Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Defenisi Konsep

5 institusi sosial yang menghubungkan antar huta. Konsep sa onan satu pasar mempunyai arti bahwa masyarakat yang berada dalam lingkungan onan pasar yang sama berkewajiban untuk memelihara keamanan sa onan. Istilah penjual dalam onan di desa ini adalah parengge-rengge dan kebanyakan yang menjadi parengge-rengge adalah inang-inang wanita. Dan bahasa yang digunakan ketika berinteraksi dalam onan ini adalah bahasa batak. Pasar menjadi tempat pertemuan sesama kawan, sahabat, tempat grumpi, menjadi pusat informasi, berkenalan dengan orang dari tempat lain, mencari pacar dan lain-lain, telah lama ditemukan di desa ini. Sehingga peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang Fngsi Pasar di Desa Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah :.Bagaimanakah Fungsi Sosial Pasar Tradisional dalam kehidupan masyarakat Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara dan Apa karakteristik dari pasar tradisional ini? Universitas Sumatera Utara 6

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah ; 1. Untuk mengetahui bagaimana Fungsi Sosial pasar tradisional pedesaan di Desa Sipahutar yang berlangsung sekali dalam seminggu, yaitu pada hari senin. 2. Untuk mengetahui karakteristik dari pasar tradisional ini. 1.4. Manfaat penelitian 1.4.1. Manfaat teoritis Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir peneliti melalui karya ilmiah, sekaligus penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Data-data yang diperoleh nantinya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai keterkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 7

1.6. Defenisi Konsep

Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Onan : Dalam hal ini yang dimaksud dengan onan adalah sebutan pasar pada pasar tradisional yang ada di Desa penelitian in, yaitu Desa Sipahutar Kabupaten tapanuli Utara Parengge-rengge : Dalam hal ini yang dimaksud dengan parengge-rengge adalah sebutan bagi penjualpedagang yang ada di Desa Sipahutar. Fungsi sosial pasar : Dalam hal ini yang dimaksud fungsi sosial pasar adalah selain pasar digunakan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual, pasar juga digunakan sebagai tempat nongrongmangkal, sebagi tempat rekreasi, tempat informasi, tempat untuk mencari teman, cari pacar atau jodoh dan lainnya. Fungsi ekonomi pasar : Dalam hal ini pasar adalah suatu mekanisme antara membeli dan menjual barang dan jasa pada sebuah harga yang mengarah pada titik keseimbangan. Fungsi budaya pasar : Dalam hal ini yang dimaksud fungsi budaya pasar adalah pasar dijadikan sebagai arena untuk memperkenalkan suatu budaya daerah tertentu, misalnya dalam bentu tari-tarian atau seni suara atau memajang simbol-simbol budaya tertentu. Fungsi politik pasar : Dalam hal ini yang dimaksud fungsi politik pasar adalah pasar sebagai pusat keramaian digunakan sebagai wahana untuk memperkenalkan atribut- atribut politik terhadap masyarakat luas serta dijadikan instrument mempengaruhi Universitas Sumatera Utara 8 orang lain mengikuti kemauan politik kelompok yang bersangkutan untuk tujuan perekrutan anggota. Interaksi : Hubungan timbal balik antara pembeli ,penjual, dan pengunjung yang terjadi di Onan Sipahutar Kecamatan Sipahutar. Pembeli : Orang yang datang ke lokasi pasar dengan maksud untuk membeli suatu barang atau jasa, tetapi tak mempunyai tujuan ke dimana akan membeli. Pengunjung : Orang yang datang ke lokasi pasar tanpa mempunyai tujuan untuk melakukan pembelian terhadap sesuatu barang atau jasa. Mereka ini adalah orang- orang yang menghabiskan waktu luangnya di pasar tradisional ini. Penjual : Orang yang menjual barang dagangannya baik kebutuhan sekunder dan primer kepada konsumen. Pasar tradisional : Tempat bertemunya pembelipengunjung dan penjual atau terjadinya interaksi antara pembeli dan penjual barang kebutuhan primer maupun sekunder yang masih menggunakan system tawar menawar dan umumnya pasar ini tidak tertata rapi, becet dan kotor. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam transformasi system ekonomi pasar, dikenal adanya dualisme system ekonomi pasar yaitu “pasar tradisional” dan “pasar modern”. Pasar tradisional dicirikan oleh organisasi pasar yang sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, volume barang relative kecil, bentuk bangunan yang apa adanya, terkesan sempit, kotor, berlakunya system harga luncur, dan interaksi berlangsung secara real Slamet, 2003:3. Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa pasar tradisional masih cenderung kearah kegiatan ekonomi yang subsistensi. Sedangkan pasar modern yang dicirikan oleh organisasi pasar yang lebih kompleks, volume barang yang tinggi, kepastian harga, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lokasi yang mahal, penyejuk udara, iringan musik, transaksi elektronik ATM dan kartu kredit, dan tersedianya tempat parker yang luas Effendi, 1999. Ciri lain dari pasar modern sekaligus cirri kapitalis adalah selalu berorientasi untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Stanton dalam Umar 2003:8 mengemukakan bahwa pasar merupakan sekumpulan orang yang ingin memuaskan keinginan yang ada uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi disini dapat dilihat bagaimana individu berinteraksi melakukan aktifitas yang berhubungan dengan uang. Para pembeli dapat memuaskan keinginannya dengan membuat nilai uang menjadi berartibernilai, dalam hubungannya dengan nilai uang memberikan basis bagi perkembangan pasar. Universitas Sumatera Utara