Bapak RH. Silitonga Bakkit Pardede

39 sekaligus menambah kenalan dan akhirnya akan akrap seperti keluarga. Sabar dan senyum adalah modal bagi Ibu Sihombing untuk menarik perhatian para pembelipengunjung, karena pembelipengunjung menginginkan orang yang ramah ketika berbelanja di tempat yang ia mau. Barang-barang yang dijual Ibu Sihombing adalah kain, sarung, ulos batak, kebaya, seragam sekolah dan lainnya. Dimana barang-barang tersebut ia peroleh dari Siantar dan Medan.

4.5.5. Bapak RH. Silitonga

Informan ini sebagi pedagang di pasar tradisional sipahutar, lamanya sebagi pedagang di pasar tradisional membuat peneliti mendapatkan informasi yang banyak tentang masalah yang diteliti dalam penelitian ini. Bapak RH. Silitonga 51 yang bertempat tinggal di Lumban Tanjung Sipahutar I ini, memiliki 4 orang anak yaitu 3 laki-laki dan 1 perempuan. Bapak sihombing yang bekerja sebagai pedagang di Sipahutar telah cukup lama yaitu hampir 23 tahun. Wajah yang pucat dan capek menandakan bahwa Bapak Silitonga ingin istirahat melepaskan rasa lelahnya. Berjualan adalah pekerjaan bagi Bapak Silitonga karena kesehariannya disibukkan dengan bertani. Menanam kopi, cabe, padi dan ubi di lading membawa Bapak ini dapat menyekolahkan anak-anak mereka hingga sampai kuliah. Barang dagangan yang mulai berkurang kata Bapak Silitongan disebabkan karena kurangnya modal dan untung yang terkumpul hasil dari penjualan harus dikirim untuk kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Menyekolahkan anak- Universitas Sumatera Utara 40 anak sampai kejenjang yang lebih tinggi adalah tanggung jawab kami sebagai oranng tua, kata Bapak Silitonga. Adapun istri dari Bapak Silitonga ini,adalah Ibu Simanjuntak. Ibu ini juga bekerja sebagai pedagang di Sipahutar. Bapak Silitonga juga bilang penjualannya berkurang karena disebabkan pedagang-pedagang baru telah banyak datang ke Desa Sipahutar dan ini membuat kami kehilangan para pembeli.

4.5.6. Bakkit Pardede

Informan ini sebagai pengunjung di pasar tradisional Sipahutar, dijadikan sebagai informan karena Bakkit telah cukup lama sebagai pengunjung di pasar tradisional Sipahutar ini, dan aktivitas apa yang dikerjakan Bakkit dan pengunjung lainnya dapat diterangkan oleh informan ini, dan informasi yang didapatkan dari Bakkit sebagai penguat data-data yang didapat dalam penelitian ini. Pria kelahiran tahun 1986 ini berasal dari Desa Parlombuan atau Desa Sabungan Nihuta III. Bakkit yang tamatan SD ini selalu dating ke Pasar sipahutar. Pasar baginya adalah tempat cari teman, cari pacar, tempat ngumpul bersama teman- teman sekaligus sebagai temapt yang dapat menenangkan hati dan menghilangkan rasa lelah, karena selain hari senin yaitu hari selasa sampai sabtu Bakkit harus bekerja diladang yaitu, merawat,membersihkan atau menyiangi dan memetik buah kopi, selain itu Bakkit juga harus membantu keluarga maktuanya karena Bakkit tinggal di tempat saudara dari orang tua laki-laki. Universitas Sumatera Utara 41 Melihat dari perawakannya bahwa Bakkit ini adalah orang yang baik, mudah bergaul dan banyak memiliki teman. Dari Desa Parlombuan Bakkit terlebih dahulu membuat janji ke teman-temannya bahwa mereka akan kumpul di pasar Sipahutar, dan ketika berangkat ke Pasar Sipahutar mereka akan sama-sama. Setiba di Pasar Sipahutar Bakkit dan teman-temannya akan bercerita tentang wanita yang mereka inginkan, cara merawat kopi agar berbuah banyak dan bangus, saling menilai sesame teman mana yang berperilaku baik atau buruk. Yang menjadi ciri khas Bakkit dan teman-teman bahkan pria yang dating ke Pasar Sipahutar adalah minum tuak.

4.5.7. Ibu T.Pardede