Pustakawan dan Staff Profil Objek Penelitian
oleh Khasanah yaitu, Kompetensi profesional yaitu yang terkait dengan
pengetahuan pustakawan
di bidang sumber-sumber
informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, dan kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk
menyediakan layanan perpustakaan dan informasi.
4
Saat ini tuntutan terhadap pustakawan sebagai seorang professional pun bertambah, ada kompetensi teknologi informasi atau TI yang harus
mereka kuasai, yaitu harus mampu dan mengerti serta mengintegrasikan teknologi, informasi dan pembelajaran ke model baru, pustakawan
yang mampu dalam hal ini di sebut dengan pustakawan cyber. Begitu juga dengan pustakawan FKUI, mau tidak mau mereka juga harus
berkembang sejalan dengan teknologi yang berkembang di dunia perpustakaan. Dari hasil wawancara penulis, kompetensi TI pustakawan
FKUI penulis bagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan dan keterampilan, salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Rudi dalam
kutipan wawancara berikut, “kalau buat pustakawan sendiri ya sangat apa ya, eh
misalnya , bagi saya sendiri haruslah, sekarang memang jamannya teknologi, jadi tidak mungkin dilakukan dengan
manual seterusnya. Selain itu juga tidak efektif, kalo kita masih menerapkan manual, lalu banyaknya pengguna yang
ada. Ya.. tentu kita keteteran jika dihitung dengan jumlah karyawan yang ada disini cuma sebelas, gak bakal cukup
semuanya terlayani pengunjungnya, nah tapi kalo sudah di automasi atau komputerisasi semuanya kita lebih cepet,
pelayanan, peminjaman tidak sampai lima menit untuk satu
4
Nanan Khasanah. “ Kompetensi pustakawan di Era Perpustakaan Digital”. Disampaikan
dalam Pelatihan perpustakaan Digital untuk pustakawan di lingkungan PMPTK se- Indonesia, Institut Teknologi Bandung, 2008
oran bahkan paling lama hanya tiga menit sudah selesai. Nah sekarang kalo sedang banyak pengunjungnya kan bisa
teratasi semuanya, bisa terlayani semua”
5
Dilihat dari
kutipan wawancara diatas dari segi pengetahuan,
pustakawan FKUI setidaknya mengetahui salah satu dampak dari penggunaan teknologi di perpustakaan, yaitu mempercepat proses
layanan sirkulasi sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang, sehingga waktu dan sumber daya yang ada di perpustakaan bisa
dimanfaatkan dengan lebih efektif dan efisien dalam pelayanan. Saat ini FKUI sendiri sudah mulai melakukan transisi dari manual ke
digital hingga virtual atau cyber, dengan berlangsungnya transisi di perpustakaan FKUI untuk berkembang ke arah cyber, maka tuntutan
terhadap pustakawan FKUI pun bertambah dimana pustakawan FKUI harus bisa menguasai teknologi secara pengetahuan dan keterampilan,
karena menurut pustakawan FKUI sebelum membangun perpustakaan cyber seharusnya pustakawanya dulu yang sudah cyber atau menguasai
teknologi dengan baik, seperti yang di ungkapkan Widodo dalam kutipan wawancara berikut,
“sebelum bangun perpustakaan cyber, ya pustakawanya dulu yang harus udah cyber, disini pustakawan dituntut
untuk bisa
menguasai paling
tidak satu
bahasa pemrograman, nah paling tidak itu bisa mengoperasikanya.
Bagaimana mau
mengelola perpustakaan cyber kalo
pustakawanya tidak mampu, dari situlah pustakawan cyber dulu yang harus ada sebelum perpustakaanya, minimal
untuk membuat perpustakaan cyber minimal harus tau HTML kemudian bahasa pemrograman dasar minimal PHP
kemudian struktur, metadata seperti mark ya itu lah yang
harus dikuasai.”
6
5
Wawancara pribadi dengan Rudi, 20 November 2014
6
Wawancara pribadi dengan Widodo, 20 November 2014