tapi untuk mengungkapkanya itu kadang ga bisa jadi ada kadang ada banyak hal yang disitu bener-bener sudah
tercantum rinci tapi saya tidak bisa mencerna itu, kendalnya disitu bahasa dan guru IT nya, misalnya
ngembangin
lontar berhubung
bahasa pemrogramanya
sudah lama dan sekarang pengembanganya kurang begitu
19
Wawancara pribadi dengan Beny, 20 November 2014
signifikan, kaya bahasa PHP itu kan popular banyak tutorialnya,
sedangkan java
sendiri susah
untuk referensinya”
20
Dalam kutipan wawancara diatas dijelaskan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi hambatan seperti, kurangnya petunjuk atau tutorial
tentang program tertentu, tidak ada guru atau pembimbing dalam bidang TI serta, terbatasnya kemampuan dalam penggunaan bahasa
asing terutama bahsa inggris, menjadi salah satu hambatan dalam upaya-upaya mereka. Hambatan serupa juga di rasakan oleh
pustakawan lainya seperti yang diungkapkan Beny, dalam kutipan wawancara berikut.
“emm ya kalo kendala yang dirasain pasti ya guru TI, ya guru yang bener-bener tau masalah TI, kita gak punya nah
itu kendalanya berasa banget ketika ga ada gurunya disitu
yang mengajari saya”
21
Dari hambatan-hambatan yang ada memang pustakawan FKUI saat ini hanya mampu mengatasinya dengan semampu mereka, seperti yang
diungkapkan widodo berikut, “kalo saya yah itu google translate, nanti abis itu saya coba-
coba lagi, nanti kan baru tau oh ini maksudnya buat ini buat ini gitu aja, google lah say amah referensinya kalo ada
kendala”
22
Solusi lain yang dilakukan pustakawan FKUI adalah sharing di komunitas seperti yang di ungkapkan Beny berikut,
“ya kalo saya kadang nanya aja sama temen-temen di komunitas yah, karna kan di komunitas banyak anak TI nya
20
Wawancara pribadi dengan widodo, 20 November 2014
21
Wawancara pribadi dengan Beny, 20 November 2014
22
Wawancara Pribadi dengan Widodo, 20 November 2014
juga yang cenderung memang ke dunia perpustakaan, jadi ya kadang saya nanya-
nanya ke mereka aja sih”
23
Namun ada pula upaya yang lain selain yang disebutkan diatas seperti yang diungkapkan Rudi berikut,
“kalo saya sih belajarnya sama yang udah ada aja nih hehe kaya misalnya nih si ido pasang lontar disini sama senayan,
nanti kan saya juga bakal make buat sirkulasi, input data dll, ya jadi saya belajarnya sambil make aja gitu, kalo ada
yang gabisa ya saya nanya ke ido”
24
Dari hasil wawancara diatas bisa dilihat upaya pustakawan FKUI dalam mengatasi keterbatasan mereka dalam bidang TI seperti, menggunakan
google translate dalam mengatasi kendala bahasa yang mereka hadapi dan juga memanfaatkan teman di dalam komunitas untuk membantu
kendala yang mereka hadapi. Makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, tentu setiap organisasi termasuk dalam hal ini
perpustakaan memerlukan tenaga kerja atau karyawan yang mempunyai kemampuan profesional. Kemampuan profesional dimaksud adalah
sumber daya manusia berkualitas yang menguasai keterampilan dan pengetahuan serta sikap yang menunjang perkembangan di segala
bidang, mampu menempatkan berbagai peluang dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Bagi seorang pustakawan untuk menjadi
pustakawan Cyber tentunya perlu adanya upaya-upaya yang dilakukan sehingga mereka mampu menguasai kompetensi TI dan bisa disebut
dengan Pustakawan cyber. Hal ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh pustakawan ketika ia dihadapkan dengan hal baru
23
Wawancara pribadi dengan Beny, 20 November 2014
24
Wawancara pribadi dengan Rudi, 20 November 2014
seperti teknologi yang kini hadir di perpustakaan ialah mempelajarinya jika tidak ingin tertinggal oleh perkembangan teknologi. Pustakawan
FKUI selama ini melakukan upaya atau belajar sendiri dengan mengikuti komunitas dan seminar tidak ada upaya khusus seperti
sekolah di bidang TI ataupun kursus dalam mempelajari teknologi tersebut, seperti yang disampaikan Solaiman Joesoef pada bukunya
bahwa belajar dan pembelajaran pun dapat dilakukan dengan mandiri memanfaatkan beberapa wadah pendidikan luar sekolah yaitu, kursus,
kelompok belajar, pusat pemagangan, keluarga, kegiatan lain sperti seminar, serta belajar mandiri melaului buku-buku dan sumber lainya.
25
Berbagai upaya belajar dan pembelajaran yang dilakukan pustakawan tentunya akan meningkatkan kompetensi yang berdampak pada mutu
pelayanan, citra dan persepsi masyarakat terhadap perpustakaan juga akan semakin baik. Untuk mewujudkan pelayanan perpustakaan
tersebut, maka kemampuan pustakawanan perlu ditingkatkan, baik dalam menguasai perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan,
juga kemampuan atau keterampilan. Sejalan yang diungkapkan Spears belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu pada
dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan ada juhga yang mendefinisikan belajar sebagai perubahan prilaku yang relatif tetap
yang disebabkan praktik atau pengalaman yang sampai dalam situasi tertentu
26
. Hal ini juga yang bisa dilakukan pustakawan FKUI dalam mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Para pustakawan FKUI
25
Soelaiman Joesoef, konsep dasar pendidikan luar sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 1992,hlm.63-65.
26
Eveline siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010 hlm. 3
dapat mengembangkan dan belajar dari sebuah perkumpulan maupun komunitas ataupun sumber-sumber lainya.
Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa upaya yang dilakukan baik faktor
internal maupun
eksternal. Hal
ini tujuannya
ialah, mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh pustakawan tersebut.
Kemajuan teknologi mendorong pustakawan untuk memanfaatkan fasilitas, serta mengembangkan teknologi yang sudah ada. Karena
untuk menjadi pustakawan cyber, kompetensi yang dimiliki oleh seorang pustakawan harus bertambah yaitu, mampu menguasai
teknologi informasi,
pustakawan harus
mampu mengembangkan
teknologi maupun software yang telah ada. Sehingga terjadi perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan para pustakawan FKUI sehingga
menjadi expert, sama seperti yang di ungkapkan Evaline Siregar dalam bukunya yaitu, Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di
dalamnya terkandung beberapa aspek, yaitu: